Bagian 9

2K 76 1
                                    

Happy Reading.......
......................................................

Amel merenggangkan tubuhnya, dia baru saja bangun tidur. Semalaman dia memikirkan hal hal apa yang akan terjadi jika semua orang tau jika ia berkencan dengan Frans kakak dari kekasih adiknya, meski itu semua hanya pura pura, tapi semua akan tau bahwa mereka berkencan sungguhan apalagi Frans yang notabennya seorang pengusaha sukses dan kaya raya yang sangat dihormati di negara ini dan pastinya berita itu akan menggemparkan.

Tidak mau memikirkan itu semua, Amel menuruni ranjangnya dan menuju kekamar mandi, untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri, Amel langsung menuju dapur untuk memasak sarapan pagi. Karna hari ini adalah hari libur, jadi ia akan memasak makanan yang banyak dan pastinya enak. Ayah Amel sudak duduk di sofa ruang tamu sambil membaca koran dengan segelas kopi dimeja yang ada didepannya.

"Pagi Ayah" sapa Amel kepada Ayahnya yang berjalan dari arah dapur.

Pranata yang sedang membaca koran itu lalu mengalihkan pandangannya ke arah Amel "pagi"ucapnya sambil tersenyum

"Yah, sarapannya sudah siap"panggil Amel ke ayahnya untuk sarapan.

Sketika itupun Pratama melipat koran yang iya pengang dan meletakkannya dimeja lalu melangkahkan kalinya menuju ruang makan. Diruang makan, sudah ada Amel, Meilani dan Bram mereka semua sudah duduk dikursi masing masing. Mereka sedang  menunggu kedatangan Pratama untuk sarapan bersama.

"Wah, sepertinya enak"ucap Pratama saat setelah duduk dikursi meja makan.

"Biar Amel yang ambilkan" kata Amel, yang kini sedang mengambil nasi goreng buatannya.

Belum, Amel meletakkan sendok yang berisi nasi goreng dipiring Ayahnya, tiba tiba terdengar suara ketukan pintu terdengar jelas ditelinga.

Tok tok tok...

Amel mengeryitkan dahinya 'siapa yang bertamu sepagi ini?apakah Frans, tapi tidak mungkin dia datang sepagi ini' tanya Amel dalam hati. Amel menatap Bram, mereka saling menatap dengan tatapan bertanya. Bram hanya menjentikkan bahunya sebagai jawaban, dia juga merasa tidak mengundang seseorang sepagi ini.

"siapa yang datang sepagi ini?"tanya Meilani kepada mereka semua.

"Entah, siapa yang datang  bertamu sepagi ini"jawab Bram"Biar aku lihat dulu" lanjut Bram yang kemudian berdiri dan meninggalkan semua yang masih bingung.

Bram melangkahkan kakinya menuju ruang tamu untuk membuka pintu, setiba Bram didepan pintu, dia langsung membuka pintu itu dengan gerakan normal. Pada saat pintu itu terbuka dengan lebar, Bram membelalakkan matanya, begitu terkejutnya dia saat melihat sesosok pria dewasa yang sedang berdiri tegap diambang pintu.

           .....................................

Kini Amel, ayah, dan ibunya sedang memakan sarapan mereka. Mereka menunggu kedatangan Bram yang dari tadi belum kunjung kembali saat melihat siapa tamu yang datang pagi pagi. Amel mengerutkan keningnya, kenapa adiknya belum kunjung kembali

"yah, bu aku mau susul Bram sebentar dulu. Kenapa dia lama sekali?"suara tiba tiba Amel, yang hanya di jawab oleh anggukan oleh kedua orang tuanya.

Amel berdiri dan melangkahkan kakinya keluar untuk menyusul adiknya yang sedari tadi tidak kunjung kembali.

'Aku sudah bilang, kakakku tidak mau bertemu dengan kamu lagi, jadi sekarang kamu pergi dari sini' kata Baram dengan penuh penekanan

Dari kejauhan sayup sayup dia mendengar suara bentakan Bram yang membuat Amel heran 'siapa tamu yang membuat Bram emosi' tanya Amel dalam hati yang masih bertanya. Karna penasaran, Amel melangkahkan kakinya dengan cepat.

Kontrak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang