Bagian 10

2.1K 73 0
                                    

Happy Reading
🌻🌻🌻🌻
Dirumah, Amel yang masih setia berdiri dengan Frans dan Bram mereka tidak berbicara sama sekali setelah kepergian Erfan. Hanya suasana hening yang menyelimuti mereka bertiga. Entah mulai dari mana dan dari siapa yang akan mengawali pembicaraan, hingga pada akhirnya sebuah suara mengalihkan kesunyian yang ada diantara mereka.

"Kenapa lama sekali, memang siapa tamunya?"kata suara lembut yang terdengar di belakang merek yang tidak lain adalah Meilani yang sedang mendekat kearah mereka.

"Pagi tante" kata Frans saat Meilani telah tiba dihadapan mereka.

Melani mengernyitkan, dia tidak mengenal siapa pria itu dia tidak pernah melihatnya sebelumnya.

"Ini, siapa?" tanya Meilani yang masih memandangi Frans.

Amel tampak bingung, apa yang harua ia katakan, apakan ia juga harus berpura pura di depan ibunya, tapi dia tidak bisa, tidak sanggup. "I...ini----" ucapannya terputus karna Frans yang tiba tiba berbicara.

"saya Frans kakak dari Jeni dan sekaligus  kekasih Amel" kata frontal Frans tiba tiba,

Ucapan Frans tadi mampu membuat Meilani mengaga tidak percaya. Selain dia merupakan kakak Jeni dia juga kekasih anak perempuannya oh dia sungguh tidak percaya, dia meatap putrinya untuk meminta penjelasan.

Meilani memandangi putrinya tak percaya, dia masih syok dengan apa yang baru saja di lontarkan Frans secara tiba tiba. Dia melihat putrinya ingin meminta penjelasan

"A...apa, tapi kenapa kamu tidak pernah cerita sama ibu"kata Meilani kembali dengan nada yang terbata bata.

"I...itu karn...."ucapn Amel terputus

"saya yang memintanya tante, lagipula hubungan kita masih baru bisa dibilang masih seumur jagung"lagi lagi Frans memotong ucapan Amel.

"Apa itu benar Mel?"Meilani bertanya keputrinya kebenaran dari apa yang diucapkan Frans

Meilani yang mendengar itu semua mematung seketika dan dengan ragu iya mengangguk anggukkan kepalanya sebagai jawaban. Meilani yang nelihat anggukan anaknya merasa senang karna ia bisa mendapatkan kekasih dan bisa melupakan Erfan, tapi disaat itu pula di dalam hatinya masih bertanya tanya, dia khawatir kepada anak perempuannya itu apa benar sudah mantap untuk menjalin hubungan kembali. Tapi dia akan menyerahkan semua itu kepada Amel, dia tidak bisa berbuat apa apa, jika itu keputusan yang diambil anaknya apa boleh buat.

Meilani mengehenbuskan napasnya "Baiklah, lebih baik kita masuk sekalian nak Frans sarap juga sama kita"pinta Melani ke mereka semua yang hanya diangguki oleh mereka.

Meraka berjalan menuju ruang makan untuk melanjutkan sarapan mereka, kecuali Frans yang baru akan makan. Sesampainya di meja makan, mereka masih mendapti Pratama yang masih melahap sarapannya.
Pratama tampak bingung melihat kehadiran seorang laki laki diantara mereka yang tidak dikenalnya.

"Apa ayah, ketinggalan sesuatu"kata Paratama tiba tiba sambil menghentikan aktifitas makannya.

"maksud ayah?"tanya Amel bingung dengan ucapan papanya.

Pratama tidak menjawab pertanyaan Amel dia hanya memandang kearah Frans yang nampak mereupakan jawaban dari pertanyaan dari Amel. Seketika itu pula Amel mengalihkan pandangannya dari Ayahnya kearah Frans, Amel tampak mengerti apa yang dimaksud oleh ayahnya itu adalah Frans.

Tau bahwa dirinya yang sedang dibahas Frans kemudian angkat bicara"pagi om, saya Frans kakaknya Jeni kekasih Bram"kata Frans memperkenalkan dirinya kepada Pratama.

Pratama mengangguk mengerti "lalu Jeni dimana kenapa datang sendiri?"tanya Pratama keFrans.

"oh, Jeni ada dirumah om"jawab Frans

Kontrak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang