Bagian 8

2.1K 79 0
                                    

  Happy reading....
------------------------------------------

"Kata Adria, kamu bertemu dengan wanita kampung itu diacara ulangtahun perusahan Chandra grup"kata seorang wanita disela sela makannya

Semua yang ada di meja makan yang sedang menyantap makan malam itu, seketika melirik ke sumber suara dimana seorang wanita sekitar 40 tahun sedang menyantap makanannya.

Begitu juga Erfan, yang tau bahwa yang dikatakan oleh ibunya itu pasti dirinya, bagaimana tidak Adria adalah tunangannya, jadi yang berhubungan tentang Adria pasti ada hubungannya dengan dirinya. Dia mengernyitkan dahinya 'wanita? Dia merasa tidak bertemu seorang wanita selain Adria dan...'kata Erfin dalam hati. Dia sudah tau siapa wanita yang dikatakan oleh ibunya itu.

"Maksud ibu Amel?"kata Erfan sambil menatap ibunya yang sedang menyuapakan makanan kemulutnya.

"siapa lagi kalau bukan wanita jalag itu?"

Saat mendengar itu, emosi Erfin langsung terpancing. Dia meletakkan sendok dan garpu yang ada ditangannya dengan kasar membuat semua orang yang ada diruangan itu terkejut seketika terkecuali Mely ibu Erfan yang hanya tampak biasa-biasa saja.

"Ibu cukup..."bentak Erfan"aku sudah muak, jangan menjelek jelekkan Amel lagi dihadapanku. Ibu lupa aku dengan Amel berpisah karna ibu, aku sudah mengikuti semua yang ibu mau, jadi jangan jelek jelekkan Amel lagi dihadapanku"kata Erfan dengan penuh pemekanan penekanan.

"Erfan, jangan membentak ibumu seperti itu"kata Adria yang sedang duduk didekat Erfan.

Erfan melirik kearah Adria yang sedang mengusap lengannya berharap bisa menenangkan tunangannya, tapi menurutnya itu adalah hal yang sia sia. Dia menghembuskan nafasnya kasar, kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"aku sudah tidak nafsu untuk makan"kata Erfan kemudian berlalu meninggalkan ruang makan.

"Erfan kau mau kemana?"teriak Adria.

"itu bukan urusnmu dan jangan mengikutiku"kata Erfan tegas.

Eerfan melangkahkan kakinya menuju bagsi tempat mobil kesayangannya sedang terparkir. Dia menaiki mobi sport itu dan melajukan mobilnya entah kemana arah tujuannya. Dia hanya ingin menenagkan dirinya, setelah perdebatan yang dilkukannya oleh ibunya diruang makan tadi.

              ..................................

Disinilah Erfan didalam mobil spornya, memandngi sebuah rumah sederhana denagn taman yang tidk terlalu luas tapi indah. Saat pikirannay kacau, satu satunya tempat yang iya datangi hanyalah disini.

Rumah itu adalah rumah Amel, jika dia merindukan wanita itu, dia akan menyalukan rasa rindunya itu ketempat ini. Meski dia hanya bisa melihat mantan kekasihnya itu dikejauhan, tapi itu sudah cukup baginya.
Memang mereka sudah tidak berhubungan lagi yaitu sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi rasa cinta dan sayangnya pada wanita itu masih sangat kuat.

Jika bukan karna ibunya, dia tidak akan pernah berpisah dari wanita itu. Dia terus memandangi rumah yang agak jauh dari tempat ia memarkirkan mobilnya. Sampai pada akhirnya, dia melihat sebuah mobil mewah berhenti didepan rumah itu.

Erfan mengernyitkan dahinya, selama dia mengenal Amel dia tidak pernah melihat mobil mewah selain mobilnya berada dirumah itu. Banyak pertanyaan yang tertera di pikiran lelaki itu, sampai pada akhirnya seorang laki-laki turun dari mobil itu, kemudian memutari sisi depan mobil dan membuka pitu penumpang depan.

Erfan memicingkan matanya meliahat siapa pria itu, seketika Erfan membelalakan matanya saat mengetahuai pria itu.'Frans'katanya dalam hati, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Kontrak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang