1

605 25 0
                                    

Pagi yang cerah aku bersiap berangkat ke sekolah ku. Ini tahun ketigaku di khs. Dan aku mempunya kekasih yang sangat tampan di sana, wajar saja dia adalah pangeran sekolah, dia dingin pada semua orang apalagi wanita, namun ia hangat kepadaku, entahlah apa yang ia lihat dariku, aku hanyalah wanita urakan yang tak tahu aturan aku memang tak terlalu pintar namun jangan remehkan aku, jika serius aku bisa mengalahkan semua teman di kelasku, dan sasuke? Jangan di tanya, dia sangat jenius dia selalu menjadi yang pertama peringkat nasional di susul oleh si rambut nanas nara sikamaru.

soal kekayaan aku hanyalah anak panti asuhan yang di adopsi oleh suami istri yang tak memiliki seorang anak, mereka orang biasa hanya seorang ibu rumah tangga dan ayah angkatku seorang karyawan rendahan di sebuah kantor yang cukup besar. Mereka mengadopsiku 5 tahun lalu saat aku berusia 12 tahun. Dan sasuke dia pria yang sangat kaya raya, ayahnya adalah seorang pemilik perusahaan besar yang menguasai bisnis di asia bahkan kini mulai melebarkan sayap ke eropa. Jika kalian membandingan aku dengan sasuke, aku hanyalah segelintir kecil upil yang bisa di buang kapan saja atau mungkin sebutir debu yang akan hilang tak berbekas saat tertiup angin.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah libur panjang yang membosankan, jangan tanyakan sasuke kemana, dia sangat sibuk selama liburan. ayahnya mengajari dia seputar dunia bisnis, sehingga dia sangat sibuk dan membuat ku kesepian, semakin memikirkannya kerinduan ku semakin membuncah, aku tak sabar ingin segera bertemu dengannya.

Saat aku keluar kamar dan menuju meja makan untuk sarapan, ayah dan ibuku sudah ada di sana, sungguh keluarga yang hangat, selalu melakukan segalanya bersama meskipun hidup sederhana, ya aku bahagia bersama mereka, mereka memenuhiku dengan cinta, mungkin akan terasa sangat menyakitkan jika mereka tiba tiba membenciku, ah apa yang kupikirkan.

Ku sunggingkan senyum terbaikku untuk mereka.
"Selamat pagi" sapaku sopan pada mereka,
hei jangan salah sangka meskipun aku urakan aku sangat menghormati orang yang lebih tua dariku.
"Selamat pagi" jawab mereka serempak.
"Wah anak ayah yang cantik sudah rapi saja" goda ayahku
"Ayah.... Jangan mulai deh aku kan malu" ucapaku sambil menutup mukaku dengan kedua tangan menutupi rona merah di kedua pipiku.
Jangan salah, meskipun aku ini orang yang cuek tetap saja aku seorang gadis normal yang bisa tersipu saat dipuji. Apalagi oleh orang yang ku suka pasti membahagiakan sekali.

Saat sampai di sekolah kupikir sasuke akan menyambutku di kelas seperti biasa. Dia memang selalu datang lebih awal lalu menuju kelas ku dan menungguku di sana. Maklum kelasku dan sasuke berbeda, ingat dia pintar dan kaya, jadi kelas kamipun berbeda.

Aku masuk kelas dengan hati berbunga bunga tak sabar bertemu kekasihku. Tapi tak ada siapapun di kelas. Mungkin aku datang terlalu pagi. Kuputuskan untuk jalan jalan mengelilingi sekolah dari pada aku mati bosan. Diam sendiri adalah hal yang sangat aku benci, kesunyian adalah mimpi burukku. Aku gadis aktif yang tak bisa diam wajarkan jika aku menganggap sunyi mimpi buruk ku?

Aku sampai di taman sekolah. Di sini sangat sejuk dan mempunyai pemandangan yang sedap di pandang mata, tukang kebun sekolah memang bisa diandalkan, mengerjakan tugasnya penuh tanggung jawab. Katanya menata taman sekolah seindah mungkin menimbulkan kepuasan tersendiri baginya. Tapi aku kasihan padanya, karena seringkali anak anak merusak taman sekolah baik itu sengaja ataupun tidak, dasar anak anak sombong. Mentang mentang kaya tingkah lakunya seenaknya saja. Saat di taman biasanya aku sangat antusias untuk melihat bagaimana tukang kebun menanam ataupun merapikan tanaman dengan lihai, mungkin kalian menganggap aku gila, tapi entahlah, menurutku itu menarik untuk di lihat. Namun saat ini hal itu tak lagi menarik karena ada hal yang lebih menarik perhatianku. Dari sudut mataku aku melihat sasuke di dekat pohon yang rindang, tapi entah kenapa wajahnya terlihat menyeramkan, sepertinya dia marah dan sedang berdebat dengan seseorang, namun aku tak tahu apa yang ia katakan karena jarak ku cukup jauh dengannya.

Kuputuskan untuk menghampirinya, namun masih setengah perjalan aku melihat sesuatu yang menyayat hatiku, dia berdebat dengan seorang gadis...?, lihatlah saat ini mereka berpelukan bahkan gadis itu tak segan menciumnya, apa selama ini ada orang lain selain diriku, apakah selama liburan kau tak datang padaku karena dia, apakah alasan kau sibuk bukan karena belajar bisnis seperti yang kau katakan, entahlah aku tak tahu, hanya tuhan yang tahu, tak sanggup lagi aku melanjutkan setengah perjalanku agar sampai padanya, kakiku melangkah menjauh dari sana tanpa ku sadari, dengan berlinang air mata aku berlari tanpa tujuan, yang ku inginkan hanya pergi sejauh mungkin dari tempat ini.

Hai para readers gimana ceritanya seru apa enggak mohon vote dan komen ya, maaf kalau banyak typo dan bila ada yang tidak sinkron antara judul prolog dan deskripsi mohon di maklumi, karena ini masih pengenalan dan cerita yang sesungguhnya ada di chapter selanjutnya di tunggu ya. Nanti kalau udah banyak yang baca, vote dan komen bakal aku lanjutin tapi kalau nggak ada yang baca vote dan komen kan author gak tahu ceritanya bagus atau enggak terus author juga pengen di kasih semangat oleh readers. Jadi lihat dulu kalau banyak yang suka aku lanjut kalau nggak ya buat apa di lanjutin lagi pula gak ada yang suka juga. Di tunggu ya

Cinta dan DeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang