Naruto pov
"bisakah anda melepaskan tangan saya tuan uchiha" ujar ku menahan sakit saat ia menarik paksa tanganku agar masuk ke dalam ruangannya.
Dan ia pun tak menggubris ucapan ku tapi semakin mengeratkan genggaman tangannya pada pergelangan tanganku.
Sesaat setelah kami masuk keruangan pribadinya ia segera mengunci ruangan tersebut.
Brakk.....
"Auuu... " aku mengerang kesakitan saat ia dengan sengaja membuat punggungku bertabrakan dengan pintu dengan keras
Uchiha sialan, di hari pertamanya masuk dia sudah berani menyiksaku terang terangan.
"Tuan uchiha, apakah keluarga anda tidak mengajari anda sopan santun, bisa bisanya anda memperlakukan wanita seperti ini" ujarku marah atas perlakuannya yang sangat kasar
"Kau bilang sopan santun??, apa kau mengatakannya untukmu sendiri??" Ujarnya dengan nada rendah seperti menahan marah.
Hei.... seharusnya aku yang marah kenapa jadi dia yang marah memang apa salahku??
"Apa maksud anda tuan uchiha??" Tanyaku
"Kau mengatakan aku tidak memiliki sopan santun?? Lalu bagaimana denganmu yang memakai baju sexy saat bekerja? Kau fikir ini klub malam?, kau fikir kau bisa menggoda pria sesukamu di perusahaanku??, memang ya, sekali jalang tetap saja jalang, tidak akan ada yang berubah" ujarnya dengan nada mencela
Marah??, tentu saja aku marah dengan kata katanya, aku memang bukanlah wanita baik baik mengingat bisa memiliki anak di luar pernikahan, tapi perkataannya sungguh keterlaluan, lagi pula apa dia lupa kalau dialah yang membuatku menjadi wanita jalang.
"Anda keterlaluan tuan, apakah anda tidak berfikir jika kata kata anda menyakiti hati orang lain, lagi pula ada apa dengan pakaian saya, bukankah karyawan lain memakai pakaian yang lebih terbuka dari pada yang saya pakai saat ini, anda sangat tidak adil tuan jika hanya mengkritik penampilan saya!!"
"Ohh apa kau masih bisa sakit hati naruto, ku pikir jalang sepertimu tidak memiliki hati, dan mengenai bajumu..., menurutmu penampilanmu ini tidak bermasalah, jika memakai kemeja dengan kancing atas terbuka dan memperlihatkan payudaramu menurutmu biasa saja, lalu bagaimana dengan pakaian yang menurutmu terbuka??"
Aku yang tidak percaya dengan perkataan itachi pun menunduk mengamati penampilanku, dan aku terbelalak saat melihat kancing teratas baju kemejaku memang terbuka, aku tidak memiliki alasan untuk menutupi kesalahanku.
"Saya tadi pagi mengancingkan seluruh kancing kemeja saya dengan rapi, saya tidak tahu jika kancing atasnya terbuka" ujarku membela diri
"Kau fikir aku akan percaya jika kancing kemejamu terbuka sendiri" ujar itachi
"Tentu saja kau harus percaya, baju ini kekecilan di bagian dadanya, jadi tidak heran jika kancingnya terbuka dengan sendirinya, lagi pula ini salahmu, menyuruh pegawai memakai atasan putih di hari pertama kau bekerja dan hanya kemeja kekecilan ini yang aku punya" ujarku tanpa sadar jika aku tidak memanggilnya tuan uchiha lagi.
"Kau kan bisa membeli yang baru naruto" ujarnya
"Aturannya di buat terlalu mendadak, aku tidak sempat membeli yang baru, dari pada melanggar aturan perusahaan lebih baik aku memakai yang ada saja" ujarku dengan sungguh sungguh
"Kau memang pintar membuat alasan, seharusnya katakan saja terus terang jika kau ingin menggodaku" ujarnya dengan senyum evil seperti biasa.
Di bawah ini flashback dikit ya... tapi dari sudut pandang itachi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Derita
RomanceAku naruto, tak ada marga..?, memang benar tak ada marga hanya naruto tak ada yang lain. Apa kalian tahu, aku sudah membuang marga ku jauh jauh. Dan tak akan memakainya lagi cukup diriku tak ada yang lain. Aku hanya ingin mengatakan hanya satu hal y...