aku duduk di kursi bar, menghindari tempat yang penuh sesak dengan orang orang yang meliukkan badan, aku lebih memilih melihat bartender yang dengan cekatan menyiapkan pesanan orang orang. Aku menunggu dengan malas kedua temanku yang sedang asik menggoyangkan tubuhnya. Tidakkah mereka merasa lelah, lihatlah... peluh mereka mulai bercucuran, tapi tak ada tanda tanda mereka akan berhenti. Aku mulai jengah dengan kedua temanku ketika mereka terlihat bangga saat tangan tangan nakal dengan sengaja menggerayangi tubuh mereka, baik itu membelai ataupun meremas. Aku juga risih dengan tatapan lapar dari para lekaki hidung belang disini, lihatlah tatapan mereka seolah ingin memakanku bulat bulat, sungguh mengerikan. Semuanya gara gara kedua teman idiotku yang memaksaku memakai baju yang bahkan tidak mencapai setengah pahaku dengan belahan dada rendah yang bahkan mengekspos sebagian dadaku, belum lagi bagian punggung yang terbuka, wajar saja jika mereka melihatku seperti seorang jalang yang selalu rindu belaian lekaki hidung belang.
Haahhhh.......
Sudah berulang kali aku menghela nafas, mengapa mereka belum berhenti juga, apa mereka lupa dengan ku..?
Menunggu adalah sesuatu yang sangat sangat membosankan, lebih baik aku memesan sesuatu untuk menghilangkan rasa dahagaku, di sini pasti semuanya minuman memabukkan. Tapi sepertinya aku melihat minuman yang biasanya ku minum, ya aku melihat minuman yang berwarna seperti teh, aku putuskan untuk memesan itu saja tanpa ku tahu jika minuman tersebut akan membawaku kedalam mala petaka yang akan menghancurkan hidupku.*
*
*Aku terbangun dengan rasa bingung saat aku berada di sebuah kamar yang terasa asing bagiku, aku sangat pusing, di tambah rasa sakit di sekujur tubuhku, terutama area intimku, aku merasa tak nyaman, apa yang terjadi semalam?, aku tak mengingat apapun, aku ingin memeriksanya namun ada sesuatu yang menghambat gerakanku, saat ku lihat ada sebuah tangan...?, tapi milik siapa...?, kulihat kesamping, betapa terkejutnya aku saat melihat seorang lelaki rupawan tidur menyamping sambil memeluk tubuhku erat, dia memang sangat tampan dengan kulit putih, hidung mancung, bibir tipis dan rahang yang tegas, sangat sempurna jika aku bertemu dengannya dalam kondisi yang berbeda. tapi, apa yang ku lihat, dia memelukku dan tanpa memakai pakaian sehelai benang pun. Tidaklah butuh orang yang pintar untuk mengetahuan situasi yang ku hadapi saat ini, siapa saja akan tahu saat melihat kondisi kami saat ini, untuk kedua kalinya hatiku dibuat hancur oleh lelaki, bisakah aku mempercayai mereka lagi..?, kurasa tidak, mereka bajingan, ingin rasanya aku menangis meratapi nasibku, namun itu tak mungkin, aku harus pergi sebelum bajingan ini bangun, dengan tertatih aku memunguti bajuku, namun sial, bajuku sudah tak layak pakai bajingan itu merobeknya di sana sini, meski ku tahan namun air mataku tetap saja jatuh, aku menangis tanpa suara sambil memakai baju pria yang telah meniduriku dengan sangat terpaksa, aku mencari tasku karna uangku ada di sana, namun naas tasku tak ada di manapun, lalu bagaimana aku akan pulang, tidak mungkin aku berjalan kaki, bahkan tempat ini ada di mana akupun tak tahu, apa yang harus ku lakukan...? Ketakutan menyelimuti hatiku, kugigit bibirku hingga berdarah untuk meredam jeritanku karna rasa sesak di hatiku, ku acak acak rambutku yang sebelumnya memang berantakan hingga tak berbentuk lagi, namun rasa frustasi akan apa yang telah terjadi tak kunjung reda juga, aku diliputi kekalutan yang amat sangat.
Lalu tak sengaja kulihat dompet hitam tergeletak di atas nakas, ku ambil dompet itu lalu ku lihat isinya, di sana terdapat uang yang lumayan banyak, dan terdapat black card dan beberapa kartu debit dan kredit. Ku putuskan untuk mengambil semua uangnya, tak peduli milik siapa, yang terpenting sekarang adalah pergi sejauh mungkin dari tempat ini.hai readers..... chapter ini sedikit aku ubah biar nyambung sama chapter berikutnya. Jadi tolong di ulang ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Derita
RomanceAku naruto, tak ada marga..?, memang benar tak ada marga hanya naruto tak ada yang lain. Apa kalian tahu, aku sudah membuang marga ku jauh jauh. Dan tak akan memakainya lagi cukup diriku tak ada yang lain. Aku hanya ingin mengatakan hanya satu hal y...