13

380 24 17
                                    

Itachi pov

Setelah insiden di hari pertamaku bekerja, naruto mengambil cuti untuk pertama kalinya semenjak ia bekerja di perusahaan ini, ketidak beradaan naruto membuat emosiku tidak stabil, biasanya aku yang selalu tenang menjadi mudah marah.

Saat naruto kembali aktif bekerja ia menjadi sangat dingin padaku, ku akui kerjanya sangat bagus dan profesional, tapi sebenarnya akulah yang tidak profesional mencampurkan urusan pribadi dengan masalah pekerjaan.

Satu bulan telah berlalu dan aku selalu mencari kesempatan untuk mencumbunya di kantor, namun ia selalu saja berhasil kabur, aku tahu perbuatanku membuat kehidupan kantornya menjadi seperti neraka, bukan hanya tekanan dariku namun aku juga sering mendengar gunjingan gunjingan buruk para karyawan tentangnya, bahkan ada yang nekat membullynya di saat jam kerja, aku sudah menegur mereka namun mereka semakin menjadi jadi, aku kasihan padanya, namun aku tak bisa menghentikan keinginanku untuh melecehkannya karena ia terlalu sayang untuk di lewatkan.

Akhir akhir ini aku di buat risau oleh keputusan keluargaku yang menyuruhku segera bercerai dengan istriku jika kami masih saja tidak segera memiliki keturunan

"Tuan uchiha, ini berkas yang harus anda tanda tangani" ujar naruto menyentakku dari lamunan akan kehidupan keluargaku yang berada di ujung tanduk.

"Iya, taruh di meja" ujar ku

"Kalau begitu saya per- ugh" ujarnya terpotong saat tiba tiba ia seperti akan muntah

"Kau tidak apa apa naruto" ujarku khawatir

"Iya saya baik baik saja" ujarnya, namun ia kembali mual dan segera berlari menuju toilet yang ada di dalam ruanganku.

Akupun berlari menyusulnya, kulihat ia terkulai lemas setelah memuntahkan isi perutnya

"Kita ke rumah sakit ya" ujar ku pada naruto

"Tidak tidak, aku baik baik saja"

"Kau harus ke rumah sakit naruto dan tidak ada penolakan" ujarku saat sepertinya ia hendak menolak lagi

Aku hendak menggendongnya tapi ia bersikukuh untuk berjalan sendiri, lalu di langkah ke lima ia pun jatuh pingsan

"Naruto, bangun naruto" ujarku sambil menggoyang goyangkan tubuhnya.

Akupun segera menggendongnya dan membawanya pergi ke rumah sakit.

*
*
*

"Dok, bagaimana keadaannya dok" tanyaku saat dokter keluar dari kamar pasien naruto

"Apa anda suami pasien" tanya dokter tersebut

Tanpa pikir panjang akupun berkata iya

"Selamat pak istri anda hamil" ujarnya lagi

"Apa dok? Dia hamil?" ujar ku kaget

"Iya, selamat ya pak, usia kandungannya baru empat minggu, dan sepertinya istri bapak terlalu stres, dan pola makannya tidak teratur, untuk sementara jangan biarkan dia memikirkan suatu masalah dengan terlalu berlebihan dan tolong lebih di jaga pola makannya ya pak, apa ada lagi yang ingin anda tanyakan?"

"Tidak, terima kasih dok"

"Sama sama, kalau begitu saya permisi"

Setelah kepergian dokter tersebut sebuah ide gila muncul dalam fikiranku, aku pun menelfon ino

"Ino, aku ada di rumah sakit xxx sekarang, bisakah kau datang ke sini?" Ujar itachi

"Sayang, apa yang terjadi padamu? Apa kau baik baik saja" tanya ino khawatir dari seberang sana

Cinta dan DeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang