Itachi pov
Hari ini aku pergi keluar bersama teman temanku. Sebenarnya aku malas pergi dengan mereka karena pekerjaanku sedang menunggu di kantor dan harus segera di selesaikan. Namun aku terpaksa pergi karna tak mungkin bukan aku tolak terus menerus...?. Kami berteman sejak kecil dan mereka selalu ada untukku saat aku membutuhkan, sekali kali tak apa bukan ku tinggalkan pekerjaan ku..?, asal tidak terlalu sering itu takkan masalah.
Seperti biasa mereka mengajakku ke club malam. Kami sudah terbiasa ke sini sejak junior high school, kami bisa masuk karena keluarga kami di segani, hahaha..... itulah kehebatan uang, sungguh mematikan, dengan sedikit gertakan sambal anak smp saja, mereka sudah menyingkir dengan sendirinya, sebenarnya kami pun tak bisa memastikan apakah gertakan kami akan terjadi bila mereka tidak mematuhi kami, tak mungkin bukan orang tua kami
Memberi izin kebebasan keluar masuk club malam saat usia kami masih belia..? Itu konyol dan tidak mungkin terjadi, beruntung orang tua kami terlalu sibuk jadi kami bebas melakukan apapun yang kami sukai tanpa ada yang berani mencegah kami, oh... itu masa yang menyenangkan, sangat ringan, bebas, penuh tantangan dan takkan terlupakan, kami tidak akan bisa melakukannya lagi karna kesibukan masing masing. Tapi kali ini kami masih di beri kesempatan untuk bersenang senang kembali. Semakin dipikirkan malam ini sepertinya tak seburuk yang ku kira, malah sepertinya malam ini akan menyenangkan.*
*
*Hah.......
Ternyata ekspektasiku terlalu tinggi, malam ini sangat membosankan, kami hanya berkumpul dan tanpa minum minum karna takut tak bisa mengendarai mobil sendiri saat pulang, teman temanku sibuk menari, sedangkan aku di sini duduk sendiri sambil melihat tingkah mereka yang gila gilaan. dan jangan lupakan tatapan genit para wanita di sini. Aku memang tampan, tapi bisakah mereka mengkondisikan mata mereka..?, sungguh menjengkelkan. Jika malam ini dilewati dengan hal seperti ini, sia sia saja aku ikut, sangat tidak berguna, hanya membuang buang waktu ku yang sangat berharga dengan sia sia, lebih baik aku duduk di balik berkas penting yang menggunung dan menghasilkan banyak uang.Tak lama kemudian mereka kembali, karna bosan akhirnya kami memutuskan untuk bermain truth or dare, memang kekanak kanakan. Tapi permainan ini sangat menantang untuk di selesaikan. Aku bahagia karna bisa mengerjai mereka dengan tantangan yang konyol. Seperti menyuruh hidan meremas dada pengantar minum di club ini dengan keras dan berakhir dia di tampar oleh pelayan tersebut, lalu pein yang tak kuat minum disuruh menghabiskan satu botol miras hingga tepar, lalu ada sasori yang di tantang memakai baju pelayan wanita dan melayani dengan baik salah satu pria hidung belang yang telah kami pilih, aku sungguh ingin tertawa saat pria tua itu membelai paha dan meremas pantat sasori, dan yang lebih mengejutkan pria itu mencium pipi sasori lalu mengatakan dia wanita tercantik yang ia temui malam ini, ingin rasanya aku tertawa hingga terbahak bahak seperti pein dan hidan, namun aku hanya tersenyum sambil menahan suara tawaku agar tak keluar, biar bagaimanapun aku harus menjaga imageku sebagai seorang pewaris uchiha corp yang di segani, tak mungkin bukan aku tertawa dengan tidak elit seperti itu, aku tidak mau harga diriku jatuh, harga diri adalah segalanya bagiku.
Sasori kembali dengan muka kusut setelah menyelesaikan tantangan dari kami,
"Kau keterlaluan itachi, lihat saja apa yang akan ku lakukan padamu nanti" ujar sasori.
" hei... kau sendiri kan yang meminta tantangan, jangan salahkan aku, lagi pula ini bukan ide ku saja, tapi mereka juga ikut terlibat" ujarku sambil menunjuk hidan dan pein. "Jika kau takut dengan tantangan kenapa tidak memilih menjawab pertanyaan kami dengan jujur saja" tambahku dengan tatapan merendahkan.
"Aku laki laki gentle, tidak mungkin menghindari hal yang lebih menantang" jawabnya.
"Kalau begitu apa masalahnya...?" Tanyaku lagi. Inilah alasan kenapa mereka memilih tantangan, karena mereka merasa lebih gentle jika memilih tantangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Derita
RomanceAku naruto, tak ada marga..?, memang benar tak ada marga hanya naruto tak ada yang lain. Apa kalian tahu, aku sudah membuang marga ku jauh jauh. Dan tak akan memakainya lagi cukup diriku tak ada yang lain. Aku hanya ingin mengatakan hanya satu hal y...