BAB 18.1

5K 593 55
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

👑👑👑


Hari ini adalah hari pertama Seungwan resmi menyandang sebagai calon ratu. Walaupun masih ada embel-embel calon, namun hidup Seungwan sudah berubah drastis. Seperti anggota keluarga kerajaan yang lain, Seungwan juga di lengkapi pengawal pribadi seperti sebelumnya. Untuk memudahkan keamanan, Seungwan harus pindah ke istana tengah dan tinggal satu atap bersama keluarga kerajaan lainnya.

Karena masih belum menyandang sebagai seorang istri, tentu saja hal ini membuat Seungwan memiliki kamar sendiri di istana yang sebesar itu. Kamarnya tidak jauh beda dengan kamar di rumahnya. Tidak terlalu luas ataupun sempit seukuran orang elit.

Seungwan sedang menata pakaiannya di walk in closet. Kemarin malam ia terlalu lelah setelah acara pertunangan dan akhirnya memutuskan untuk tidur lebih awal. Jenni yang selalu antusias dengan kehadiran Seungwan ikut membantu menata peralatan Seungwan di dalam kamarnya.

Sebenarnya tidak terlalu banyak barang yang perlu di bawa, karena semua yang di butuhkan sudah tersedia di dalam kamar ini. Bahkan Seungwan hanya sebatas membawa pakaian tidur dan santainya. Untuk pakaian formal lainnya dan untuk pakaian aktivitas di luar rumah, sudah tertata rapi di walk in closet nya. 

Hampir semua bajunya berubah menjadi dress, rok dan juga beberapa gaun. Bahkan celana nya hanya bisa dihitung jari dan hanya untuk di pakai di dalam rumah. Ralat! Hanya di pakai di dalam kamar saja.

Tidak etis untuk seorang yang terpandang dan di hormati mengenakan pakaian minimalis dan terlalu simple. Bahkan Jenni selalu mengenakan baju yang sangat elegant dan berkelas. Inilah salah satu alasan Seungwan terlihat sangat malas dengan strata yang ada. Tapi semuanya sudah menjadi hukum alam. Seperti saat ini, hanya untuk menata bajunya yang di temani oleh tuan putri, ia harus tetap mengenakan dress selutut dan highheels nya.

RIBET! satu kata yang mengartikan ekpresi wajah Seungwan saat ini. Tidak bisa bergerak bebas dan setiap langkah nya harus hati-hati. 

"Uniie, sabar ya," ucap Jenni yang melihat calon kaka ipar nya itu terlihat sengsara.

"He, iya tidak apa kok," elak Seungwan. "Hanya tidak terbiasa," lanjut nya dengan senyum yang di paksakan.

Jenni pun juga membalasnya dengan senyum tidak enaknya. Merasa menyulitkan kakak iparnya ini.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu Seungwan.

"Masuk!" teriak Seungwan yang tidak bisa membukakan pintunya karena tangannya masih penuh dengan pakaiannya.

Pintu kamar Seungwan pun terbuka. Sosok dayang wanita pun muncul dari balik pintunya. Dayang itu pun menghampiri Seungwan beserta tuan putrinya. Membungkukan badannya 45 derajat tanda hormatnya.

"Permisi agassi, makan siang sudah siap," ucap sang dayang.

"Baiklah," balas Seungwan.

"Apa jeonha makan disini?" tanya Jenni penuh harap.

"Sepertinya tidak," jawab si Dayang.

👑👑👑


Di ruang makan, hanya ada Ibu Suri, Jenni dan juga Seungwan. Para pengawalnya dan beberapa dayang berdiri membentuk barier di sekitarnya.

Di atas meja makan sudah lengkap makanan mulai dari makanan kering hingga basah. Kadar vitamin nya sangat terkontrol.

Ini bukan pertama kalinya Seungwan melihat banyaknya makanan di atas meja nya, karena ini kerap sering terjadi waktu ia tinggal di pavilion. Tetapi tetap saja, ia tidak pernah memakan sendok emas mulai dari kecil, hal ini tetap menjadi kekaguman bagi Seungwan.

[#MY1] My Queen || WENGA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang