BAB 8.3

5.6K 635 59
                                    

VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
.
.

👑👑👑


Hari sudah mulai malam. Yoongi mengendarai mobil melewati padatnya penduduk. Andong termasuk jajaran desa tradisional sebagai desa sejarah. Permukimannya masih setia menggunakan  bahan-bahan kayu seperti jaman joseon. Sedikit dari mereka yang memiliki mobil, kalaupun punya digunakan untuk antar barang. Itulah sebabnya Yoongi melajukan mobilnya dengan pelan.

Lalu-lalang pejalan kaki sangat padat. Bangunan-bangunan yang dilewati masih berbau tradisional menyita perhatian Seungwan. Seungwan menempelkan kedua tangannya ke jedela samping dan membulatkan matanya menikmati suasana luar.

Tiba-tiba Jendela di pintu samping Seungwan turun sendiri secara otomatis. Seungwan pun memundurkan tubuhnya tersentak kaget. Seperti orang bodoh, ia melirik Yoongi yang masih fokus menyetir mobilnya. Beberapa detik kemudian, ia baru sadar kalau mobil ini central lock, yang bisa di atur sembarang oleh pengemudinya.

Seungwan pun kembali melihat keluar jendela. Kembali menatap indahnya desa Andong menyapa malam hari. Lampu-lampu lampion yang terkesan tradisional membuatnya serasa masuk ke dalam film-film drama sejarah. Tak henti-hentinya Seungwan menatap kagum desa ini.

"Sepertinya ada acara ya malam ini?" tanya Seungwan. "Ramai sekali seukuran hanya sebuah desa."

"Sepertinya akan ada festival," ucap Yoongi asal.

"Benarkah? Ayo mampir dulu!" seru Seungwan.

"Mandi dulu!" tolak Yoongi.

"Sebentar aja," pinta Seungwan.

"Tubuh mu ngga kerasa lengket apa?" sindir Yoongi. "Mandi dulu!" tegas Yoongi tak ter elakkan.

"Nanti kesini lagi ya?" tawar Seungwan.

Yoongi tak menjawa. Ia hanya fokus melihat jalanan di depannya.

"Apa kita akan bermalam di rumah-rumah seperti itu?" tanya Seungwan antusias sambil menunjuk rumah-rumah tradisional. 

Yoongi tak membalas dengan kata-kata, ia hanya menganggukan kepalanya. Wajah Seungwan kembali terasa senang melihat jawaban Yoongi. Ia selalu membayangkan bagaimana tinggal di bangunan kuno seperti ini.

Setelah melewati pusat desa Andong, Yoongi melajukan mobilnya ke dalam jalanan gelap. Wajah Seungwan yang tadinya terlihat gembira, sekarang berubah ketakutan.

"Kita ngga tinggal disana?" tanya Seungwan sambil menunjuk pusat kota.

"Kau pikir akan aman, seorang anggota raja bisa berkontak bebas dengan orang luar tanpa pengawalan?"

"Tapi disana gelap!" seru Seungwan. "Dan sepi!"

"Keluarga ku punya penginapan di Andong. Kita akan bermalam di sana," ucap Yoongi.

"Jauh dari keramaian?"

"Tepatnya tempat yang tenang."

Seungwan tak punya pilihan lain. Tidak mungkin juga ia tinggal di pusat desa sendirian tanpa mengenal lingkungan sekitar. Ia pun pasrah kemana Yoongi membawanya pergi.

Hanya beberapa menit, Yoongi pun terlihat memasuki halaman rumah yang cukup besar. Mungkin terlihat seperti mansion namun dalam style tradisional. Lampu-lampu lampion menerangi seluruh jalan. Tak lama setelah itu, bangunan beratap limas dengan ornamen khas tradisonal korea menandakan mereka sudah sampai ke tempat tujuan.

[#MY1] My Queen || WENGA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang