BAB 29

4.6K 536 44
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

👑👑👑

Hallo guys, sebelum kalian baca, Rara mau ngasih tau, kalo Rara bikin stori baru ttg wenga genre werewolf gitu deh. Kalo kalian minat baca, langsung kunjungi 'MOONLIGHT'. GRATIS! tapi pakek VOTMENT! Wkwkwk...
Happy reading

👑👑👑

Pagi-pagi buta, Seokjin beserta 7 dewan legislatif melakukan penerbangan untuk menghadiri Sidang ICC (International Criminal Court) yang di ajukan oleh Seokjin.

Masih ada sisa waktu 30 menit lagi sidang akan dimulai. Seokjin beserta para dewan legislatif menuju ke gedung ICC. Seluruh dewan terlihat harap-harap cemas dengan keputus sidang nantinya.

Beberapa menit kemudian mobil-mobil utusan Korea Selatan memasuki halaman kantor ICC. Dua mobil membawa Seokjin dan dewan legislatif berhenti di depan tangga masuk gedung ICC. Mereka semua pun turun dari mobil dan berkumpul saling menyemangati sebelum memasuki gedung penentuan.

"Ayo," ajak Seokjin.

"Seokjin-si, kenapa kau tidak tegang sama sekali? Apakah kau yakin kita pasti menang?" tanya salah satu perwakilan dewan.

"Tentu saja tegang. Bahkan sangat bahagia! Ini baru pertamakali nya aku menjabat sebagai pengacara bisa memasuki pengadilan tertinggi International," jawab Seokjin yang memandang tangga-tanggai ini. "Dan bagaimanapun juga, kita sudah berada disini. Apa pun hasilnya kita harus siap menerimanya," lanjutnya yakin.

Seokjin pun memimpin langkah para dewan legislatif menaiki satu persatu anak tangga yang mengantarkan kedepan pintu kebesaran ICC.

Seokjin yang berada paling depan melihat sosok pria berdiri santai di depan pintu gedung ICC. Semakin melangkah keatas, semakin terlihat jelas siapa pria yang terlihat menunggu utusan Korea Selatan ini.

Setelah tangga terakhir dilalui Seokjin, ia pun menyungginggan senyuman kepada pria itu. Sedangkan para dewan legislatif yang sedari tadi hanya mengikuti langkah kaki Seokjin, telihat kaget melihat sosok pria yang tidak mereka harapkan datang.

"Bukankah kau...," tebak salah satu dewan legeslatif tertahan.

"Jung Hosoek?" tebak dewan yang lainnya.

"Adik Jung Yonghwa?" tanya dewan yang lain lagi tak menyangka.

"Kenapa kau disini?" tanya dewan dewan yg lainnya.

Hoseok hanya bisa tersenyum kecil mendengar pertanyaan-pertanyaan dari dewan-dewan itu. Ia pun melangkahkan kakinya perlahan mendekati Seokjin yang sedang digeromboli para dewan.

Dewan-dewan itu pun sedikit melangkah mundur seperti kucing yang bertemu dengan anjing. Sedangkan Seokjin menyambut kedatangan Hoseok dengan berjabatan tangan.

"Terima kasih sudah datang, Hoseok-si," ucap Seokjin dengan formal untuk menghindari kecurigaan para dewan.

"Kau menyuruhnya datang?" tanya salah seorang dewan pada Seokjin.

"Sama saja kau seperti masuk kelubang buaya!" protes dewan yang lainnya.

Seokjin hanya membalas para dewan dengan senyuman penuh arti sambil melepas jabatan tangan dengan Hoseok.

"Ahjusi, kalian pikir kriminal sekelas Yonghwa tidak akan menyelundupkan bawahannya ke persidangan ICC?" tanya Hoseok santai.

"Maksud mu?!" kaget salah satu dewan dan dewan lainnya terlihat takut.

[#MY1] My Queen || WENGA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang