BAB 27.3

6.3K 615 85
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

👑👑👑

NEXT BAB 28?
Minimal 170 vote + 60 komen!!
Happy Reading

👑👑👑

Kembali ke apartemen yang sederhana, Sooyoung dan Seulgi terlihat masih di dapur walaupun waktunya sudah menunjukkan hampir tengah malam. Walaupun tidak ada yang mereka lakukan, tetapi sepertinya tempat itu adalah tempat yang sesuai untuk mereka berdua.

Beberapa jam yang lalu, Gerombolan pria muda memasuki apartemen Sooyoung tanpa permisi. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh kedua wanita itu, karena Hoseok lah yang telah mengundang teman-temannya ke apartemen itu. Tentu saja Yoongi tidak termasuk hitungan.

Seperti percakapan yang tidak layak dengar oleh wanita yang tidak tahu apa apa seperti Sooyoung dan Seulgi, Hoseok dan sahabatnya memutuskan untuk duduk melingkar di lantai dekat kasur Sooyoung. Walaupun volume suara mereka cukup terdengar di apartemen kecil yang tanpa ada pembatas ruang, Sooyoung dan Seulgi tidak mau berhambur dengan kumpulan para pria itu.

Keenam pria itu termasuk Hosoek menunjukkan wajah seriusnya. Bahkan Taehyung yang tidak pernah berlagak serius pun kini menjadi diam tanpa kata mendengar pengakuan Hoseok.

Hoseok menceritakan semua kejadian yang keluarga nya alami. Menceritakan kejahatan yang pernah di lakukan keluarganya. Pengakuan yang sangat menyeluruh melebihi di persidangan.

"Kau gila!" teriak Taehyung pada Hoseok yang memekakkan telinga. Bahkan Sooyoung dan Seulgi memandang kumpulan para pria itu.

"Kau tahu kan apa konsekuensi kalo mengaku semua itu?" tanya Seokjin hati-hati.

"Aku sudah mengfikirkannya," jawab Hoseok pasrah.

"Hoseok, kau tidak perlu melakukan ini semua," ucap Seokjin saat ini.

"Benar! Yoongi sudah memikirkan jalan keluarganya," sela Jimin yang setuju dengan Seokjin.

"Dengan cara apa?" tanya Hoseok langsung.

"Kau harus...," ucap Jungkook terpotonga.

"Sudah!" selah Hoseok langsung. "Aku mengundang kalian kesini bukan untuk menceramahi ku! Tetapi membantu ku!" kesal Hoseok menatap tajam sahabatnya ini.

"Jadi, kapan kau melakukamnya?" tanya Namjoon santai.

"Joon!" bentak Jimin yang melihat sahabatnya itu terlihat setuju dengan rencana Hoseok.

"Paling lambat dua minggu lagi," jawab Hoseok.

"Dua minggu? Itu bukan lambat! Tetapi cepat!" balas Seokjin yang tidak setuju.

"Bukankah lebih cepat itu lebih baik?" tanya Namjoon membatu Hoseok.

"Kau setuju dengannya?" tanya Taehyung yang mulai kesal.

"Tentu saja," jawab namjoon santai.

"Kau tahu kan, bukan hanya perusahaan mu yang dipertaruhkan, tetapi kehidupan mu juga!" seru Seokjin yang tak tahan.

"Aku tahu! Sangat tahu," balas Hoseok cepat. "Untuk itu, sebelum aku berubah pikiran, kita harus melakukan nya!"

"Tidak! Malah kau yang harus merubah keputusan mu!" bentak Taehyung.

"Tidak!" selah Namjoon. "Kalau kalian ingin negara ini damai, aku rasa rencana Hoseok adalah cara yang terbaik."

"Tapi...," sela Jungkook terpotong.

[#MY1] My Queen || WENGA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang