BAB 27.1

3.8K 528 71
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

👑👑👑

NEXT???
Minimal 150 vote + 50 komen!!

👑👑👑

Di sebuah ruangan yang sangat sempit bagi orang yang berkelas bagi Seungwan dan Seulgi, terdengar suara menggema decitan bunyi ketel yang memasak air sudah mendidih. Air dalam ketel itu pun di tuangkan ke dalam tiga cangkir yang berisi serbuk kopi hitam.

Seulgi yang sedang duduk di salah satu kursi makan hanya bisa melongo melihat sosok wanita yang sebaya dirinya menyajikan kopi hangat di pagi hari ini. Cara wanita itu sangat sederhana dan kuno di banding dengan caffe shop miliknya yang memiliki berbagai macam alat penyaji kopi yang canggih.

Seungwan yang sedang duduk di sampingnya pun memiliki fokus yang berbeda dengan Seulgi. Jika Seulgi memperhatikan kopi itu, sedangkan Seungwan lebih fokus pada wanita di hadapan nya ini.

Wanita itu pun memberikan dua cangkir kopi yang masing-masing di hadapkan pada Seungwan dan Seulgi. Seulgi yang sedari tadi penasaran dengan kopi itu pun langsung meraih dan menyeruput kopi itu untuk merasakaanya. Sedangkan Seungwan lebih memilih untuk menghangatkan tangannya dengan menggengam cangkir itu.

"Maafkan aku, hanya ini yang bisa ku berikan pada kalian," ucap wanita itu lembut.

"Kau siapa?" tanya Seungwan yang sedaritadi penasaran.

"Aku Park Sooyoung," jawab wanita itu lembut. "Maaf aku baru bisa menyapa kalian pagi ini. Semalam aku sedang bekerja di bar milik Taehyung. Kalian pastinya sudah tahu bar itu kan," lanjut wanita itu ramah.

Semalam, Seungwan dan Seulgi tiba di apartemen yang super minimalis dan sangat tersederhana bahkan mungkin termurah di kota Seoul ini. Semalan Hoseok sudah memberi informasi tentang pemilik apartemen ini, bahkan nama, nomor ponsel hingga code apartemen ini. Untuk itu sebenarnya bukan identitas wanita ini yang dimaksud Seungwan.

"Maksud ku, apa hubungan mu dengan Hoseok?" tanya Seungwan membenahi.

"Itu....," balas Sooyoung tertahan. Ia terlihat bingung menjawab apa, namun pada akhirnya terpotong dengan rasa kagum Seulgi.

"Kopi mu, benar-benar enak!" puji Seulgi yang masih tetap sibuk menyeruput kopi itu.

"Itu kopi murahan," jawab Sooyoung langsung, menurutnya lebih baik membahas kopi dari pada membahas dirinya.

"Itulah yang aku kagumkan!" sela Seulgi. "Daripada kau bekerja di bar malam yang di godai berbagai macam pria hidung belang, bagaimana kalau kau bekerja di tempat ku!"

"Benarkah!" seru Sooyoung bahagia. "Tapi...,"

"Tenang saja, Taehyung urusan kami! Kau tahu kan siapa yang di samping ku ini? Semua pasti terkendali!" sahut Seulgi sambil menunjuk-nunjuk sahabatnya ini.

"Kau memanfaatkan ku!"

"Ayolah Wan, itung itung bayar tempat persembunyian kita," harap Seulgi.

"Lagian kita disini juga gara-gara Hoseok," sela Seungwan.

"Tunggu! Hoseok!" kaget Seulgi yang mulai sadar. "Apa hubungan mu dengan Hosoek?" tanya Seulgi antusias pada Sooyoung

"Itu...," jawab Sooyoung yang masih bingung menyusun kata-katanya. "Aku hanya berhutang budi dengan Hoseok-nim yang telah menolongku," jawab Sooyoung.

[#MY1] My Queen || WENGA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang