BAB 23

4.4K 575 52
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

👑👑👑

Minimal 150 vote + 30 komen buat next part!!! WAJIB!!
Happy Reading ^^

👑👑👑


Hari sudah menjelang pagi hari. Kicauan burung terdengar hingga ke dalam ruangan hanok sederhana itu. Ruangan yang di tempati Yoongi dan Seungwan belum terbuka sedikit pun, walaupun di luar hanok itu sudah terdapat banyak pengawal yang menjaganya.

Seungwan dan Yoongi masih tertidur pulas berdampingan. Tangannya saling bertautan. Tubuhnya saling berhadapan. Wajahnya begitu tenang serasa tak merasa ada yang aneh di luar sana.

Semakin lama, sinar matahari masuk ke dalam bilik kamar sang raja dan wanitanya, membuat pemilik kamar merasa terganggu.

Seungwan pun mengerjap-kerjapkan pandangannya untuk mengumpulkan nyawa. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah damai rajanya yang masih tertidur pulas. Melihat itu, membuat dirinya menyimpulkan senyum bahagia.

Seungwan menghadang cahaya matahari yang menerpa wajah rajanya dengan tangannya yang bebas. Sedangkan tangannya yang lain disibukkan mengelus puncak kepala rajanya.

Sentuhan-sentuhan lembut terus wanita raja berikan. Sekaligus memandangi setiap detai wajah rajanya itu. Mata, hidung serta mulutnya yang selalu mencecap dirinya.

Entah apa yang merasuki dirinya, kali ini Seungwan mengecup bibir sang raja singkat. Sangat singkat takut membangunkan rajanya. Tapi sepertinya usahanya gagal, karena sang raja ternyata sudah terbangun dan meraih kepala Seungwan untuk mendekati wajahnya kembali.

Terlalu kaget, membuat Seungwan terdiam kaku saat nenempekkan bibirnya kembali pada sang rajanya. Tentu saja hal ini membuat Yoongi tak sabaran.

Hanya dengan sekali gerakan, Yoongi pun menidurkan Seungwan dan menyangga tubuhnya dengan tangannya. Saat ini posisi Yoongi berada di atas Seungwan.

Tanpa permisi, lagi-lagi Yoongi melumat habis bibir kenyal wanitanya. Sesekali mengelus lembut pipi wanitanya menambah kesan sensual dalam kegiatannya. Seungwan pun mencengkeran kuat baju hanbok yang dikenakan rajanya itu.

Di luar hanok sederhana itu sudah berbaris para pengawal dengan setelan seragam nya. Entah kemana sang nenek, tetapi tidak terlihat sedikitpun batang hidungnya semenjak semalam.

June dan Rose terus berjaga di depan pintu utama hanok tersebut. Tidak ingin mengganggu apa yang terjadi di dalam sana, mereka lebih memilih hanya memperketat penjagaan di luar sini. Saking ketatnya, setiap 10 meter jarak mendekati hanok ini terdapat para pengintai kerajaan.

Setelah pagi buta mendapatkan informasi dari Jimin, June dan Rose langsung memperketat keamanan dan menghampiri kediaman nenek tua ini. Takut menjadi korban, June pun memindahkan nenek tua itu ke tempat yang lebih aman.

Dan di saat pagi buta itu juga, B.I dan beberapa bawahannya mengawal putri Jeni dan ibu Suri untuk pergi ketempat yang lebih aman terlebih dahulu dan mengosongkan penginapan. June hanya menyisahkan 50 pengawal untuk menjaga rajanya. 25 berjaga di hanok, dan sisanya menjadi pengintai.

"Apa menurutmu Seungwan agassi akan baik-baik saja?" tanya Rose mulai khawatir.

"Kau ingat yang di katakan Halmeoni itu?" June balik bertanya. "Aku mempercayai garis takdir Jeonha."

"Jadi ini awal mulainya?" tanya Rose yang masih terlihat khawatir. "Lebih baik aku berurusan dengan para bandit diluar sana dan mempertaruhkan nyawaku untuk menghajar mereka dari pada harus melihat akhir nasib kehidupan Seungwan agassi."

[#MY1] My Queen || WENGA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang