BAB 27.2

4.2K 550 81
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

👑👑👑

NEXT??
Minimal 150 vote + 50 komen!!

👑👑👑


Mobil audi sport melaju melintasi keramaian kota. Penghuni di dalamnya tidak menunjukkan sedikit pun senyum diwajahnya. Suasana dingin menyelimuti mereka.

Hoseok mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar. Tidak ingin bercepat-cepat untuk sampai ketujuan mereka. Ia pun memandang jalanan di depannya dengan sesekali melirik Seungwan di sampingnya.

Seungwan menatap keluar jendela. Tatapannya memandang kosong. Sangat jelas terlihat kecemasan di wajahnya.

"Wan, aku tahu seberapa besar kesalahan appa mu," ucap Hoseok memulai pembicaraan. "Dirimu adalah dirimu, appa mu adalah appa mu. Kalian berbeda."

Seungwan tetap memandang keluar jendela di sampingnya. Tidak membalas perkataan Hoseok sama sekali. Tetapi tangannya mengepal erat. Sudah cukup untuk Hoseok yang merasa Seungwan telah mendengarkan ucapannya.

"Aku tahu, walaupun tubuh mu pergi ke hadapan appa mu, tapi pikiran mu melayang ke seseorang yang memiliki kuasa tertinggi di istana," lanjut Hoseok.

Tetap tidak membalas, Seungwan semakin meremas maju yang dikenakannya. Melihat hal itu, Hoseok pun menyungingkan senyumannya.

"Jangan bohongi dirimu. Kita sudah berteman sejak lama. Jangan menyakiti dirimu sendiri, karena kau tahu, yang di sana juga sama merasakan sakitnya."

Seungwan tetap memalingkan wajahnya. Ekspresinya berubah. Terlihat kepedihan yang mendalam.

"Aku tahu ini bukan hak ku untuk berbicara karena aku juga terbilang musuh nya, tetapi aku tekankan lagi, situasi sekarang sangat berbahaya. Bahkan appa mu tidak bisa mengurusnya sendiri."

Tubuh Seungwan pun sedikit gemetar. Bukan karena suhu dinginnya di dalam mobil, tetapi ia mulai membendungkan air matanya. Merasa takut apa yang akan terjadi kedepannya.

"Appa mu tidak bisa bergerak mundur karena itu adalah kesalahannya sejak awal. Tetapi kau yang saat ini sebagai pendamping Nya seharusnya tetap berada di sisinya."

Mendengar penyataan Hoseok, membuat Seungwan teringat akan suatu hal. Ia pun langsung menoleh ke Hoseok yang di sampingnya dan menatap pria itu tajam.

"Kenapa kau mau membantu ku?"

Hoseok pun memperlihatkan cengiran kecutnya. "Hanya orang gila yang mau bekerja sama dengan Yonghwa."

Seungwan pun mengerutkan dahinya, memunjukkan kebingungannya tanda tak tahu maksud nya. "Appa ku?"

"Appa mu terlanjut basah dan sudah tenggelam. Kalaupun dia bisa keluar, dia harus mendapat bantuan dari mu," jawab Hoseok pasrah.

"Bantuan ku?" tanya Seungwan yang terlihat sangat antusias.

"Lebih tepatnya... Yoongi," jawab Hoseok yang memberikan senyum kepuasan. "Untuk itu, jangan pernah pergi dari sisi Nya," lanjutnya. "Karena aku tidak bisa menolong mu lagi."

"Tapi...," ucap Seungwan terpotong.

"Sudah sampai," sela Hoseok. "Temui appa mu, dan dia akan menjelaskan semuanya."

"Kau tidak ikut masuk?"

"Aku masih harus mengalihkan Yonghwa agar tidak tahu apa yang terjadi malam ini."

[#MY1] My Queen || WENGA (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang