Tenang. Satu kata yang begitu dicari oleh orang-orang yang terlampau stres akan masalah dunia. Begitu pula dengan sunyi. Tidak bisa dipungkiri jika kedua kata itu memiliki satu sisi makna yang sama.
Keduanya saling berhubungan dengan garis kasat mata, namun amat terasa dalam dada.
Tapi, ada sedikit perbedaan di sini.
Untuk satu orang, tenang dan sunyi adalah hal yang paling ditakuti sekarang ini.
Ada satu alasan untuk mengemukakan jawabannya. Yakni karena orang lain.
Orang lain yang tinggal satu atap dengannya, seolah menjauh terbawa dua kata magis itu.
Yang ia takutkan akan ikut termakan dan tidak memungkinkan untuk kembali.
Hari yang sudah lewat lebih dari satu bulan, sebagai saksi bahwa Jae Hyun telah berubah. Bermula dari jadwal comeback-nya itu, sampai saat ini. Sampai saat mereka mendapatkan libur dan waktu istirahat. Yang sama saja dengan waktu tenang untuk mereka.
Maka dari itu semuanya terasa hambar untuk Eun Ra.
Ah, bukan!
Hanya saja, itu lebih menakutkan daripada saat dihadapkan dengan sebuah pistol yang berada tepat di atas dahi.
Tidak, itu berlebihan.
Intinya, keadaan tenang dan sunyi tidak selamanya di incar oleh orang-orang yang butuh menjernihkan pikiran. Di titik sekarang ini, Eun Ra mendapatkan keduanya. Namun berusaha menghindar.
Karena apa? Karena yang ia pikirkan, dibalik ketenangan itu, ada sesuatu hebat yang tidak ia ketahui. Atau mungkin belum.
Jae Hyun yang tiba-tiba berubah, sama menakutkannya dengan dua kata itu. Mungkin ini yang dinamakan triple kill?
Daripada kata menjauh, lebih tepat untuk dikatakan bahwa pemuda itu seperti sama sekali tidak menganggap bahwa Eun Ra ada di sekitarnya.
Apakah pemuda itu sedang menjalankan permainan-nya?
Mungkin. Eun Ra sendiri berpikir demikian.
Tapi tidak harus sampai sejauh ini, 'kan?
Bahkan Jae Hyun sampai pergi dengan Chae Kyung hampir tiap hari.
Ini bukan sesuatu yang dinamakan cemburu. Sama sekali bukan.
Melainkan hal berbahaya yang terus saja terbayang di benak Eun Ra, tentang apa yang Jae Hyun lakukan seakan menjadi kegiatan rutin sehari-hari.
Eun Ra menyesali mengapa ia dan Jae Hyun bisa seperti sekarang. Tanpa tahu penyebabnya dan bertaut dengan gengsi untuk bertanya langsung.
Begitu pula untuk sekadar menegur. Apalagi memperingati, Eun Ra rasa ia tidak bisa.
Gadis itu terperanjat saat seseorang membuat suara hentakan keras di baliknya. Eun Ra langsung saja menoleh, mendapati Jae Hyun yang terlihat rapih dengan setelannya di ambang pintu kamarnya.
Eun Ra sudah tahu apa tujuan pemuda itu hari ini. Tentu saja sama seperti kemarin-kemarin.
Jae Hyun terlihat gusar kali ini, namun raut wajahnya menampikkan bahwa pemuda itu lelah. Sangat tidak mungkin jika Eun Ra tidak iba. Ia sadar kalau Jae Hyun seperti ini juga ada sangkut-pahut dirinya di dalam permainan yang sedang Jae Hyun jalani.
Naluri gadis itu membawanya bergerak mendekat. Sementara Jae Hyun kembali masuk ke dalam ruangannya. Eun Ra putuskan untuk menunggu di luar.
"Tuan Jae!" pekik Eun Ra begitu Jae Hyun ke luar. Pemuda itu langsung menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.
Fanfiction[COMPLETED] Kehidupan Jung Jae Hyun-solois yang sedang berada di puncak popularitas, saat dipertemukan dengan bodyguard barunya. Akankah menjadi lebih baik? Atau sebaliknya? By: febwith_j -Since 26/11/2017 -End 23/03/2019 Cr. Cover picture from MOTO...