Jae Hyun kembali merasakan lelahnya bekerja. Menyadari betapa sulitnya memulai dari awal. Terlebih, untuk bangkit dari jatuh.
Letihnya berlipat ganda karena cibiran di mana-mana. Jujur saja, Jae Hyun pun sangat amat tersakiti.
Walau sekian dari yang mereka bincangkan adalah benar. Sulit untuk menepisnya begitu saja.
Setidaknya hari ini sedikit berbeda. Kedatangan Eun Ra terasa menghilangkan penatnya. Sedikit.
Seperti yang dikatakannya tadi, seingat Jae Hyun seperti itu.
"Ini," ujar Eun Ra sembari mendorong benda kecil di atas meja ke arah Jae Hyun. "Mungkin bisa meringankan sedikit pikiranmu," lanjutnya.
"Kenapa?"
"Apa?"
"Kenapa lakukan ini?"
Masa bodoh dengan isi dari flashdisk itu, Jae Hyun lebih tertarik dengan alasan Eun Ra memberinya 'bantuin' ini padanya.
Yah, mungkin seperti itu penyebutannya.
Eun Ra terlihat ragu. Yang semakin membuat Jae Hyun penasaran.
"Tentang a—appa-mu. Jung Jae Won."
Jae Hyun mendelik gusar. Manik gelapnya mulai menatap intens gadis di hadapannya. Sementara kedua telapak tangannya sudah mengepal kuat.
Terlukis di sana seberapa kebencian Jae Hyun pada lelaki tua itu.
Eun Ra semakin ragu untuk melanjutkan niatnya. Tapi pemuda itu malah menguncinya dengan pandangan yang membekukan. Eun Ra tidak bisa apa-apa lagi selain melanjutkan.
"S—setidaknya, kau harus mengunjunginya setelah ini." Eun Ra langsung bangkit dari duduknya. "Mungkin, i—itu salah satu cara agar kau bisa hidup tenang sekarang."
Grep!
Dengan terpaksa, Eun Ra harus berhenti saat ia hendak melangkah pergi. Lengannya dicekal kuat oleh pemuda itu.
"Kenapa?"
Eun Ra menatap sekilas raut wajah serius Jae Hyun. Dan yang ia tangkap melainkan suatu kegelisahan di sana.
"Dengarkan voice note di dalam sana, Tuan Jae. Aku pergi dulu."
Jae Hyun segera menyalakan laptopnya. Memasang flashdisk pemberian Eun Ra tadi siang sebab sudah terlalu penasaran.
Dan mungkin perkataan Eun Ra ada benarnya.
"...karena dia mirip sekali dengan Jung Jae Won. Aku ingin sekali menghancurkan wajahnya."
"Kenapa?"
"Jung Jae Won, si tua tak tahu diri itu tiba-tiba datang dan mengambil ibuku. Ia juga menghancurkan bisnis appa-ku. Yang ia lakukan itu sampai membuat appa-ku masuk rumah sakit jiwa. Sungguh, ia benar-benar seekor lalat!"
Jae Hyun telah membuat seseorang masuk ke dalam lubang hitam. Lebih tepatnya..,
Appa-nya.
"Kalau begitu, temani aku pergi menemui appa, Eun Ra-ya..."
-------
Eun Ra masih belum bisa mempercayai ini.Sejak kapan Jae Hyun memiliki nomor ponselnya?
Sulit dicerna oleh otaknya, pemuda Jung itu menghubunginya via pesan teks tadi malam. Yang benar saja?
Jung Jae Hyun kah itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.
Fanfiction[COMPLETED] Kehidupan Jung Jae Hyun-solois yang sedang berada di puncak popularitas, saat dipertemukan dengan bodyguard barunya. Akankah menjadi lebih baik? Atau sebaliknya? By: febwith_j -Since 26/11/2017 -End 23/03/2019 Cr. Cover picture from MOTO...