34. Night Talk

2.8K 334 11
                                    

Sudah seharian Choi Eun Ra berada di kamarnya. Terakhir kali ia keluar saat sarapan, kemudian kembali meringkuk dalam selimut. Sampai ia dikira sedang sakit oleh dua laki-laki di rumah.

"Kau sakit, noona?" tanya Ren Jun siang tadi. Tangan dengan tanggap melakukan pengecekan pada dahi gadis itu. "Tapi tidak panas. Noona kenapa?"

Eun Ra buru-buru menggeleng. Tanpa membalikkan posisi tubuh yang tetap menghadap tembok. "Aku baik-baik saja. Kalian berdua pergilah."

Dan begitulah ia menjalani hari ini. Sedikit perasaan bersalah karena membuat orang-orang di sekitarnya khawatir. Kenyataannya Eun Ra juga tidak ingin seperti ini.

Rasanya aneh. Ia mendadak merasa terganggu bahkan oleh hal-hal kecil.

Otaknya juga kacau. Namun tetap dipaksa untuk memikirkan sesuatu yang samar.

Sejak 22 jam yang lalu. Saat Eun Ra memutuskan untuk meninggalkan acara makan malam bahkan saat Na Mi belum kembali dari berbelanja. Tepat saat ciuman itu berakhir.

Jung Jae Hyun ...

Kenapa?

Eun Ra mendesah pelan. Kembali teringat tentang kejadian itu. Membuat kepalanya kembali pening.

Maksud Eun Ra, kenapa Jae Hyun harus melakukan itu padanya?

Laki-laki yang awalnya menyorot tak suka atas perlakuan Eun Ra di dalam pers itu, walaupun pada akhirnya ia tetap mengucap terima kasih.

Apa begitu balasan yang Eun Ra dapat?

Mengapa Eun Ra malah merasa harga dirinya menurun di mata Jae Hyun?

Eun Ra menghentikan pikirannya sejenak. Ketika suara sebuah pesan masuk ke ponselnya. Yang dengan segera membuatnya menyingkir dari gulungan tebal itu.

"Temui aku di cafe tempatku bekerja waktu itu. Kita harus bicara."

Kemudian berlari untuk mempersiapkan diri. Ia memakai setelan kaos putih pendek yang dilapisi cardigan donker dan celana jeans panjang. Menata rambutnya sekejap, hanya ikat kuda tanpa poni. Tanpa make-up. Tak lupa membawa tas kecil dan ponsel.

Eun Ra siap hanya dalam 5 menit. Karena, yah. Tidak ada yang perlu dipersiapkan.

Dia hanya akan bertemu dengan Jung Jae Hyun setelah 22 jam berlalu. Orang yang sama dengan yang mengiriminya pesan.

"Oppa, aku—Ren Jun-ah!" Yang seharusnya berpamitan, gadis itu malah berpaling, memanggil adik sepupunya yang tengah menonton siaran televisi. "Ayo keluar!"

"Ke mana?" Ren Jun langsung mendekati Eun Ra. Memberikan pandangan menyelidik khasnya. "Ku kira noona sedang tidak ingin diganggu?"

Entah itu sindiran atau apa, Eun Ra pun tidak lagi terkejut. Ia sudah terlalu paham dengan sifat savage itu.

"Aku ingin makan di luar bersama adik tampanku ini," goda Eun Ra. Sembari mendorong tubuh yang setara dengan tingginya sendiri, dan melupakan keberadaan Choi Eun So di sana.

"Ice cream?"

Eun Ra menoleh ke sisinya. Mendapati Ren Jun yang sibuk membolak-balik list menu di cafe itu. Mereka sudah sampai setelah 15 menit perjalanan. Mengambil duduk di sisi jendela kaca luar.

"Terserah, apapun yang kau inginkan," jawab Eun Ra sambil lalu. Memalingkan pandangan ke sisi luar. Suasana malam di pinggir kota yang mulai sepi, sedikit memberikan ketenangan.

"Memangnya noona punya uang?"

Oh! Rupanya bocah ini minta dipukul. "Hey!"

"Choi Eun Ra,"

[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang