Jae Hyun tidak pernah menunggu hari ini tiba. Tidak berharap pula akan bertemu saat seperti ini. Yang mungkin, akan menjadi awal dari kehancuran kariernya.
Entah apa salahnya dulu. Sehingga Jae Hyun mendapati balasannya saat ini. Pemuda Jung itu tidak bisa mencerna apapun lagi rasanya.
Jae Hyun duduk tanpa didampingi siapapun. Tidak ada lagi Johnny. Lelaki itu sudah dihempaskan dari perusahaan sebab ulahnya sendiri. Selain Johnny, Jae Hyun tak memiliki siapapun.
Di hadapannya, ada seseorang yang terhormat-tidak untuk Jae Hyun, lelaki paruh baya yang menjadi pemimpin di agensi ini. Ditemani oleh dua asisten di belakangnya.
Pria itu sedikit menengok ke belakang. Memberi intruksi yang langsung dimengerti oleh sang asisten.
"Jae Hyun-ah," panggil Park sajang-nim pelan dan seolah dekat. Atau, memang begitulah si ketua memanggil semua artisnya. "Sampai kapan kau akan terus membuat masalah?"
Jae Hyun sudah tahu secepatnya ini akan dibahas oleh pria tua itu.
Suaranya tenang, namun kesan tegas tidak bisa terelakkan darinya. Tapi, Jae Hyun tidak merasa terganggu sama sekali. Ia tahu ini memang salahnya.
Penculikan hingga berakhir di rumah sakit tentu menimbulkan tingkat keingintahuan netizen yang tinggi. Belum lagi, pesan suara yang mengungkapkan siapa ayah sebenarnya dari seorang Jung Jae Hyun. Agensi yang tadinya tidak tahu menahu akan semua itu, sekarang tidak bisa tinggal diam.
Pada akhirnya, perusahaan tahu kalau Jae Hyun dan team-nya menyembunyikan semua masalah mereka dari agensi. Yang sekarang, malah semuanya buyar ke permukaan.
Apalagi saat Jae Hyun malah mengatakan hal melenceng yang lebih mengejutkan, dibanding menjawab pertanyaan Park sajang-nim tadi. "Saya sudah memutuskan hubungan dengan Chae Kyung."
Bertambah lagi beban yang menimpah perusahaan.
"Bagaimana dengan kontraknya?"
"Sudah selesai, kami menyudahinya."
Ah, ya. 'Permainan' itu.
Ketua Park mendesah panjang. Menutupi setengah wajahnya dengan telapak tangan seraya berpikir keras, dengan posisinya yang menyandar pasrah di punggung sofa.
Artis yang ada di bawah naungannya tidak hanya satu. Dan mereka semua juga tidak selamanya baik-baik saja. Bahkan saat ini, salah satu senior Jae Hyun ada yang sedang tersandung kasus pelecehan seksual. Dan itu sudah cukup menjatuhkan nama perusahaan dengan sangat baik.
Jika Jae Hyun terus saja bertindak semaunya seperti ini, maka Ketua Park juga bisa.
"Ini," ucap Park sajang-nim sambil melemparkan sebuah map berukuran besar ke atas meja dengan sarkas. "Agensi tidak bisa menerima perpanjangan kontrakmu. Tinggal dua bulan lagi, mau tak mau kau harus mencari tempat lain yang akan menampungmu, Jae Hyun."
Arti lainnya, Jae Hyun dikeluarkan dari perusahaan secara sepihak.
Jae Hyun menatap berkas itu kemudian mengambilnya. Salah satu asisten Ketua Park menghampirinya lalu menunjuk sebuah kolom di bagian bawah kertas yang Jae Hyun pegang. Jae Hyun paham apa yang ia maksudkan.
Jae Hyun mulai menggerakkan pena di jemarinya, memberikan sebuah tanda khusus khas dirinya di sana. Tepat setelah selesai, Park sajang-nim terdengar terkekeh pelan.
"Terima kasih tanda tangannya, Jae Hyun."
Rasanya telinga Jae Hyun tidak salah dengar. Tapi nada bicara si Park itu terdengar senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Kehidupan Jung Jae Hyun-solois yang sedang berada di puncak popularitas, saat dipertemukan dengan bodyguard barunya. Akankah menjadi lebih baik? Atau sebaliknya? By: febwith_j -Since 26/11/2017 -End 23/03/2019 Cr. Cover picture from MOTO...