"Eun Ra-ya, bisa bertemu hari ini?"
Eun Ra menarik salah satu sudut bibirnya. Membaca pesan text tersebut penuh ketertarikan.
Pikirnya, ini terlalu kebetulan.
Seolah rencananya yang ia susun, bermula mendatanginya dengan sendiri. Bukan lagi ia yang menjalankan.
"Mungkin, bisa. Aku sedang tidak bekerja hari ini." Eun Ra mengetik balasan sembari bergumam.
Tak perlu waktu lama, gadis itu mendapat pesan balasan.
"Kalau begitu, bertemu di mana?"
Suara decitan pintu bersahutan. Di pagi hari, Eun Ra harus merasakan bagaimana telinganya memekik. Ngilu pula di giginya.
Jae Hyun dan Johnny keluar dari kamar masing-masing di waktu yang bersamaan. Itu yang ditangkap gadis itu dengan manik coklatnya.
"Mau ke mana, Jae?"
Pendengaran Eun Ra menjadi lebih fokus. Juga penglihatannya yang bak mesin sensor dadakan. Ia meneliti dua pemuda itu dari atas hingga bawah di tempatnya.
Jae Hyun terlihat melipat bibirnya, kemudian melengkung membentuk senyuman nan indah.
"Pergi."
"Ke mana?"
Tak sadar, Eun Ra pun terbawa suasana. Sedikit terhibur dengan perlakuan kedua pemuda itu yang menurutnya lucu.
Kalau saja Jae Hyun bisa seperti itu juga padanya.
"Ah, apa yang kau pikirkan Choi Eun Ra!" batin Eun Ra merutuki diri sendiri.
"Aku ada keperluan mendadak, hyung."
"Aku juga."
Ternyata, keduanya akan pergi hari ini.
Eun Ra jadi memiliki harapan besar hari ini. Untuk Jae Hyun.
Semoga ia tidak lupa kalau dirinya adalah seorang artis.
Kedua mata Eun Ra membulat sempurna, tatkala langkah kedua lelaki itu mulai beranjak pergi.
"Tuan Jae!"
Satu lemparan yang langsung membuahkan hasil. Keduanya berhenti, menoleh pada Eun Ra. Melihat gadis itu yang dengan tertatih berjalan mendekat ke arah mereka.
"Oh? Kakimu kenapa, Eun Ra-ssi?" Johnny terlihat panik.
Eun Ra mendesis untuk dirinya sendiri. Dengan keadaan seperti ini, ia hanya bisa terlihat bodoh. Karena mungkin, ia tidak akan bisa menjalankan pekerjaannya dengan sepenuhnya.
Dan itu membuat rasa bersalahnya muncul terhadap Johnny.
"Ah itu, terjadi sedikit kecelakaan." Gadis itu menyengir menampilkan deretan giginya.
Terdengar decakan dari pemuda lain, sambil membuang pandang setelahnya. Entah mengapa, Jae Hyun mendadak merasa sebal dengan keadaan.
Gadis itu memegang lehernya yang tiba-tiba berkeringat. Pandangannya tak teratur. Memutar bolak-balik arah penglihatan dengan cemas.
"S—sebenarnya aku sudah menyiapkan sarapan untuk kalian."
"Maafkan aku, tapi aku sedang buru-buru untuk sekarang. Mungkin lain kali?" Johnny menampikkan perasaan tidak enaknya.
Pemuda itu lantas menyenggol lengan Jae Hyun. Kemudian memberi isyarat pada pemuda itu, yang dijawab dengan dengusan kembali.
Johnny langsung pergi dari sana dengan cepat. Suara motor terdengar habis dinyalakan. Tanda bahwa pemuda itu benar-benar pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.
Fanfiction[COMPLETED] Kehidupan Jung Jae Hyun-solois yang sedang berada di puncak popularitas, saat dipertemukan dengan bodyguard barunya. Akankah menjadi lebih baik? Atau sebaliknya? By: febwith_j -Since 26/11/2017 -End 23/03/2019 Cr. Cover picture from MOTO...