"Jae Hyun, ayo hentikan semua ini."
Malam mulai benar-benar larut, gelap di mana-mana. Suasana juga sangat mendukung sebab kejadian tidak mengenakkan habis terjadi. Menambah beban seorang pemuda yang mungkin sebahis ini namanya akan kembali tersohor.
Dengan pembahasan yang kurang sedap didengar, yah seperti itu.
Jae Hyun semula hanya diam menatap jalanan kosong. Tapi setelah ucapan Chae Kyung yang terakhir itu, ia tidak bisa untuk tidak merespon.
"Baiklah, ayo hentikan."
Chae Kyung seketika tidak percaya bahwa orang di hadapannya adalah Jae Hyun yang ia kenal. Seketika pula, rasa kecewanya mendominasi diri.
Jika boleh berharap, setidaknya pemuda itu menanyakan padanya alasan permintaannya ini. Tapi Jae Hyun kali ini terlampau dingin.
"Aku takut kejadian yang lebih buruk lagi terjadi jika kita tidak segera menyudahinya. Dan aku sadar ini salah."
Jae Hyun menatap lurus Chae Kyung. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, lagi. Lantas mengangguk samar.
Di tempatnya, Chae Kyung hanya mendesah benar-benar pasrah.
"Seharusnya aku tidak menyetujuinya—"
"Sudahlah."
Isakan mulai terdengar di telinga. Chae Kyung pun dengan sigap menghapus air matanya yang mengalir tanpa izin.
Sementara Jae Hyun hanya dapat memandangnya. Ia tidak berbuat apapun seraya menjaga diri. Walaupun rasanya sedikit iba. Bagaimanapun, ini masalah mereka berdua.
"Jangan menyesalinya, ini sudah terjadi," ucap Jae Hyun pelan. Tangan kanannya mulai terangkat untuk menepuk-nepuk bahu Chae Kyung, berniat menenangkannya.
"Ini salahku. Ini juga masalahku, kau yang seharusnya tidak terlibat malah ikut terjerat. Maaf..."
Chae Kyung perlahan mengangkat wajahnya. Lalu memberanikan diri membalas tatapan Jae Hyun.
"Aku yang menyetujuinya lebih dulu."
Kedua mata Jae Hyun mendelik terkejut. Seakan kembali meminta pengulangan sekaligus penjelasan terhadap apa yang baru saja ia dengar itu. Tapi ia tidak terkesan berlebihan.
Wanita itu terlihat menyunggingkan senyuman tipis, kemudian menggeleng pelan.
Ia, menolak untuk menjelaskan.
Dan Jae Hyun terdiam, diselubungi sedikit kekecewaan.
"Lalu, bagaimana kau sekarang?"
"Aku siap dengan mentalku. Aku juga sudah siap jika harus sampai out dari April."
Jae Hyun benar-benar tersentak dengan kalimat terakhir Chae Kyung. Karena menurutnya itu berlebihan.
"Tidak akan terjadi apapun denganmu. Aku akan tanggung semuanya. Karena semua ini adalah salahku."
-------
Sesampainya di rumah sakit, Eun Ra langsung berhambur menuju ruang tempat Gi Byeol, Jae Min dan Eun So berada. Ia tidak lagi mengindahkan Jae Hyun juga Tae Il yang datang bersamanya.Gadis itu berlari tanpa memikirkan malu. Tempat asing biasanya selalu membuat Eun Ra menundukkan kepala, itulah faktanya. Tapi kali ini ia melawan kenyataan tentang dirinya sendiri karena ia terlampau khawatir.
Di ruang UGD, Eun Ra mendapati sosok-sosok yang ingin ia temui. Sementara Jae Hyun dan Tae Il lebih memilih menunggu di luar ruangan.
"Gi Byeol-ah, s—sudah baikkan?" tanya Eun Ra ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.
Fanfiction[COMPLETED] Kehidupan Jung Jae Hyun-solois yang sedang berada di puncak popularitas, saat dipertemukan dengan bodyguard barunya. Akankah menjadi lebih baik? Atau sebaliknya? By: febwith_j -Since 26/11/2017 -End 23/03/2019 Cr. Cover picture from MOTO...