[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.

17. Forced to Hide it

"Kalian keterlaluan! Jae Hyun hampir mati karena ulah kalian!"

Di pojok ruangan remang-remang itu terdengar cekikikan seorang wanita. Kemudian diikuti teman-temannya yang ikut terbawa suasana.

Sementara orang tadi memerah. Napasnya memburu dan tatapannya menusuk tepat pada wanita itu, walau tampangnya tak terlihat.

"Kenapa kalian melakukan hal ini terus, hah?!" seru wanita itu. Lagi-lagi orang itu meledakkan emosinya.

Sedangkan wanita tadi tidak lagi bersuara. Namun orang itu mendengar derap langkah yang mendekatinya.

Perlahan dan menyeramkan.

"Apa perlu kujelaskan? Ku kira kau sudah mengerti sejak dulu." Wanita itu membisikkannya pada orang tadi seduktif.

"Lebih baik aku keluar dari sini mulai sekarang!" ucap orang itu sambil lalu.

BRAK!

Orang itu terhenti saat suara lemparan suatu benda jatuh pada meja di belakangnya.

"Sepertinya kau lupa apa yang akan terjadi saat kau mencoba meloloskan diri dari sini." Wanita itu kemudian mendengus meremehkan.

Sementara orang tadi berbalik. Tanpa menghiraukan wanita itu, ia malah lebih tertuju pada benda yang tadi di lemparkan di atas meja.

Sontak, kedua matanya terbelalak melihat apa itu.

"Jae Min," gumamnya saat melihat tiga buah foto bergambarkan adiknya.

"Apa yang mau kau lakukan sekarang?" imbuh orang itu melunak, namun terkesan dingin.

Wanita itu terkekeh sejenak. Kemudian mengibaskan rambut panjangnya ke belakang. "Sejalan dengan waktu, sanksi pun akan ku tambahkan, cantik."

Orang itu memejamkan matanya erat. Ia paham betul maksud dari yang wanita itu ucapkan.

Adiknya, dalam bahaya.

"Jangan sentuh apapun dariku, termasuk adikku!" Orang itu meninggikan suaranya sambil menunjuk wanita itu sarkas.

Namun wanita itu menyingkirkan tangan orang itu cepat. Tatapan mata datarnya tak terelakkan.

"Kalau begitu, teruskan tugasmu."

=Dear My Bodyguard=

Jae Hyun duduk termenung di samping bilik tempat Chae Kyung sedang diperiksa. Ia sudah tidak memperdulikan lagi orang-orang yang memandangnya aneh dan bingung. Bahkan ia seperti lupa tentang fakta bahwa dirinya adalah artis.

Tak lama, Tae Il berlari ke arahnya. Diikuti Eun Ra di belakang. Jae Hyun pun tidak mengindahkan itu. Ia masih tak percaya apa yang baru saja dialaminya.

"Tuan Jae, kau baik-baik saja?" Tae Il langsung merangkul Jae Hyun begitu sampai. Namun pemuda itu hanya menunduk tanpa menyahut.

Sementara Eun Ra hanya bisa diam menatap Jae Hyun dari jaraknya. Menyadari gelagat Jae Hyun yang demikian semakin membuatnya khawatir.

Pintu bilik terbuka, membuat Jae Hyun langsung beranjak.

"Apa yang terjadi, dokter? Apa Chae Kyung baik-baik saja?" tanya Jae Hyun beruntun dan menuntut.

Dokter itu berusaha bersikap tenang, lalu tersenyum sekilas. "Tidak terjadi apapun pada Chae Kyung. Dia hanya sedikit shock akibat benturan di kepalanya terhadap dinding mobil yang kalian kendarai. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Jae Hyun-ssi."

Tak hanya Jae Hyun, Eun Ra dan Tae Il pun merasa lega. Untung saja tidak terjadi hal yang lebih buruk dari ini.

Sekiranya sepuluh menit setelahnya, manager dan dua member April lainnya datang.