Pagi itu, ditemani hangatnya sinar mentari yang menerpa kulit putihnya, Jae Hyun termenung lama. Sangat lama sampai kopi hitam panas yang ia buat sendiri itu sudah berubah menjadi dingin.
Ada banyak alasan Jae Hyun bisa melakukan hal yang jarang sekali ia lakukan itu—diam dan termenung. Pertama, waktu senggangnya karena jadwalnya sedang kosong. Kedua, alasan lainnya yang sulit dijabarkan. Dan yang terakhir, karena ia ingin.
Sebab ia kesepian.
Choi Eun Ra benar-benar pergi meninggalkan apartment. Dan amat terasa dampaknya bagi Jae Hyun.
Jae Hyun menyesal, sekali lagi.
Padahal rasanya ia sudah melakukan hal yang benar sebisanya. Tapi yang terjadi tidak sesuai dengan bayangan.
Tetap saja, ada kesalahan. Walau Jae Hyun sendiri tidak tahu di bagian mana telah ia lakukan itu.
Mimpinya malam tadi juga seolah pelengkap baginya untuk menjatuhkan diri sendiri. Jae Hyun merasa seperti diingatkan kembali, walau nyatanya itu tidak pernah menyingkir di ingatannya.
De javu, yang menekannya begitu kuat.
Choi Eun Ra adalah gambaran sosok Im Na Mi di masa ini.
Yang sekali lagi, terulang. Di mana Jae Hyun tetap tidak bisa melindunginya, biarpun caranya sudah berbeda.
Gadis itu, sudah terlanjur pergi. Dan meninggalkan Jae Hyun yang tidak bisa berbuat apapun.
"Jae," Jae Hyun menoleh agak terkejut. Sebab panggilan itu begitu menarik paksa lamunannya.
Pemuda itu tetap tidak bergeming, sementara Johnny yang mendatanginya.
"Ada apa, hyung?" tanya Jae Hyun begitu Johnny berada di hadapan.
Tatapan lelaki yang lebih tua itu terlihat teduh saat menatap Jae Hyun. Layaknya seorang kakak yang mengerti kesedihan adiknya.
"Kau tidak ada acara hari ini?"
"Tidak, hyung. Jadwalku sedang kosong, 'kan?" Lemparan pertanyaan itu dijawab anggukan spontan dari Johnny.
"Kalau begitu kutinggal ya? Ada urusan yang harus kutangani sebentar."
"Perlu bantuan, hyung?"
Entah sejak kapan Jae Hyun mau ikut campur urusan orang lain seperti ini.
Apa mungkin.., pengaruh dari Choi Eun Ra?
Ah, tidak mungkin!
Jae Hyun segera menyingkirkan pikiran itu.
Jaehyun sedikit mengernyitkan keningnya bingung saat tiba-tiba melihat Johnny yang gusar.
"T—tidak perlu, Jae. Aku pergi dulu, ya! Sampai nanti."
Aneh. Tapi Jae Hyun tidak mau pikir panjang. Karena ia rasa basa-basinya sudah cukup sampai di situ.
-------
Sementara di kediaman Eun Ra, semuanya sudah berjalan normal. Keluarganya, minus appa-nya menerima kepulangan Eun Ra tanpa banyak memberi pertanyaan lebih lanjut.
Hanya dengan memberi pelukan sambutan, juga penyemangat agar satu-satunya gadis di keluarga itu tidak merasa jauh terbebani.
Eun Ra sendiri tidak ingin keluarganya tahu yang benar-benar terjadi sampai ia harus berhenti bekerja. Karena ini salahnya sendiri, menurutnya.
Dan ia harus terima resiko untuk berhenti melanjutkan pendidikan.
"Tidak, kuliahmu harus terus berlanjut. Oppa akan membiayaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.
Fanfiction[COMPLETED] Kehidupan Jung Jae Hyun-solois yang sedang berada di puncak popularitas, saat dipertemukan dengan bodyguard barunya. Akankah menjadi lebih baik? Atau sebaliknya? By: febwith_j -Since 26/11/2017 -End 23/03/2019 Cr. Cover picture from MOTO...