Follow ig @dwinastitii dan @dwnstiti yaa🤩
••••
"Lyra?!" teriak Alex.
"Lyra?!" teriakan kedua belum ada sahutan sama sekali dari yang dipanggil.
"Lyra?!"
"IYA KENAPA SIH PA? Lyra masih otw turun nih." seorang gadis sedang melangkahkan kakinya di tangga rumah besar milik kedua orang tuanya.
Sosok gadis cantik yang memakai babydoll berwarna pink nampak turun dari atas secara perlahan-lahan, tampaknya gadis itu habis bangun tidur.
"Iyee, ada apa, Pa?" tanya gadis itu lalu duduk disamping Rayna, istri Alex atau Mamanya.
"Papa sama Mama mau ngomong sama kamu, dan kami sudah mengambil keputusan demi kebaikanmu." kata Alex.
"Iya, sih, tinggal ngomong aja, Lyra ngantuk nih, Pa."
Rayna menoyor kepala anak perempuannya yang sangat mirip dengannya itu. "Yang sopan dikit napa lo?" ketus Rayna sambil sedikit cengengesan, benar-benar seperti anak muda, ibu-ibu yang satu ini. Tidak jaim, ataupun canggung jika harus bergaul dengan anak perempuannya, bahkan teman Lyra juga.
Alex menggelengkan kepalanya, "Papa mau bilang, kamu ini anak perempuan, Lyra. Jadi dimana sopan dan santun yang dulu papa ajarkan?"
Lyra semakin tidak mengerti dimana inti pembicaraan ini.
"Kamu anak perempuan tak tau aturan, apa sebenarnya maumu? Kamu minta apapun, Papa sama Mama sudah turuti! Kurang apa lagi sih, Nak?" Alex menutup korannya yang tadi ia baca.
Lyra menghembuskan napasnya pelan, "Iya maafin Lyra, Pah. Tapi keputusan apa sih sebenarnya? To the point ajalah." tanya Lyra lagi yang sangat bingung akan perkataan aneh Alex.
"Papa sama Mama mau nikahin kamu! Satu bulan lagi!" ucap Alex dengan penuh penekanan.
Sontak, Lyra terpelonjat kaget. Yang benar saja, di usianya yang masih menginjak 17 tahun akan dinikahkan? Dengan siapa pula?
"Dih, kok nikah sih? Papa bercanda ya? Hehe... Lucu, Lyra jadi ngakak sampai pengin nabok Kak Rayna," elak Lyra tak percaya.
Memelototkan mata tajam, Rayna tidak habis pikir dengan anaknya. "Anak durhaka. Gue kutuk lo jadi anak sukses!"
"Aamiin!" sahut Alex dan Lyra secara bersama.
Sang Papa berdehem pelan, karena ikut terhanyut dengan ketidak-seriusan istri serta anaknya. "Siapa yang bercanda? Gak!"
Lyra menganga tidak percaya, mengapa bisa-bisanya ia dijodohkan seperti ini?
"Tapi, Pa, Lyra gak bisa ngapa-ngapain. Masak gak bisa, bersihin rumah juga gak bisa, apalagi nanti kalo punya anak gimana? Lyra aja masih kaya anak-anak," cercah Lyra yang membela diri sendiri.
Rayna, mama Lyra memutar bola matanya malas, "Dasar cerewet, jalanin aja dulu, ntar juga bisa sendiri."
Alex mengangguk menyetujui perkataan istrinya, Rayna.
"Tenang, Papa udah cariin yang terbaik buat kamu. Orangnya tampan, berpendidikan, pinter lagi," jelas Alex supaya Lyra sedikit tenang.
"Hilih, cowok yang gak tau aturan aja palingan juga gak mau sama bocah ini." Rayna mengejek anaknya sendiri dengan cengengesan.
"Dih, Mama kok gitu, sih, sama anak sendiri? Emang Mama mau punya mantu yang gak tau aturan?" Lyra mengelak tak terima di ejek oleh Mamanya.
Rayna bergidik ngeri. "Ogah, njir!"
"Dasar Mama sok gaul!"
"Udah-udah, kamu ini sama anak sendiri gak mau ngalah? Dan kamu Lyra, kamu setuju, kan?"
"Masa bodo, lah. Lyra bilang gak setuju pun, bakal tetap dipaksa. Iya, 'kan?" Lyra meninggalkan kedua orang tuanya masuk ke kamar.
"Anak pintar. Gitu, dong, bisa nebak pikiran gue dan Papa," teriak Rayna, kemudian sekilas melirik suaminya sembari memamerkam deretan gigi putihnya.
Aradera Lyra Fransiska, gadis berumur 17 tahun yang mempunyai paras cantik, putih, rambut nya hitam panjang, jika tersenyum membuat orang terhipnotis olehnya. Kini gadis yang kerap disapa Lyra itu duduk dibangku kelas XII IPS 1 SMA Nusa Indah.
Lyra adalah anak dari pasangan Alexander Fransisco dengan Rayna Agatha.
Alex-papanya Lyra adalah seorang pengusaha kaya raya yang disegani banyak orang, sementara Rayna-mama Lyra hanya ibu rumah tangga yang ideal namun berpendidikan tinggi.
Lyra tidak memiliki saudara, ia anak tunggal.Namun sayang, gadis ini sering membuat masalah yang sampai orang tuanya kewalahan. Ia sering dijuluki troublemaker atau badgirl di sekolah.
Rambutnya yang hitam panjang, sering ia warna dengan berbagai macam warna. Seragam sekolah yang ketat, sepatu sekolah berwarna, sering melawan guru, itu sudah menjadi kebutuhan bagi Lyra.
Jabatan Papanya yang sebagai pemilik yayasan sekolah itupun dimanfaatkan olehnya, hal ini membuat tidak ada seorang murid pun yang berani padanya. Bahkan, guru saja sering mengalah jika berdebat dengan Lyra.
Siapa sangka, gadis troublemaker ini mempunyai masalalu yang kelam.
Mungkinkah masalalu itu yang membuatnya jadi anak badgirl?Padahal, sebelum terjadi kejadian tragis itu, Lyra adalah gadis yang lembut, baik dan ceria.
Lyra beranjak dari kursi tempat duduknya, lalu masuk ke kamarnya yang luas itu. Kamar yang bertema serba putih dan biru, tapi jika dilihat, kamarnya bagaikan kapal pecah.
Baju yang berserakan dimana-mana. Biasanya meja rias seorang gadis akan diisi dengan berbagai alat make up, namun tidak dengan Lyra, di meja riasnya itu hanya ada bedak dan lipstick, ada juga kartu domino, kaos kaki sekolah, dan barang-barang lainnya.
"Dih, ngapain pake nikah?"
"Ntar gue disakitin lagi."
"Gue gak mau jatuh cinta sama orang lagi."
"Gak mau!"
"Gak akan pernah."
Lyra menggerutu pada dirinya sendiri, tidak ada yang bisa diajak bicara untuk saat ini.
Gadis itu mengambil ponselnya, lalu menelepon salah satu temannya,
"Apasih Lyr malem-malem gini nelpon?" Ucap seorang gadis disebrang sana setelah teleponnya tersambung dengan Lyra.
"Dih, jangan ngegas dong. Gua kan bosen." jawab Lyra.
"Bosen-bosen ndasmu, udah ah gua matiin, ngantuk bngst." Ketus gadis itu.
Lyra semakin kesal, "Gitu amat lo Sis sama gue, yaudah-yaudah gua matiin!" jawab Lyra dengan kesal lalu mematikan sambungan teleponnya.
Bersambung...
Hi, maaf ya, kayaknya bentar lagi aku bakalan spam deh, karena tahap revisi. Jika berkenan, boleh dibaca kembali karena isinya juga sedikit berbeda, hanya sedikit.
Maaf ya, sekali lagi ini TAHAP REVISI.
Jadi per-bab aku unpublish, lalu di publish lagi hehe :)Follow ig aku @dwinastitii
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Years Apart
Teen Fiction[Belum revisi] "Bapak kan guru saya, kok pake lo-gue? Dih, kayak bocah." Gadis itu tertawa kecil dengan perkataannya sendiri. "Udah diem, gue itu Guru lo sekaligus calon suami lo!" Ketus Aldi tak terima. ------ "Tapi kan umurnya beda jauh, masa Lyra...