Chapter 8

1K 71 0
                                    

"Eomma mau pergi? Pergi kemana?" Tanya Sana kepada sang eomma. Dan secara tiba-tiba sang eomma menutup matanya lalu Sana mengguncang-guncang bahu eommanya dengan sangat keras namun sia-sia. Eommanya tetap saja menutup matanya"

"Hisk Eommaaaaaa jangan pergi eommaaa jangan hiks hiks...." teriak Sana sambil terus menangis

"Nde eomma Sana akan berjanji~" kata Sana pelan seketika penglihatan Sana menghitam dan ia pun pingsan.

___________________________________________________

Chap 8

ok guys disini author bakal lanjutin cerita flashback yang kemaren nde...

Happy reading~

Back to story


Flasback on

Sana terbangun dari pingsannya ia Masih merasakan sakit disekujur tubuhnya dan ia juga bingung dimana saat ini ia berada. Ruangan yang bernuasa putih, berbau obat-obatan dan terdapat alat-alat rumah sakit pada umumnya. Ia Sana mulai mengetahuinya bahwa ia saat ini berada dirumah sakit.

"Hmm nak kau sudah bangun? Apakah tubuhmu masih merasakan sakit?" Kata seorang ajumma yang membawa Sana kerumah sakit seusai kecelakaan.

"Ohh nde ajumma... tubuhku masih terasa sakit apalagi pada bagian pundakku" jawab Sana dengan suara lirihnya

Tiba-tiba datanglah seorang dokter yang akan memeriksanya. Dokter tersebut mulai memeriksa keadaan Sana...

"Kau mengalami retak pada pundakmu. Jadi sedikit berhati-hatilah dalam bergerak." Kata sang dokter

"Hmm apakah pundakmu terasa sakit?" Lanjut dokter

"Nde dokter pundakku terasa sangat sakit" Jawab Sana

"Kalau begitu dokter permisi dulu. Dan jangan lupa untuk meminum obat yang sudah diberikan"

"Kamshamida dokter..."

Selesai memeriksa dokter itu pun beranjak pergi dari ruangan itu untuk memeriksa pasien yang lainnya.

"Emm...apakah ajumma yang membawaku kemari?" Kata Sana tiba-tiba kepada ajumma yang menolongnya tadi.

"Iya nak ajummnya yang mengantarkanmu kemari" jawab ajumma tersebut

"Ajumma tau eommaku ada dimana?" Tanya Sana

"Hmm nak eommamu telah tiada. Dia sudah bersama dengan Tuhan" jawab ajumma itu sambil mengelus kepala Sana lembut

"Ajumma pasti berbohong kan? Hiks..." Sana yang mendengar perkataan ajumma tersebut pun langsung terisak.

"Tidak nak ajumma tidak berbohong"

"Andweee andwee hiks hiks... kenapa eom...eomma meninggalkanku dan oppa hiks" Sana pun menangis sambil memeluk ajumma itu.

"Bersabarlah nak ikhlaskan eommamu. Jangan menangis nde..." ajumma tersebut sangat kasihan terhadap Sana dan seraya membalas pelukan Sana sambil mengelus punggung Sana agar tangisannya mereda.

"SANA SANA...Gwenchana?" Datanglah appanya dan oppanya. Ketika sang ajumma tau bahwa yang datang itu adalah keluarga Sana maka ia pun permisi untuk pulang. Dan tidak lupa juga keluarga Sana mengucapkan terima kasih kepada ajumma tersebut.

"PERGILAH DARI SINI!" Kata Sana sambil menangis dan berteriak menyuruh mereka pergi dari ruangan tersebut.

"Sana apakah yang terjadi sehingga kau dan eommamu mengalami kecelakaan seperti ini..."kata Sehun mendekati sang adik

"ITU SEMUA KARENA APPA! andai saja appa tidak bermesraan dengan yeoja lain pasti semuanya tidak seperti ini" jawab Sana dengan penuh amarah.

"Sana-ya~ appa minta maaf karna kejadian tadi. Appa tidak bermaksud melakukan itu" sesal Siwon

"Hah maaf? MAAF?! APAKAH KATA MAAF DARI APPA DAPAT MENGEMBALIKAN EOMMA KEDUNIA INI?!" Teriak Sana yang sudah tersulut oleh emosinya

"Sa..sana.."

"PERGI DARI SINI AKU TIDAK INGIN MELIHAT APPA DISINI! APPA JAHAT!" Usir Sana

"Sana sabar jangan seperti ini kasihan appa..." kata Sehun menenangkan Sana

"Haha...kasihan? Untuk apa dia dikasihani! Cih aku tidak sudi untuk mengasihani seorang appa seperti DIA!" kata Sana sambil menunjuk sang appa yang saat ini sedang menangis karna penyesalannya.

"Sana~ maafkan appa nak..."

"Lebih baik appa keluar dari sini. SEKARANG!"

Sehun pun berjalan kearah sang appa dan mengantar sang appa untuk keluar dari ruangan tersebut. Karna ia tau bahwa saat ini Sana sedang tersulut emosi dan tidak ingin diganggu oleh appanya.
Sana yang melihat mereka berdua telah keluar dari ruangan tersebut pun menangis sejadi mungkin. Sana menutup matanya mengingat janjinya bersama eommanya sebelum sang eomma meninggalkannya.

"Sana-ya~" panggil eommanya

"Hiks eomma... gwenchana?"

"Eomma tidak apa-apa sayang~" sang eomma menjawab dengan tulus dan tersenyum

"Sana anak yang baik kan?" Tanya eommanya

"Nde Sana anak baik eomma hiks hiks..."

"Kalau Sana anak baik Sana harus berjanji kepada eomma"

"Berjanji apa eomma?"

"Sana harus menjadi anak yang baik, sayangi appa dan oppamu hiks... jaga mereka nde. Buat mereka selalu hiks bahagia walaupun eomma telah pergi hiks..." ucap sang eomma sambil menangis dan mengelus surai putrinya.

"Eomma mau pergi? Pergi kemana?" Tanya Sana kepada sang eomma. Dan secara tiba-tiba sang eomma menutup matanya lalu Sana mengguncang-guncang bahu eommanya dengan sangat keras namun sia-sia. Eommanya tetap saja menutup matanya"

"Hisk Eommaaaaaa jangan pergi eommaaa jangan hiks hiks...." teriak Sana sambil terus menangis

"Hiks eomma mianhae.... aku melakukan ini kepada appa karna appa jahat eomma...hiks aku benci appa! Appa jahat eomma hiks...." lirih Sana sambil menangis.

Flasback off

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TBC

Selesai sudah flashbacknya nde~
Maaf kalau banyak typonya hehe
Happy reading guys ❤

COLD PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang