1

824 27 0
                                    

Happy reading and don't be silent readers :)

------
Seorang laki-laki dan perempuan berjalan dengan angkuhnya di koridor sekolah. Baju seragam acak-acakan, tidak membawa tas, dan remaja laki-laki itu menjepit rokok diantara jari tengah dan telunjuknya.

Mereka sampai di kelas X MIPA 1, kelas yang mereka sudah jadikan target untuk malak. Menurut mereka, kelas ini dipenuhi anak-anak yang penakut. Sehingga anak-anak di kelas itu mudah menurut pada mereka.

Remaja laki-laki itu, Rudy namanya. Mulai menggertak begitu kelas sunyi karena ketakutan.

"Duit! Mana duit! Kumpulin di tangan gue sekarang!" gertak Rudy, sambil menadahkan tangan kirinya.

Serentak semua anak mengumpulkan uang yang ber-nominal cukup besar di tangan kanan Rudy, kecuali anak laki-laki berkacamata yang duduk di bangku pojok.

"Heh! Mana duit lu! Cepat sini!" gertak Ovi, pada anak di pojokan.

Tetapi anak itu hanya diam, menunduk, raut wajahnya seolah ingin marah. Sesekali anak itu melirik tajam pada Ovi.

Kesal karena tak digubris, Ovi menghampiri anak itu dengan cepat. Kemudian menjambak rambutnya. Anak itu merasa sakit, tetapi ia pandai menutupinya dengan raut wajah kesalnya.

"MANA DUIT LU, CULUN?!" bentak Ovi, matanya melotot.

"Gue gak ada duit, sumpah," jawab anak itu, pelan.

"Gak usah sok halus gitu! Cepat bawa sini!"

Anak itu memberikan uang koin 500 rupiah pada Ovi. Senyumnya mengembang. Ovi terkejut lalu melepas genggamannya pada rambut anak itu. Diraihnya koin 500 rupiah itu lalu pergi sambil terus menatap anak laki-laki itu.

"Cuma 500?" tanya Rudy pada Ovi. Semua anak menatap laki-laki yang berada di pojokan.

"Biarin aja, daripada gak dapet," jawab Ovi, santai.

"Yaudah, yuk, pergi. Nanti gue ketahuan guru BK lagi," ajak Rudy. Mereka berdua pergi dari kelas itu. Setelah mereka jauh, sontak satu kelas menghembuskan nafas lega.

----------
TBC :)

Master Malak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang