22 [END]

290 10 0
                                    

Happy reading and don't be silent readers 🙏
Ini udah part terakhir kok, bentar lagi selesai :v
------------------
Sebelum acara kejutan dimulai, si pelayan menghubungi Meilan. Ia bertanya kapan Meilan akan datang ke cafe lagi. Rupanya, Meilan akan datang lagi ke cafe lusa. Hal ini bisa dipersiapkan lebih awal. Meilan akan datang jam 7 pagi.

Angga yang menjadi pemeran utama dalam acara ini yang paling gugup. Dan hari ini ia meminta Cakra dan si pelayan untuk menemaninya membeli cincin perak. Si pelayan yang sudah bertemu dan mengobrol dengan Meilan, mudah mengira-ngira ukuran jari manis Meilan.

Angga terus berdoa agar lamaran kejutan nya ini tidak ditolak oleh Meilan. Ia sudah tidak tahan dengan karma jomblo ini.

Saat cafe ditutup jam 8 malam, cafe mulai didekorasi. Pernak-pernik ditambah lebih banyak dengan kesan yang berbeda. Lambu Tumblr dipasang disana-sini dengan berbagai warna. Kursi dan meja dipojokkan. Hanya tersisa lantai luas kosong dan lilin-lilin membentuk love  ditengahnya. Lilin-lilin itu akan mulai dinyalakan ketika Meilan esoknya dalam perjalanan ke cafe.

Setelah mendekor cafe, Angga beristirahat di kantornya. Memandangi kotak cincin berwarna merah. Dengan cincin inilah ia akan mendapatkan pendamping hidup. Yang akan menghilangkan segala resah tentang masa lalu. Angga harap ia bisa hidup bahagia selamanya.

Angga sudah mengabarkan pada ayah ibunya di Jawa bahwa ia akan melamar seseorang. Orangtuanya turut senang. Ayah ibunya akan datang ke Bandung begitu lamaran Angga diterima oleh Meilan.

Jika lamarannya diterima nanti, Angga akan tinggal bersama Meilan di sebuah perumahan di Bandung. Angga sudah membelinya jauh sebelum bertemu dengan Meilan. Ia tak mau setelah menikah nanti tinggal dengan orang tuanya, takut merepotkan.

Jarum jam bergulir lebih cepat. Waktu terasa singkat dilalui. Angga hanya bisa tidur selama beberapa jam karena kejutan itu.

------------
Jam 06.00 WIB, Bandung•

Karyawan cafe sudah datang dan mulai mendekorasi ulang. Menata yang masih berantakan. Seharusnya, jam 6 ini cafe sudah buka. Banyak pengunjung yang masuk. Angga justru meminta pengunjung itu menjadi penonton acara kejutannya.

Hari itu, Angga memakai jas hitam dan hem putih seperti waktu prom night SMA . Rambutnya disisir menyamping. Tampak klimis ketika dipadukan dengan pomade. Ia berkali-kali menatap ke arah cermin. Merapikan rambutnya terus-menerus padahal tak berantakan sama sekali.

"Semuanyaa!! Meilan sudah otewe kemari! Berhenti mendekorasi!" seru si pelayan.

Semua mulai berhenti bekerja. Lampu dimatikan diganti dengan lampu tumblr . Semua yang ada di cafe bersembunyi. Berusaha tak terlihat ketika Meilan datang.

5 menit kemudian, pintu terbuka. Meilan mengenakan kaos garis-garis berwarna biru-putih. Memakai rok berbahan katun berwarna hijau tua. Ia memakai gelang di lehernya. Rambutnya yang kecoklatan tertiup angin.

Meilan menatap sekeliling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meilan menatap sekeliling. Merasa heran mengapa cafe mendadak gelap seperti ini. Hanya ada lampu kelap-kelip yang menerangi. Tak ada orang dimana pun. Hanya ada lilin ditengah-tengah lantai yang kosong. Berbentuk hati. Apa ini?

Meilan menengok ketika ada suara derap kaki. Seorang laki-laki dengan jas hitam menghampirinya. Meilan berada di ujung bentuk hati, sedangkan laki-laki itu nerada di ujung lainnya.

Otak Meilan mulai mencerna apa yang akan dilakukan laki-laki ini. Menduga-duga.

"Selamat Pagi, Meilan." laki-laki itu mulai menyapa. Kedua tangannya disembunyikan dibalik punggung. Menggenggam sesuatu.

"Pagi. Anda siapa, ya?" tanya Meilan, halus sekaligus takut-takut.

"Namamu adalah Meilan. Umur 24 tahun. Lahir tanggal 12 bulan November. Pekerjaan mu menjadi editor novel di daerah ini. Ibumu mempunyai usaha jahit. Tipe cowok idaman mu adalah orang yang sukses, romantis, dan tidak kasar pada perempuan. Kau juga tidak suka cowok yang tidak langsung melamarmu. Dan aku? Aku adalah pemilik cafe ini." jawab Angga.

"Darimana kau tahu semua itu?" tanya Meilan, lagi.

"Si pelayan cafe ini yang memberitahuku. Sungguh, Meilan. Aku mengagumimu. Saya sayang sama kamu. Saya ingin membangun rumah tangga bersamamu. Saya mau kamu menjadi ibu dari anak-anak kita."

Meilan hanya diam. Matanya berlinang air mata. Baru kali ini ia mendapat pengakuan yang mengharukan. Meilan belum mengetahui laki-laki ini, tetapi laki-laki ini sudah mengetahui tentang dirinya.

"Maukah kamu menikah dengan saya?"

Meilan terkejut. Menimang-nimang jawaban. Memang laki-laki inilah yang ia tunggu. Yang memberi kepastian. Yang langsung melamarnya saat mulai mencintai. Tak ada janji palsu soal pernikahan.

Dengan mantap, Meilan menjawab, "Ya. Saya mau,"

Sorak-sorai bergema seiring dengan lampu yang kembali dinyalakan. Para pengunjung yang datang ikut bertepuk tangan. Karyawan cafe melompat-lompat kesenangan. Senang karena Pak Bos mereka akhirnya bisa mendapatkan jodoh.

Yang paling senang, tentu Angga. Kini Angga bisa melihat senyum manis Meilan tanpa tertutup kegelapan. Meilan ikut tersenyum melihat Angga. Mereka berdua bersama saling merasakan masa depan yang indah.

Ada hal yang Angga petik dari lika-liku kehidupan nya. Kejarlah cita-cita dahulu, baru temukan cinta. Cinta akan menyusul seiring tercapainya cita-cita.

Dan kini, masa mudanya yang penuh aksi, dan cinta telah selesai. Masa depan sudah terlihat  di pelupuk mata.  Di masa depan inilah ia temukan pendamping hidup yang siap membina keluarga baru.

Kelak, akan ia ceritakan masa mudanya kepada anak-anaknya dan dijadikan pelajaran hidup.

------------
~THE END~

Akhirnya cerita ini selesai sebelum author bisa berangkat ke pondok. Dalam part ini kalau terasa dangkal maafkan author, ya. 🙏

Author seneng banget udah pada mau baca cerita ini. Makasih banyak ya para readers🙏😊

Seperti biasa, jangan lupa vote⭐ dan tulis kritik/saran di kolom comment 📝








Master Malak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang