2

493 24 0
                                    

Happy reading and don't be silent readers :))

-------

Bel istirahat berbunyi, dua orang perempuan dan seorang laki-laki berjalan keluar dari kelas. Mereka lalu berbelok ke arah kanan kemudian duduk di bangku berwarna putih dengan meja yang berwarna sama.

"Gue pesenin aja ya, kalian mau apa?" tanya Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue pesenin aja ya, kalian mau apa?" tanya Rio.

"Gue sama Lia pesan mi ayam aja deh, dan es teh kayak biasanya," jawab Naura.

"Oke," balas Rio, lalu ia berjalan menuju kios kantin yang menjual mi ayam.

"Lia, lu tau gak, teman seangkatan kita yang ikut ekstra basket?" tanya Naura antusias.

Lia sejenak berpikir, "Yang mana?"

"Ihh, yang suka pake topi warna biru terus ngemut permen milkita. Terus kulitnya putih,"

"Ohh yang itu, emang dia kenapa?"

Naura mendekatkan bibirnya ke telinga Lia, berbisik, "Dia kemarin ngajak gue jalan-jalan ke monas,"

"Yaelah cuma monas, panas kali disana. Terus kalian ngapain aja?" cibir Lia.

"Ya gitu lah," jawab Naura, singkat.

"Ya gitu lah? Jawaban apa itu, gak jelas banget,"

"Serah gue lah. Eh, Rio dah balik,"

Rio kemudian duduk di sebelah Lia. Lalu merapikan rambutnya yang di pomade dan di sisir ke arah kanan.

Tak lama, seorang ibu kantin bertubuh gemuk dan bercelemek warna putih mendatangi mereka. Satu persatu mangkuk mi ayam dan es teh diletakkan.

Setelah mereka mengucapkan terimakasih pada ibu kantin, mereka melahap mi mereka masing-masing dan mulai membicarakan tentang kasus malak di sekolah.

"Omong-omong, tadi pagi kelas X MIPA 1 dipalak lagi sama Rudy," ucap Rio, lalu melahap mi ayam nya.

"Rudy dan Ovi maksud lu," balas Naura.

"Ya maksud gue mereka. Heran deh, masa mereka betah banget malakin orang,"

"Mungkin mereka gak ada cara lain buat dapet uang. Kan mereka anak perantauan," balas Lia, sambil mengunyah.

"Ya tapi gak gitu juga sih caranya. Bikin sebel satu sekolah aja," bantah Rio, "bayangin aja berapa banyak duit yang mereka kumpulin setiap hari dari anak-anak,"

"Berani banget lu ngomongin orang paling kasar di sekolah!"

Suara itu sontak membuat Naura, Lia, dan Rio berhenti makan. Begitu juga semua anak di kantin. Merasa takut dan berpura-pura tidak melihat. Mereka kenal sekali suara itu. Suara si Master Malak.

Rudy dan Ovi tepat di belakang mereka. Sementara master malak yang lain berada di kejauhan melihat mereka. Kedua Master Malak itu menyimak apa yang mereka bicarakan.

"Sini lu!" bentak Rudy, sambil menyeret lengan Rio kuat-kuat lalu melempar tubuh Rio ke dinding kantin.

---------

To Be Continued
Jangan lupa vomment nya!

-alfiana-

Master Malak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang