7

269 12 1
                                    

Happy reading and don't be silent readers 🙏🙏
---------

Berdelapan lemas. Skorsing adalah hukuman paling berat yang mereka alami. Bayangkan saja selama tiga bulan kalian masuk sekolah hanya berada di koridor. Tak masuk kelas dan mengikuti pelajaran. Hanya diam di koridor. Berkeliling sekolah tanpa tujuan. Dan setiap mata yang tertuju padamu, akan berkata mereka pasti diskorsing. Malunya.

Angga bingung. Ia sudah berjanji menemani Naura menonton konser musik di sekolah. Tak mungkin ia mengingkari janji itu.

Tepat berdelapan itu keluar dari ruang BP, bel pulang sekolah berdentang. Angga dengan lemas berjalan terseret-seret menuju kelas. Sesampainya di bangku belakang, ia memasukkan buku-bukunya dengan asal. Tak lama emosi menguasai dirinya. Ia berteriak dan menendang semua kursi didekatnya. Meluapkan amarah.

Tak disangka ia diskorsing. Bagaimana cara ia hidup jika bukan memalak lagi. Orangtua nya tak tahu. Apakah harus ia meminta uang lebih pada orangtuanya.

Masih kesal, Angga mengambil tasnya dari meja. Kemudian Angga teringat dengan amplop biru. Angga berbalik, menemukan amplop biru itu tergeletak di lantai. Mungkin jatuh waktu ia mengambil tasnya.

"Nak, sekolah mau tutup. Tolong keluar ya," ucap penjaga sekolah pada Angga.

Angga lalu berjalan menuju parkiran sekolah. Amplop biru itu ia simpan di saku. Ia mulai keluar dari sekolah dengan motornya. Mencoba melupakan apa yang terjadi.

-----------
Karena skorsing, Angga terpaksa harus ke sekolah tanpa mendapat pelajaran apapun. Dia hanya makan di kantin, bermain ponsel, jalan-jalan di koridor.

Naura bersama dua temannya, Rio dan Lia makan di kantin saat jam istirahat.

"Ra, itu Angga," kata Rio. Naura menoleh, melihat Angga yang sedang berjalan melewati kantin begitu saja. Tak menatap siapapun.

Naura bangkit dari duduknya, mengejar Angga yang hampir meninggalkan kantin.

"Angga!"

Pelan-pelan Angga menoleh, matanya tampak sayu, tak ada sinar garang lagi di matanya.

"Apa, Ra?"

"Sudah baca?"

"Iya, sudah,"

"Lo bakal nemenin gue  di konser musik sekolah, kan?"

Angga tak tahu harus mengatakan apa, kalau menjawab tidak, ia harus menjelaskan bahwa ia diskorsing. Ia malu mengatakannya pada Naura.

"Ngga?" panggil Naura, sambil menjentikkan jarinya di depan wajah Angga.

"Maaf, gue gak bisa nemenin elo."

"Lho? Kenapa? Kan sudah janji,"

"Bakal gue kasih tahu nanti pulang sekolah," jawab Angga, lalu mengemut permennya dan pergi.

Naura kecewa. Ia melangkah menuju kedua temannya dengan kesal. Raut wajahnya tampak ingin menangis. Ia ingin bersama Angga di konser musik besok.

"Kenapa, Ra? Jangan nangis dong," tanya Lia.

"Udah lah, gue gak sanggup cerita," jawab Naura, kesal. Mengambil garpunya lalu makan dengan cepat.

---------

Di sekolah ...

Panggung tinggi dengan lampu-lampu sorot sudah terpampang jelas di halaman sekolah. Speaker jumbo berjumlah 4 dipasang di sudut depan panggung. Alat-alat musik sudah ditata dengan rapi. Dengan tulisan di belakang panggung "SMAPTA Music Concert"

Naura memakai celana jeans berwarna hitam dan dress putih selutut. Rambutnya digerai panjang sebahu dengan jepit di sudut kanan rambutnya.

"Naura!" panggil Lia, sambil menepuk bahu Naura.

" Oh, hai!"

"Udah liat Rio?"

"Belom,"

"Kayaknya emang kita berdua dulu deh yang nikmatin konser ini, biar Rio nyusul,"

"Emang bentar lagi ya?" tanya Naura bingung.

"Duh Naura, liat deh. Anak-anak udah pada ngumpul di depan panggung. Artis sekolah kita juga udah siap-siap."

"Yaudah yuk,"

Sorak sorai anak-anak menyambut artis sekolah yang memang terkenal. Harus diakui, mereka jadi favorit karena rupawan dan skill mereka bermain musik bagus sekali. Tetapi, di acara ini tidak hanya band saja. Nanti ada pertunjukan bermain biola. Kemudian ada permainan tebak lagu. Pokoknya yang berhubungan dengan musik.

Dentingan halus dari keyboard terdengar. Disusul drum dan bass. Intro mulai bermain. Memainkan lagu band indonesia yang terkenal, mulai dari yang membuat semangat berkobar, sampai yang mellow.

Di konser ini boleh juga salah seorang murid ikut bernyanyi di atas panggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di konser ini boleh juga salah seorang murid ikut bernyanyi di atas panggung. Mereka yang lelah berdiri sambil mengayunkan tangan mereka di atas boleh juga mencicipi jajanan enak di sekolah.

Acara yang dinantikan Naura dan kawan-kawan, tentu saja tebak lagu berhadiah.

"Tebak lagu berhadiah kali ini, akan ada soal sebanyak 10 buah. Jawaban yang benar akan mendapatkan hadiah yang sudah tersusun rapi di sebelah saya," ucap si pembawa acara.

"Baiklah, kita mulai dari soal lagu yang pertama, silakan," si pembawa acara mempersilakan pemain keyboard menekan tuts-tuts nya membentuk nada.

Tebak lagu ini berlalu begitu cepat. Naura mendapatkan hadiah karena berhasil menebak lagu yang dimainkan.

Acara konser ini ditutup dengan menyanyikan lagu "sampai jumpa" bersama dengan artis sekolah. Setelahnya, mereka kembali pulang ke tempat tinggal masing-masing. Namun, pengurus osis harus menambah pekerjaan lagi sebagai tukang bersih-bersih :v

Naura berpisah dengan Lia di gerbang sekolah. Ketika Naura akan berbelok menuju gang kecil, ada yang memanggil nya.

-----------
To Be Continued 🎶
Jangan lupa vomment nya kaka ^^
Berikan kritik dan saran jika perlu.

Master Malak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang