13

164 7 0
                                    

Happy reading and don't be silent readers 🤗
-------------

Esoknya, kabar Angga diserang tersebar di seluruh penjuru sekolah. Banyak yang mengutuk aksi Master Malak. Iri dengan sikap seseorang sampai membuat wajah Angga hancur.

Yang paling khawatir, tentu saja Naura. Begitu mendengar kabar itu, Naura tergopoh-gopoh ke kelas Angga. Disana anak-anak mengerubungi Angga, meminta menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Naura menerobos kerumunan itu, dan berhasil mendekati Angga.

"Angga! Lo gapapa kan?" tanya Naura, sambil memegang wajah Angga yang lebamnya masih membekas.

"Gue gapapa Ra," jawab Angga, melepas kedua tangan Naura yang menempel di wajahnya.

"Gue mau bicara sama lo,"

"Bicara aja,"

"Tapi disini rame. Kita keluar kelas lo aja, ya," pinta Naura, yang langsung dituruti Angga.

Naura menarik Angga keluar dari kerumunan, sembari mengucapkan 'permisi' pada orang-orang yang ia lewati.

Naura membawa Angga ke dekat perpustakaan. Tempat yang sunyi, tak ada seorang pun yang akan mendengar percakapan mereka.

Naura menatap Angga dengan antusias,
"Ngga, sebenarnya apa yang dilakuin si Master Malak ke elo?"

"Gue gak tahu, Ra. Mereka nyerang gue gitu aja," jawab Angga, bohong.

"Lo udah tau ini semua kan? Lo udah tau kalau Master Malak itu bakal nyerang lo?" balas Naura, semakin memojokkan Angga.

"Enggak, Ra!" seru Angga.

Naura mengerjap.

"So..so.. sori, Ra. Gue gak bermaksud bentak lo, oke?"

"Udah lah, Ngga." ucap Naura pelan, kemudian berlalu pergi.

Angga mencoba memanggil Naura, tetapi Naura justru menambah cepat jalannya. Angga menyadari bahwa ia terlalu kasar karena nada suaranya yang meninggi.

-----------

Setelah kejadian Angga diserang tersebar, Master Malak diringkus lagi oleh Pak Fariz. Namun, Master Malak tidak mengaku menyerang Angga malah justru memfitnah Angga yang menyerang mereka.

Awalnya, Pak Fariz percaya dengan Master Malak bahwa Angga yang menyerang duluan. Pengakuan Master Malak ini menajdi kontroversi di sekolah. Sebagian anak yang percaya dengan fitnah itu menjauhi Angga. Tidak mau berbicara sepatah katapun.

Naura, yang biasanya menjadi tempat keluh kesah Angga, mulai menjauh. Naura masih tersinggung dengan bentakan Angga tempo lalu.

Karena banyaknya opini tentang Angga yang diserang, guru-guru mulai ragu juga dengan kepandaian Angga yang mendadak. Setiap ujian, Angga selalu dijaga paling ketat. Bahkan ia dituduh mencontek oleh guru padahal ia tak melakukannya.

"Kau ini mencurigakan. Pintar mendadak, dan kau menyerang Master Malak duluan," ucap salah seorang guru saat pelajaran Matematika.

Bukankah Master Malak sudah terkenal dengan bengisnya? Kenapa Angga yang justru difitnah? Kenapa hampir semua percaya dengan Master Malak dan Pak Fariz? Tak ada bukti kuat pula yang mendukung argumen Master Malak.

Suatu waktu, argumen Master Malak terbukti fitnah. Lena, teman satu cafe dengan Angga, datang ke sekolah. Entah darimana ia tahu Angga bersekolah disitu. Memang Angga pernah bercerita dengan Lena bahwa ia difitnah di sekolah. Namun, Angga tak pernah menyebutkan nama sekolahnya.

Lena 2 tahun lebih tua dari Angga. Ia kuliah semester 2 di jurusan sastra indonesia. Datang ke sekolah Angga dengan rambut pirang, kacamata hitam yang elegan, baju ketat warna hitam dan jeans yang berwarna sama. Memakai high heels seperti biasa. Penampilan inilah, yang membuat Lena menjadi karyawan favorit di cafenya.

Lena berjalan dengan penuh kemenangan ke ruang BK, bertemu dengan Pak Fariz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lena berjalan dengan penuh kemenangan ke ruang BK, bertemu dengan Pak Fariz.

"Selamat pagi, Pak Fariz," sapa Lena, sambil melepas kacamata hitam nya dengan centil.

"Selamat pagi juga. Anda siapa?" jawab Fak Fariz, sembari bertanya.

"Anggap saja saya wali dari Angga kelas XII IPA 2,"

"Ohh, walinya Angga. Ada apa ya?"

"Saya ingin menghapus fitnah terhadap Angga di sekolah ini,"

"Fitnah apa ya?"

"Ck, Angga tak pernah menyerang Master Malak duluan. Master Malak itu selalu menganggu Angga. Saya yang menolong nya ketika ia dihabisi disebuah ruangan gelap,"

"Ada bukti?" balas Pak Fariz.

"Tentu saja ada," jawab Lena, kemudian mengambil ponsel pink nya lalu menyodorkan ponselnya kepada Pak Fariz. Tampak video Rudy sedang cekcok mulut dengan Angga dan beberapa saat Rudy meninju Angga duluan.

Pak Fariz tertegun. Bukti yang diberi Lena lebih kuat dari argumen Master Malak. Saat itu juga, Pak Fariz memanggil seluruh Master Malak ke ruang BK.

Datanglah satu persatu Master Malak dengan wajah penuh bahagia. Mereka kira akan mendapat pernyataan yang bahagia. Nyatanya tidak.

Lena masih berdiri disamping Pak Fariz. Menatap seluruh Master Malak dengan penuh kemenangan dan senyum puas. Rudy menatap dengan dendam ke arah Lena.

Terbukti menyerang Angga, seluruh Master Malak dikeluarkan dari sekolah. Sungguh sayang sekali, padahal sebentar lagi mereka akan ujian nasional. Angin membawa kabar ini ke seluruh sekolah. Semua heboh dan bertanya-tanya kenapa Angga bisa bebas dari hukuman dan fitnah.  Angga begitu lega ketika fitnah terhadapnya terhapus. Namun, Angga tak tahu siapakah yang dengan baik hati menghapus fitnah dirinya.

Tersebar di sekolah juga, Angga bebas dari fitnah karena ada seorang wanita cantik yang membebaskan Angga. Buruknya, kabar ini sampai ke telinga Naura. Jelas Naura bertanya-tanya. Siapa wanita cantik itu.

-----------
To Be Continued 😄
Vomment nya gaes📣👇




Master Malak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang