Darsen | 1

28K 1.2K 31
                                    

Jika mengalah adalah jalan satu-satunya, aku akan melepasnya untukmu. Walaupun itu sangat sakit bagiku, cuma satu yang ingin aku ucapkan untuk kalian berdua. Semoga bahagia.

🐼🐼🐼

Laki-laki yang berparas dingin itu kini sedang duduk diatas rooftop sekolahnya, karena hanya tempat ini yang membuatnya merasa nyaman atau memberikannya ketenangan.

Ia menghembuskan asap rokoknya dari mulutnya, setelah rokok terakhirnya sudah pendek, Arsen langsung menginjak putung rokok yang sudah pendek itu dengan sepatunya. Arsen langsung berdiri untuk kembali ke kelas, walaupun pikirannya sangat kacau hari ini.

Tak sengaja Arsen menabrak salah satu perempuan sampai tersungkur dilantai. Pandangannya teralih kepada perempuan yang tidak sengaja Arsen tabrak sampai terjatuh. Ia langsung menjulurkan tangannya kepada perempuan yang baru saja Arsen tabrak, perempuan itu menatap tangan Arsen yang sedang terulur kearahnya. “Nggak perlu, gue bisa bangun sendiri.” katanya membuat mata Arsen menatapnya.

“Sombong banget lo, masih untung gue tolongin.” cibir Arsen tidak suka.

Arsen langsung meninggalkannya, tidak perduli. Baru kali ini ada perempuan yang menolak bantuan Arsen dengan sombongnya. Baru berjalan berapa langkah, perempuah itu sudah kembali berujar.

“Bukannya minta maaf, malah pergi gitu aja. Dasar cowok tebar pesona!” ujar perempuan itu dari belakangnya dengan suara yang cukup keras.

Arsen menoleh menatap perempuan itu dengan wajah yang sangat amat datar, namun dengan tatapan matanya tajam terhadap perempuan itu. Ia langsung kembali menghampiri perempuan yang sudah berkata tidak enak sehingga ia mendengarnya. “Ngomong apa lo barusan? Ulangin lagi, gue mau denger.” ucap Arsen dengan alis yang terangkat sebelah.

“COWOK TEBAR PESONA!” katanya menantang. “Emang kenyataannya gitu kan?” tanyanya meremehkan Arsen.

Arsen langsung menarik tangan perempuan itu dengan kasar, ia tidak memandangnya perempuan lagi walaupun perempuan itu meringis kesakitan dan berusaha melepaskan cengkeraman tangan Arsen namun tak bisa. Cengkeraman tangan Arsen cukup kuat.

Ini adalah perempuan yang pertama yang berani mengucapkan kata-kata seperti itu dihadapannya. Perempuan ini harus dikasih pelajaran. Arsen menariknya membawa ke gudang sekolahnya, lalu langsung menutup pintu gudang itu dengan keras dan menahannya dengan meja yanh sudah tidak terpakai sehingga menimbulkan suara yang sangat kencang.

Arsen mendorong perempuan itu sehingga dia bergetar. “Lo adalah orang pertama yang ngucap kata-kata tebar pesona didepan gue!” ketus Arsen dan melangkah maju membuat perempuan itu mundur kebelakang. Kali ini Arsen lebih menyeramkan dari sebelumnya. Tubuh perempuan itu sudah membentur dinding gudang sekolahnya.

“Kenapa? Takut?” tanya Arsen menatap perempuan yang ada didepannya dengan jarak cuma beberapa centi.

Mata Arsen teralih kepada name tag seragam sekolah perempuan yang sedang menunduk. “Dara Agustine?” tanya Arsen membuat si pemilik nama itu mendongak.

“Dari mana lo tau nama gue?” tanya Dara menatap Arsen tidak percaya.

“Nama lo cantik,” puji Arsen membuat wajah Dara bersemu merah. Lalu ia tertawa remeh, “Tapi percuma nama cantik, kalo mulut lo gak secantik nama lo!” ketus Arsen.

“Maksud lo apa?” tanya Dara berani.

Arsen memukul meja yang berada didalam gudang dengan keras, membuat tubuh Dara gemetar hebat ketika mendengar meja yang baru saja Arsen pukul. “Maksud lo juga apa, ngatain gue cowok tebar pesona?” tanya Arsen dengan nada membentak.

DARSEN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang