Memilikimu saja butuh perjuangan, apalagi melupakanmu.
🐼🐼🐼
Setelah mengantar Arsen ke ruangan unit kesehatan sekolah atau biasa disebut UKS. Gadis itu langsung membalikan badannya, namun Arsen langsung buru-buru menahannya.
"Mau kemana?" tanya Arsen sambil menatap manik wajah Dara dari jarak yang tidak jauh dan tidak dekat.
Dara menatap wajah Arsen juga, kemudian ia menghela napasnya kasar dan ia melepaskan cekatan tangan Arsen dari pergelangan tangannya. "Bukan urusan lo." ucapnya lalu pergi meninggalkan Arsen sendirian.
Arsen hanya menatap kepergian Dara dari hadapannya. "Gue salah apa coba?" tanya Arsen bingung sendiri.
🐼🐼🐼
Dara kembali keruang kelasnya, ia menidurkan kepalanya diatas meja. Sungguh, hari ini benar-benar membuatnya mumet.
Tiba-tiba seperti ada yang mengusap puncak kepalanya, ia tidak bangun, ia tetap masih posisi dalam posisi kepala yang tertempel diatas meja. "Gue minta maaf." ucap laki-laki yang mungkin sekarang sedang berdiri disamping kirinya. "Gue minta maaf udah main kasar sama cowok lo." ucapnya lagi dengan lembut.
Gadis itu langsung menyingkirkan tangan laki-laki itu dari kepalanya. "Pergi, Ky. Jangan deket-deket, gue lagi mau sendiri dulu."
Laki-laki itu, Razky. Ia mengangguk mengerti. "Iya gue nggak akan ganggu lo lagi, gue nggak akan deketin lo lagi, gue pergi." ucap Razky dan ia benar-benar langsung pergi meninggalkan Dara, laki-laki itu berjalan bukan keluar kelas tapi ia berjalan ketempat duduknya.
Razky kembali ketempat duduknya, ia baru menyumpal earphone kedalam telinganya, salah satu laki-laki paruh baya, yang umurnya sudah cukup tua datang masuk kedalam kelasnya dengan beberapa buku yang dipeluk didepan dada. "Assalamualaikum anak-anak." ucap pak Budi, Guru sejarahnya.
Laki-laki yang baru menyumpal earphone, kemudian ia langsung melepaskannya lagi dan memasukan ponsel beserta earphone nya ke tas sekolah.
"Hari ini kita ulangan harian bab satu, sampai bab tiga." katanya membuat kelas menjadi ricuh dengan beberapa celetukan.
"APA SIH ULANGAN MULU!"
"TAU NIH SETIAP ULANGAN DADAKAN MULU, DIKATA TAHU BULAT KALI YA!"
"BAPAK BUDI DI GORENG DADAKAN LIMA RATUSAN, ANGET-ANGET."
"BESOK AJA LAH PAK, BELOM BELAJAR NIH SAYA!"
"BAPAK PENGEN NILAI KITA SEMUA BAGUS, TAPI SETIAP ULANGAN DIKASIH DADAKAN MULU! GIMANA NILAI MAU BAGUS KALO KAYAK GITU PAK. LAGI PULA KITA BELOM BELAJAR SAMPE BAB TIGA KAN?!"
"IYA PAK, KITA KAN BARU BELAJAR SAMPE BAB 2."
"BAPAK AJA NGAJARINNYA BEGITU, KITS KAN JUGA NGANTUK PAK."
"MARI KITA BAWAKAN SATU LAGU UNTUK PAK BUDI, DARI BUDI DOREMI!"
"SATU, DUA, TIGA, MULAI!"
"DO, DOAKAN HATI PAK BUDI LULUH!"
"RE, RELA KAN ULANGAN BESOK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSEN [Proses Revisi]
Novela Juvenil[Sedang direvisi] Perasaan tidak ada yang tahu, kapan ia datang dan pergi. Rasa nyaman akan datang secara perlahan, saat dimana ia merasa lebih baik dari sebelumnya. Cinta pun sama, ia bisa datang dengan sendirinya seiring waktu berjalan. Kisah kami...