Darsen | 3

18.2K 989 14
                                    

Hargai kalau anda ingin dihargai kembali, jangan udah dihargai anda menginjak-injak apa yang telah menghargai anda. Jangan marah jika anda diinjak kembali oleh orang lain, anggap saja itu karma untuk orang seperti anda.

🐼🐼🐼

Sesampainya di tempat pemesanan ticket bianglala, Dara menatap Arsen dengan tatapan minta penjelasan maksud dari drama tadi. "Jangan ngeliatin gue, nanti lo suka beneran." celetuk Arsen sambil menunggu pintu bianglala dibukakan untuknya.

"Maksud dari drama tadi tuh apa?" tanya Dara ceplos, membuat Arsen menoleh kecil.

"Gue jelasin setelah kita duduk dibianglala." balas Arsen sambil menatap pintu bianglala untuknya sudah dibuka. Tangan Arsen refleks menuntun tangan Dara untuk masuk kedalam bianglala.

Keduanya pun sudah duduk didalam bianglala atau bisa dibilang kincir angin raksasa. Arsen menghela napasnya santai. "Dia Nata, dia mantan gue." ucap Arsen sambil menatap pemandangan malam yang sangat indah.

Dara menatap Arsen serius, sedangkan Arsen masih menikmati pemandangan malam dari atas bianglala. "Dia masih sayang gue, katanya." sambung Arsen.

"Kalo lo tau dia masih sayang sama lo, kenapa lo ngelakuin hal kayak tadi? Secara terang-terangankan lo udah nyakitin perasaan dia." ucap Dara merespon ucapan Arsen.

Arsen menoleh menatap Dara dengan tatapan yang sangat sejuk. "Kalau dia sayang gue, dia gak akan mungkin selingkuhin gue." balasnya sambil memutar pandangannya kearah lain.

Dahi Dara bergelombang kecil, "Dia selingkuhin lo?" tanyanya kepo.

"Iya," balasnya singkat tak mau panjang lebar.

"Terus yang tadi itu maksudnya apa?" tanya Dara kembali membahas kejadian yang baru saja terjadi.

"Gue minta lo jadi pacar bohongan gue," jawab Arsen tanpa dosa.

Mata Dara melebar seketika. "Pacar bohongan?" tanya Dara kaget.

Arsen mengangguk pelan, "Gak ada ruginya juga lo pacaran bohongan sama gue." ujar Arsen sambil melirik Dara. "Apa lo mau dijadiin pacar sah gue?" tanyanya lagi spontan.

Tubuh Dara membeku tiba-tiba, kemudian ia menggeleng cepat. "Eng...enggak!" jawab Dara gugup.

Arsen malah terkekeh. "Lagi juga lo bukan tipe gue." cibir Arsen membuat Dara meliriknya dengan sinis.

"Maksud lo apa, kalau gue bukan tipe lo hah?!" omel Dara dengan kedua tangan yang terlipat didepan dada.

"Lah kenapa? Lo berharap kalau lo tipe gue, gitu?" ceplos Arsen membuat Dara yang tadinya marah, sekarang jadi membeku.

"Eh kata siapa?" selanya cepat sambil membuang pandangannya kearah lain. "Orang enggak kok!" ketusnya serius namun gugup.

Arsen terkekeh, "Secara nggak langsung, lo udah ngomong kalau lo emang pengen banget masuk ketipe cewek yang gue suka." ucap Arsen percaya diri.

"Pedean lo!"

"Lo mau tau tipe gue kayak gimana?" tanya Arsen menawarkan, tetapi Dara malah menggeleng sebagai jawaban.

"Tipe gue itu, cantik, kulitnya putih bersih, bodynya aduhai." kata Arsen membuat Dara menoleh cepat.

"Maksud lo gue jelek, kulit gue item kusem, dan body gue gak bagus? Gitu maksud lo?" omel Dara tak suka dibanding-bandingkan.

DARSEN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang