Seharusnya selagi masih ada waktu dipergunain sebaik mungkin, jangan suka mengulur waktu. Giliran orangnya udah pergi, baru nyesel.
🐼🐼🐼
Setelah satu jam telah berlalu, Citra naik keatas panggung sambil memegang mikrofon. "Perhatian untuk semuanya...." katanya sehingga seluruh undangan pada menatap lurus kearahnya yang sedang berdiri diatas panggung.
"Gue mau kasih tau, kalau acara selanjutnya akan ada dua orang yang ingin mengisi acara nyanyi, diatas panggung..." ujar Citra yang memberitahu sedikit informasi. "Untuk Dara dan Arsen dipersilahkan untuk naik keatas panggung."
Uhukkk!
Dara langsung tersedak oleh minuman yang sedang diteguk, wajah Dara benar-benar melongo akibat instruksi dari sahabatnya. Saat menoleh, pandangannya tertuju disatu titik pada Arsen yang sedang menatapnya juga.
Laki-laki itu berjalan kearahnya secara perlahan, dan tepat didepan Dara, dia malah menjulurkan tangannya pada Dara. "Ini acara nyanyi bareng, bukan nikah bareng. Jadi gak usah tegang kayak gitu, lebay." sinis Arsen sambil menarik pergelangan tangan Dara untuk maju kedepan.
Saat berjalan kedepan, kepala Dara fokus menunduk sehingga sampai diatas panggung. Dara sedikit menoleh kearah Arsen. "Gue gak bisa nyanyi..." kata Dara pelan.
"Lo bisa ngomong, kan?"
"Bisa lah!"
"Yaudah ngomong aja, nggak usah nyanyi pakai nada."
"Ya jelek dong..."
"Sejak kapan suara lo bagus?"
Gila! Arsen benar-benar membuatnya sakit hati, dia selalu tertohok dengan apa yang Arsen katakan. "Lagu apa?" tanya Dara.
"Dengan caraku,"
"Gue nggak terlalu hafal."
Memang benar, dia tidak hafal. Dara cuma tau lagunya, namun dia tidak menghafal liriknya.
"Cari sih digoogle." ketusnya sambil mengarahkan pandangannya kearah tamu yang sudah datang malam ini diacara ulang tahun Citra.
Dara berdecak sebal lalu dia membuka ponselnya untuk mencari lirik yang akan dia nyanyikan bersama Arsen. Ini sangat amat dadakan, dia tak tahu akan jadi seperti apa nantinya.
"Selamat malam, disini kami berdua akan menyanyikan lagu dari Arsy Widianto ft. Brisia Jodie - Dengan Caraku." kata Arsen berbicara dengan menggunakan mix sehingga semua orang fokus menatapnya diatas panggung.
Arsen menoleh, menatap Dara yang sudah mempersiapkan lirik dari ponsel handphone nya. Ternyata benar, dia nyari di google. Senyum Arsen terukir saat melihat gadis yang disampingnya menunduk fokus menatap layar ponselnya.
"Udah?" tanya Arsen.
Gadis itupun menoleh sambil mengangguk, "Udah..."
Laki-laki itu menatap seseorang yang memainkan piano, dan mengisyaratkan kalau Arsen dan Dara sudah siap untuk bernyanyi.
Sebuah melody yang dihasilkan oleh si pemain piano yang bisa disebut pianis dapat menghipnotis semua penonton, dan bukan hanya itu. Arsen juga ikut terhipnotis dengan melody yang sekarang sedang dimainkan oleh si pianis tersebut. Entah kenapa, Arsen tiba-tiba memilih lagu tersebut, karena hanya lagu itu yang tiba-tiba muncul dipikiran Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSEN [Proses Revisi]
Teen Fiction[Sedang direvisi] Perasaan tidak ada yang tahu, kapan ia datang dan pergi. Rasa nyaman akan datang secara perlahan, saat dimana ia merasa lebih baik dari sebelumnya. Cinta pun sama, ia bisa datang dengan sendirinya seiring waktu berjalan. Kisah kami...