Darsen | 26

9.1K 503 3
                                    

Mungkin akan baik-baik saja kalau kita tidak saling mengenal.

🐼🐼🐼

Tangisan gadis itu pecah dari dalam kamarnya, tidak diketahui mengapa ia sakit hati ketika Arsen bercanda tawa dengan perempuan yang tadi duduk disampingnya. Hati Dara merasa terpecah belah, apa mungkin Dara benar-benar menyukai Arsen?

Belum ada seminggu, laki-laki itu sudah mampu meluluhkan hatinya.

Ponselnya dari tadi bergetar, saat Dara melirik ponselnya ternyata dari Arsen. Ia melempar jauh ponsel itu darinya, namun seperti ada yang membisikkan. "Dengarin dulu penjelasan dia, jangan sampai menyesal ketika kamu enggak mau dengar penjelasan dia." ucapnya dari bisikkan sebelah kanannya.

Tetapi sebelah kiri Dara seperti ada yang membisikkan, "Udahlah. Enggak usah ditanggepin, lo liat sendirikan tadi? Dia udah punya moodbooster, sadar diri Dara. Lo itu cuma pelampiasan selagi prioritasnya menghilang tanpa kabar!"

Kepala Dara sedikit pusing, dia meraih ponselnya dan sesekali dia melihat ponselnya. Laki-laki itu masih mengiriminya pesan, dan masih meneleponnya.

Rasa kepo menjalar dari benaknya, dia menekan spam chat yang dikirimkan oleh Arsen.

Arsen Pradipta

hei

kenapa lari?

kenapa enggak nyamperin aku?

terus kenapa pas aku panggil gak nyaut?

maaf aku baru bales

enggak sempet megang hape tadi

hei

hei

hei

hei tayo

hehe

bales dong

kamu marah?

apa cemburu?

bales sih

hei

kamu dimana?

rumah darrel atau rumah kamu?

aku kesana ya?

maafin aku kalo aku ada salah

aku bisa jelasin semuanya

aku kerumah ya?biar aku bisa jelasin apa yang sebenarnya terjadi

DARSEN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang