Kalau lo bahagianya sama dia, gue bisa apa?
🐼🐼🐼
Tepat dirumah Dara, Razky diajak untuk masuk kedalam sebentar untuk main kerumahnya. Laki-laki itu memperhatikan wajah Dara dari tadi disekolah sampai sekarang pun masih terlihat ceria tanpa murung sedikit pun. "Assalamualaikum..." ucap Dara dan Razky secara bersamaan. Keduanya menyusul Ceno yang sedang menjawab salam serta menoleh kearahnya dan langsung mencium tangan Ceno.
"Waalaikumsalam... eh ada Razky sini-sini masuk..." kata Ceno sambil melontarkan senyumnya kearah Razky sambil mempersilahkan kedua anak remaja itu masuk kedalam rumah.
"Oh iya, papa mau keluar dulu sebentar, ada yang perlu papa beli..." ucap Ceno memberitahu Dara.
Dara mengangguk pelan. "Hati-hati, pa..."
"Razky, om titip Dara ya."
Razky mengangguk patuh, "Iya om Razky juga lagi main-main aja kok disini, nanti Razky temenin Dara sampai om balik." ucap Razky dengan senang hati.
"Yaudah, om keluar dulu ya. Razky naik aja keatas seperti biasa berkunjung kesini." perintah Ceno untuk tetap bersama Dara.
Ceno selalu memberi kepercayaannya pada Razky maupun Arsen. Karena Ceno tau mana yang tulus mana yang tidak.
Sampai dikamar Dara keduanya saling menjatuhkan tas keatas tempat tidurnya, dan saling duduk diujung tempat tidur.
Dara menoleh kearah Razky. "Ky, gue mau cerita..."
"Cerita aja, Ra. Nggak ada yang larang kok."
"Gue cewek bego ya, Ky?"
"Hah? Bego apaan deh?"
"Gue jadian sama Arsen."
Tubuh Razky serasa membeku ditempat, dia memperhatikan mata Dara yang serius tanpa adanya kebohongan. Laki-laki itu terdiam sebentar, sehingga beberapa menit kemudian setelah berada didalam zona keheningan Razky langsung membuka suara.
"Bagus dong?"
Dara mengernyitkan dahinya bingung sendiri, katanya Razky menyukainya? Tapi kok laki-laki itu sangat terlihat santai saja ketika Dara memberitahu kalau dirinya pacaran dengan Arsen?
"Lo nggak marah?"
Razky malah menaikkan alisnya sebelah lalu dia terkekeh pelan. "Buat apa gue marah?" tanya Razky.
"Katanya lo suka gue..."
"Iya, gue suka."
"Kok biasa aja reaksinya?"
"Terus gue harus gimana?"
Dara menggaruk kepalanya yang tak gatal karena dia kehabisan kata-kata. "Ya, nggak gimana-gimana, sih." jawab Dara seadanya.
"Lagi juga kalau bahagianya lo itu cuma dia, gue bisa apa?" tanya Razky sambil mengusap kepala Dara pelan. "Larang?" tanyanya lagi sambil menjeda.
Razky menggeleng pelan."Nggak mungkin lah gue larang kebahagiaan orang yang gue sayang, Ra. Kan gue udah pernah bilang, kebahagiaan lo pasti kebahagiaan gue juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSEN [Proses Revisi]
Teen Fiction[Sedang direvisi] Perasaan tidak ada yang tahu, kapan ia datang dan pergi. Rasa nyaman akan datang secara perlahan, saat dimana ia merasa lebih baik dari sebelumnya. Cinta pun sama, ia bisa datang dengan sendirinya seiring waktu berjalan. Kisah kami...