Jatuh cinta itu wajar, yang tidak wajar adalah jatuh cinta yang tepatnya hanya disatu pihak.
🐼🐼🐼
Seperti hujan, tetapi matanya sangat mengantuk.
Perlahan ia membuka bola matanya dan ia buru-buru langsung mengusap wajahnya yang sudah basah penuh dengan air. Saat membuka mata, ia menyipitkan matanya untuk memfokuskan seseorang yang berada didepannya, lalu terdapat wajah Darrel yang sedang memegang gayung kamar mandi yang berisi air.
Ia langsung buru-buru bangun dari tempat tidurnya. "Wah ngapain lo?!" tanya Dara dengan nada ketusnya.
Bola matanya teralih kepada teman-temannya Darrel yang sedang menatapnya dengan senyuman, kecuali laki-laki yang sedang memakai hoodie berwarna hitam. Dia tampak datar, dan biasa-biasa saja.
"Lo semua ngapain gue?!" tanyanya lagi cepat. "Jangan-jangan kalian?" ucapnya dengan pikiran negatif yang sudah masuk dalam benak kepalanya.
Darrel langsung mengusap wajah Dara dengan kasar. "Sembarangan lo, udah mikir yang negatif aja tentang kita, lagi juga lo gak enak buat kita apa-apain. Rata." ceplos Darrel asal membuat Dara membulatkan matanya, dan ia buru-buru menjambak rambut Darrel dengan gemas.
"Lo kok songong ya! Badan gue bodygoals kayak gini dibilang rata?" tanyanya dengan penuh penekanan.
Memang benar yang diucapkan oleh Darrel. Gadis itu mempunyai postur badan yang tidak terlalu menarik. Dia mempunyai badan yang dibawah rata-rata atau bisa dibilang pendek, ia tidak kurus-kurus banget dan tidak gendut-gendut banget, tetapi dia mempunyai wajah yang imut, yang mungil dan tatapan matanya selalu teduh walaupun ia suka marah-marah. Ia marah kalau dirinya dihina, dan kalau ia merasa tidak salah lalu disalahkan, ya jelas saja dia marah.
"Bodygoals palamu melendung." cibirnya tak suka. "Lo mau ikut gak?" tanyanya sambil menatap Dara dengan sinis.
"Kemana?" Dara malah berbalik tanya.
"Jalan-jalan."
Dara terdiam sejenak. Lalu tadi apa? Yang Arsen mengirimkan pesan kepadanya. Tanpa hitungan dan perkataan apapun ia menampar pipi kanannya sendiri.
"Aw!" ringisnya sakit sambil memegangi pipinya yang baru saja ditampar mengunakan tangannya sendiri.
"Lo udah gila ya?" tanya Darrel cepat saat melihat Dara yang menampar pipinya sendiri.
Gadis itu menggeleng pelan. Berarti, dia memimpikan Arsen?
Kenapa bisa?
Ia mendongak menatap Arsen yang sedang memperhatikan dirinya juga, matanya sontak membulat karena ia tidak mau ke gep karena sudah memperhatikannya secara diam-diam.
🐼🐼🐼
Mobil yang dikendarakan oleh Arsen terhenti pada Mall besar yang sangat terkenal didaerah ibu kota Jakarta. Saat turun dari mobil semuanya langsung berlari menuju pintu masuk Mall dari dalam basement Mall. Mereka seperti anak kecil yang baru pertama kali diajak ke Mall, tapi berbeda dengan Arsen dan Dara, mereka berdua tampak diam dan berdamai dengan suasana sunyinya. Dia berdua tidak ikut berlarian seperti temannya yang lain, dia hanya berjalan santai.
Saat masuk kedalam Mall, ia seperti orang ling-lung, mencari keberadaan teman-temannya. Atau teman-temannya memang sengaja menjebaknya untuk berduaan oleh Dara?
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSEN [Proses Revisi]
Teen Fiction[Sedang direvisi] Perasaan tidak ada yang tahu, kapan ia datang dan pergi. Rasa nyaman akan datang secara perlahan, saat dimana ia merasa lebih baik dari sebelumnya. Cinta pun sama, ia bisa datang dengan sendirinya seiring waktu berjalan. Kisah kami...