Jangan lupa vote sebelum membaca:)
***
"Ini makanan untukmu" David masuk dengan sebuah nampan berisi makanan dan minuman. Aku benci makanan rumah sakit!
"Tidak.. aku tidak ingin makan itu." Kataku menutup mulut, kekanak-kanakan memang. Tapi aku sangat tidak menyukai ini.
"Kau harus makan. Sudah dua hari kau hanya mendapatkan nutrisi dari cairan menjijikan itu" aku kembali menggeleng keras membalasnya.
"Aku mohon.. aku mau makanan yang lain" kataku lirih. Aku takut dia marah.
"Kau baru sadar dari koma dan sekarang ingin makanan yang aneh-aneh?"
"Makan itu!" Bentaknya. Ternyata sifat keras kepalanya tidak juga hilang, aku memanyunkan bibirku dan tanpa sadar air mataku juga meleleh dengan sendirinya.
"Oh ayolah, aku hanya menyuruhmu makan" Dia menarik tubuhku kedalam pelukannya. Badannya dua kali lebih besar dariku, dan nyatanya ini membuatku kelewatan nyaman.
Aku tau dia melakukan itu demi kebaikanku. Tapi aku tidak menyukai makan itu.
"Aku.. ingin.. makanan lain" bisikku sambil terisak. "Baiklah, kau mau apa?" Yes! Tanpa sadar bibir ku berdenyut menahan senyum.
Astaga! Bodohnya aku! Mana ada aku uang untuk membeli makanan. "Tidak jadi, aku makan itu saja" dari pada aku mati kelaparan, mending makan bubur tawar yang ada disini.
"Kau mau apa?"
"Hah? Tidak jadi, aku makan itu saja" dia mengerutkan keningnya menatapku.
"Baru saja kamu menangis tidak ingin memakannya. Lalu sekarang?"
Hueekk...hueekk..
David langsung mengambil sebuah ember plastik yang ada dibawah brankar rumah sakit ini.
Aku tidak tahan memakan bubur tanpa rasa itu!! "Jangan dimakan kalau tidak tahan." Katanya.
"Tuan, boleh aku minta tolong?" Tanyaku hati-hati. "Jangan memanggilku Tuan, umurku masih 24 tahun. Panggil aku David" katanya.
"Baiklah David. Bolehkah aku minta tolong?" Dia mengangguk mengiyakan.
"Ambilkan tasku diapartemen"
"Untuk apa?"
"Emm... Aku lupa membawa dompet dan handphone." Kulihat David diam sebentar menatapku.
"Sebentar" katanya lalu keluar. Aku akan membeli makanan dengan uangku sendiri, tanpa merepotkan David. Lagi.
Kukira dia akan lama, tapi hanya lima menit lalu kembali kekamar ini. "Ini" David menyerahkan handphone dan tasku.
Aku langsung mengambil dompetku. "David, boleh aku minta tolong lagi?"
"Ck, cepat katakan." Katanya memutar bola matanya malas. "Belikan aku pancake. Ini uangnya" kataku membuatnya melotot.
"Hah? Uang receh? Aku tidak mau menerimanya. Kau simpan saja itu" sial! Kenapa dia tidak bisa menghargai uang?.
"David aku lapar dan aku hanya mempunyai uang segitu" lirihku memanyunkan bibirku. "Kau kan sudah janji untuk menjadi pria penurut"
"Oke! Aku akan membelikannya dengan uangku." Dia keluar sebentar lalu masuk lagi. "Mana pancake nya?"
"Tunggu anak buahku membelikan" Dia hanya duduk disampingku sambil memainkan handphonenya.
"David" panggilku membuatnya menoleh. "Makasih" kataku. Dia hanya mengangguk singkat lalu fokus dengan handphonenya lagi.
"Bagaimana caraku membalas semua kebaikanmu, Dav?" Gumamku.
![](https://img.wattpad.com/cover/146485366-288-k843955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rich Husband (R.A)
RomantikFOLLOW DULU! BEBERAPA CHAPTER PRIVAT🖤 . . . . Tanpa basa-basi lagi, David langsung menarik Revina kepelukannya untuk bergabung bersamanya kedalam air, membuat teriakan wanita itu menggema diruangan ini. "Kau mengagetkanku!" David terkekeh lalu memb...