Chapter 14

4.2K 167 12
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca:)

***

"Tidurlah, Revina. Aku tidak akan melakukan apapun malam ini, jika itu yang sedang kau pikirkan" ucap David yang baru saja menidurkan badannya disamping Revina yang tengah membelakanginya, walaupun dari tadi David tidak mendengar suara ocehan Revina tapi David yakin kalau Revina belum tidur.

David memeluk Revina dari belakang, membuat yang punya menegang. Padahal mereka sudah sering tidur bersama, tapi menurut Revina malam ini sungguh tidak seperti biasanya.

"Menurutmu ada berapa maid yang kita butuhkan dirumah ini?" Revina langsung berbalik usai mendengar pertanyaan David membuat pelukannya terlepas.

"Mungkin hanya satu? Atau dua? Aku tidak tau, rumah dengan tiga lantai ini akan membuat mereka sangat lelah untuk membersihkanya" jawab Revina.

"Apakah 13 orang cukup?"

"Itu sangat banyak, tapi kalau sedikit juga tidak mungkin untuk merawat rumah sebesar ini" ucap Revina dengan wajah seriusnya seperti sedang berpikir keras.

"Tidak usah dipikirkan, aku akan mengurusnya. Tidurlah" David mematikan lampu disampingnya lalu kembali menarik Revina kepelukannya. Revina juga ikut melingkarkan tangannya diperut David, sangat nyaman dengan posisi ini.

"Night, Revina"

***

Pagi-pagi sekali Revina sudah bangun dari tidurnya, mungkin karena masih merasa sangat asing dengan kamarnya membuat tidurnya tidak terlalu nyenyak.

"David" bisik Revina pelan, dirinya sangat lapar sekarang tapi takut untuk keluar sendirian dengan rumah seluas ini, apalagi sekarang hari masih gelap dan sangat sunyi.

"Aku tidak ingin mengganggu tidurmu, tapi aku tidak sanggup untuk menahan lapar ini" monolog Revina sambil mengelus rambut David dengan memanyunkan bibirnya.

Revina yang tadinya duduk disamping David, kini kembali menidurkan badannya karena sungguh tidak tega untuk membangunkan David yang sangat lelap.

"Kenapa?"

"Kau bangun? Kenapa apa?" Tanya Revina karena mendengar David yang tiba-tiba membuka suaranya, padahal dirinya sudah tidak berharap untuk memakan sesuatu.

"Kenapa tanganmu dirambutku?" ucap David dengan suara seraknya, sebenarnya David sangat tidak suka ketika seseorang menyentuh rambutnya. Jadi David menurunkan tangan Revina menjadi berada digenggamannya.

"Apa kau mau membantuku, David?" Ucap Revina pelan karena David kembali memejamkan matanya. "Hm" gumamnya sebagai jawaban.

"Temani aku untuk menyalakan lampu diluar, aku sangat lapar sekarang tapi aku takut karena diluar sangat gelap" ucap Revina dengan menutup matanya juga.

"Aku temani"

"Ka-kau serius??" Pekik Revina membuat David sedikit menutup telinganya. David bangun lalu menuju kekamar mandi yang ada dikamar ini meninggalkan Revina dengan senyum bahagianya sekarang, bagaimana mungkin dia bisa menemukan pria sesempurna David?

"Ayo" kata David yang baru saja selesai mencuci wajahnya, mereka berdua berjalan keluar kamar dengan tangan David yang merangkul dipundak Revina.

Mereka memasuki dapur yang berada dilantai satu, dapur dengan design modern style itu terlihat sangat mewah dengan dilengkapi penerangan berwarna putih terang.

My Rich Husband (R.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang