Chapter 11

4.7K 162 3
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca:)

***

Pria berkaos hitam itu memegang pundakku, sementara aku hanya diam menahan sesuatu yang hendak keluar dalam diriku. "Brengsek!" Aku dapat melihat David yang langsung mendorong pria itu.

"Pergi dari sini!" Teriak David, apa David tahu siapa pria ini? Kenapa dia terlihat sangat marah? Ya, pria yang kumaksud adalah Reno.

"Hey bung, calmdown" aku benar-benar benci mendengar suaranya. "Aku hanya ingin tahu bagaimana keadaan mantan kekasihku ini" lanjutnya.

Aku langsung berdiri dan menarik David untuk pergi dari sini, aku tidak dapat menjamin kalau David tidak  memukul pria tu. Kedatangan Reno seperti membuka luka lama yang sudah kututup rapat. Kenapa bajingan itu muncul dihadapanku seolah tidak terjadi apa-apa dipertemuan terakhir kami?

Aku meminta David untuk segera pulang, aku tidak tahu harus bagaimana pada David. Mengingat kalau aku dan David pernah memiliki kenangan buruk karena keingintahuan David tentang Reno. Aku merasa hidup Reno tidak akan tenang ditangan David.

Diperjalan sangat hening hingga kami sampai kerumah keluarga Geoffrey, aku sekuat tenaga menahan air mataku agar tidak menambah kemarahan David. Aku tidak ingin David berpikir kalau aku menangisi pria seperti Reno, padahal memang kenyataannya begitu, hatiku masih sakit mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

"David" panggilku ketika kami baru saja keluar dari mobil, David mengacuhkanku tapi dia tetap menggenggam tanganku menuju kamar kami.

"Honey, are you okey? Wajahmu sedikit pucat" Aku dikagetkan dengan suara mom yang baru saja keluar dari daerah dapur. "Dia hanya lelah, kami butuh istirahat" ucap David dengan nada dingin membuat mom Anet menyipitkan matanya seperti tengah curiga pada kami.

"Baiklah, aku akan kembali kekamar" ucapnya sambil memelukku sebelum pergi. Kami melanjutkan langkah yang sempat tertunda, aku kira setelah sampai dikamar kami akan beristirahat bersama. Nyatanya David hanya mengantarkanku sampai didepan pintu, sementara dia pergi entah kemana.

Aku sangat ingin menangis saat ini juga, entahlah kenapa aku sangat suka menangis ketika sedang sorang diri. Aku memeluk diriku sambil terisak, kenapa takdir sangat suka mempermainkanku? Tidak bisakah aku bahagia walau sebentar? Selalu ada saja yang menghalangi itu.

"Mommy... Daddy... Aku sendiri lagi sekarang. Aku ingin kalian ada disini, menguatkanku dan memelukku kalau aku sedang sedih. Aku butuh kalian ..hiks.. aku ingin kalian menjadi tempatku pulang ketika aku lelah menjalani hidup. Aku takut mommy, Reno datang lagi dan aku sangat takut" anggaplah aku gila karena berbicara sendiri, aku tidak peduli. Aku sangat merindukan orang tuaku.

Cklek...

Aku yang tadi terduduk disamping pintu langsung membersihkan wajahku dengan cepat dan berdiri melihat siapa seseorang yang membuka pintu.

"Revina" aku langsung berusaha terlihat baik-baik saja didepan David dengan menunjukkan senyumanku. "Iya David?" Tanyaku pelan.

David mendekatiku dan mengelus wajahku, aku berharap semoga dia tidak tahu kalau aku habis menangis walaupun itu terlihat mustahil. David menciumi seluruh wajahku dengan lembut seolah wajahku bisa terluka karenanya.

Badanku tertarik semakin menempel padanya, dia merengkuhku kedalam pelukannya, mengelus rambutku pelan.

"Menangis-lah, sayang"



***

02.50

Aku terbangun karena mendengar suara dari perutku, kenapa juga aku bisa lapar dijam segini. Aku menyingkirkan lengan besar milik David yang bertengger diperutku untuk bisa bangkit dari posisi tidurku.

My Rich Husband (R.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang