Jangan lupa vote sebelum membaca:)
***
Kejadian tadi membuatku ragu pada sifat David yang terlalu berubah-ubah. Apa benar David mencintaiku? Tapi dia melanggar janjinya untuk menjadi pria yang tidak kasar.
"Sekarang kau istirahatlah. Aku tidak mau menantuku sakit" aku mengangguk mengiyakan ucapan mom. Dia sangat baik, mengobati luka ditangan dan kepalaku dengan lembut. Entah kenapa aku merasa memiliki seorang ibu kembali. Aku menyayanginya.
"Oh iya, Revina. Aku akan menghukum anak nakal itu. Kau jangan takut dengannya ya" katanya mencolek daguku. "Iya mom"
Setelah mom keluar, David masuk kedalam kamar ini lalu duduk disampingku. Jujur aku takut dengannya.
"Revina aku minta maaf karena sudah--"
"Aku memang salah" kataku cepat tanpa menatapnya. "Tapi aku --"
"David, tidak perlu minta maaf kalau kau mengulangi kesalahan yang sama. Bahkan sekarang aku meragukan kalau kau mencintaiku" lirihku menatap kearah lain takut air mataku akan jatuh.
"Ya, aku tau kau marah denganku. Tapi aku hanya tidak ingin kau terluka dengan memasak di dapur. Kau berbeda dengan mereka" katanya memegang tanganku.
"Maafkan aku" aku menatap matanya yang memancarkan ketulusan. "Meminta maaf dengan pelayan yang tadi kau marahi, David. Aku tau ini rumah orang tuamu, tapi kau tidak bisa semena-mena dalam memperlakukan mereka, bagaimanapun mereka yang membantumu selama ini" ucapku.
"Apa?Tidak!" Aku kembali memalingkan wajahku. Baru saja dia meminta maaf dan sekarang dia marah?
"Revina aku tidak mau minta maaf dengan mereka" Dasar keras kepala.
"Tapi kenapa? Kau juga membentak mereka. Apa bedanya denganku?"
"Fine! Aku akan minta maaf dengan mereka!" Katanya membuatku tersenyum. "Ayo kita temui mereka" ajakku menarik tangannya.
"Awww!" Aku meringis karena lupa kalau tanganku sedang sakit. "Tanganmu terluka? Kenapa?" Aku menggeleng.
"Apa karna pelayan itu, Revina?" Tanya nya menyipitkan matanya. "Ck, mereka tidak bersalah" kataku.
"Ayo" aku menarik tangannya dengan pelan. "Siapa yang membuatmu begini? Pelayan itu-- atau mungkin aku?" Ucapnya pelan diakhir kalimat.
"David ini tidak sakit. Ayo minta maaf" rengekku membuatnya menghela nafas pasrah.
"Nah, sekarang cepat katakan" bisikku. "Saya minta maaf" katanya datar. "David... yang benar" mohonku.
"Saya minta maaf karena sudah membentak kalian" Katanya tegas.
"Tak apa, tuan" sahut salah satu dari mereka."Yey!! Makasih" kataku langsung memeluk David, tanpa ragu David juga langsung membalas pelukanku.
"Silahkan kalian pergi" suruh David membuat semua pelayan itu meninggalkan kami berdua di dapur.
"David?" Panggilku melepas pelukan. "Boleh aku makan lagi? Aku sangat lapar" David menatapku menaikkan sebelah alisnya. "Bukannya tadi kau sudah makan malam?"
"David, kau mengganggu makan malamku tadi. Dan aku masih lapar"
"Makanlah sepuasmu" suruhnya menunjuk makanan yang masih ada dimeja makan. "Temani aku ya? Please.."
"Iya, cepatlah makan karena aku sudah lelah" aku mengangguk antusias. David duduk disampingku, dia memandangiku yang sedang makan.
"Kau mau?" Tanyaku, siapa tau dia tergiur dengan makananku.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rich Husband (R.A)
RomantizmFOLLOW DULU! BEBERAPA CHAPTER PRIVAT🖤 . . . . Tanpa basa-basi lagi, David langsung menarik Revina kepelukannya untuk bergabung bersamanya kedalam air, membuat teriakan wanita itu menggema diruangan ini. "Kau mengagetkanku!" David terkekeh lalu memb...