Chapter 12

5.2K 179 5
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca:)

***

David membawa Revina kekamar mereka, sementera Revina hanya menuruti permintaan calon suaminya itu.
Revina duduk ditepi ranjang tanpa berani menatap David yang berdiri didepannya dengan kedua tangan berada disaku celananya.

"Sejak kapan kau berada disana?" Pertanyaan pertama dari David itu membuat Revina semakin takut. "David--"

"Jawab apa yang aku tanyakan saja, Revina Jocelyn Carrington" Revina yang ingin menjelaskan langsung disela oleh David membuatnya memanyunkan bibirnya. Apalagi David yang sudah memanggil nama panjangnya.

"Tiga sampai empat jam yang lalu"

"Siapa yang membeli pizza yang kau makan tadi?"

"Mika" ucap Revina tercekat, sungguh dia takut dengan keadaan seperti ini, sangat mencekam menurutnya. Padahal David hanya bertanya, belum mengeluarkan amarahnya.

"Apa kau tidak mampu membelinya?" Revina langsung menutup wajahnya saat ingin menjawab, Revina tidak suka dengan perkataan David yang seolah menghinanya.

David tetap diam tak melakukan apapun, mereka sama-sama diam. "Revina, jawab pertanyaanku" ucap David melembut, sebenarnya David hanya memastikan apakah Revina menangis atau tidak.

Revina masih diam dengan posisi menutupi wajahnya dengan tangan, David langsung berjongkok dihadapan Revina melihat jidat bagian atas Revina yang merah.

"Hey?" David menarik tangan Revina dengan lembut untuk melihat wajah Revina. Revina yang tenaganya tidak sebanding dengan David hanya pasrah.

"Kenapa kau menangis, hm? Aku hanya bertanya" tanya David sambil mengucap pipi Revina yang memerah. Revina menahan tangisnya membuat wajahnya memerah sekarang, David langsung diserang rasa bersalah melihat wajah yang sedang sedih itu.

"Aku takut.. kau marah" ucap Revina mengusap air matanya sambil menatap David yang juga tengah menatapnya.

"Aku hanya bertanya dan aku tidak akan memarahimu, apa aku sudah membuatmu takut?" Suara David yang sangat lembut membuat Revina menarik David untuk memeluknya.

"Kau baru pulang? Aku akan membuatkanmu greentea hangat, kau mau?" Tanya Revina dengan suara seraknya sehabis menangis, David tidak mengerti dengan jalan pikiran gadis didepannya ini. Seharusnya Revina memarahinya karena sudah membuatnya menangis, tapi apa? Revina malah ingin melayaninya. Hanya satu waktu Revina pernah berbicara dengan nada tinggi pada David, saat Revina tidak ingin menjadi bahan gosip dikantor mereka yang dulu.

David memang tidak salah memilih teman hidup, dari awal David memang melihat ada yang lain dari diri Revina. Gadis cantik itu sudah David cari tahu kehidupannya sebelum memintanya untuk menjadi seorang istri. Bagaimanapun David pasti mencari wanita yang tepat untuk mendampinginya, dan dia menemukan itu dalam diri Revina.

"Aku sedang tidak ingin" ucap David yang sebenarnya hanya tidak ingin merepotkan Revina yang baru saja dibikin menangis olehnya.

"Kau harus meminum sesuatu, David. Aku tahu kau lelah" ucap Revina hendak bangkit tapi langsung ditahan oleh David. David mengambil gelas kosong yang ada dinakas lalu mengisinya dengan air putih yang ada disebelah itu dan menegaknya sampai habis. "Aku sudah minum kan?" Ucap David menunjukkan gelas yang sudah kosong itu.

"David! Itu gelas bekasku" ucap Revina kaget tapi tak dihiraukan David. "Memang kenapa?" Pertanyaan David itu sungguh membuat Revina tersipu. Revina kira David itu orang kaya yang memiliki budaya atau kebiasaan yang berbeda dengannya yang notabenenya adalah orang biasa, atau mungkin David tidak sudi meminum bekasnya.

My Rich Husband (R.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang