Chapter 3

9K 302 4
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

***


Sesuai permintaanku, akhirnya dia mau memberikan makanan itu untuk orang yang membutuhkan.

"Makasih" kataku turun dari mobilnya setelah sampai dikantor. "Hey tunggu!" Dia kembali menahan tanganku. Suka sekali dia memegang tanganku, seperti ibunya saja.

"Apalagi?"

"Apa kau malu berjalan bersamaku?" Jadi dia tersinggung?

"Maaf tuan. Kalau aku sudah membuatmu tersinggung, tapi disini aku hanya seorang sekretaris."

"Jadi?"

"Ya aku tidak mau menjadi bahan gosip disini! Kau membuatku dipandang rendah semua orang!"
Refleks aku membentaknya.

"Maaf" kataku pergi dari hadapannya dengan air mata yang meleleh. Aku tidak tega membentaknya seperti itu.

Tapi disisi lain aku tidak suka dia memperlakukanku dengan seenaknya

Aku pergi kebelakang kantor. Tidak ingin menambah gosip kalau aku masuk kekantor dan banyak orang yang melihatku menangis.

***

Author POV

Revina duduk disebuah bangku dibawah pohon yang sepi, tidak ada orang disana

"Re" panggil David yang dari tadi mengikuti Revina. "Maaf tuan. Aku tidak bermaksud" kata Revina segukan.

David menarik Revina kepelukannya. "Jangan dengarkan apa kata orang. Aku akan membuat mereka tutup mulut sekarang" kata David tegas.

Revina masih hanyut dengan pelukan David. Pelukan David bagai selimut yang bisa melindunginya dari apapun.

Tanpa sadar Revina mengalungkan tangannya dileher David. Masih sedikit segukan, dan itu terdengar sangat pilu ditelinga David.

"Kenapa gadis ini sangat rapuh?" Batin David.

"Maaf membuat pakaianmu basah" kata Revina melepas pelukannya. David memandang wajahnya yang sembab karna menangis.

"Bersihkan wajahmu" David memberikan sapu tangan pada Revina. "Maaf sudah membuatmu menangis" kata David tulus. Padahal jarang sekali David meminta maaf pada bawahannya.

"Tidak. Aku yang minta maaf karena sudah berteriak didepanmu. Aku hanya tidak ingin orang-orang membicarakan kita" kata Revina.

"Bahkan aku sudah sering membuatmu menangis, seharusnya aku yang minta maaf dengannmu" batin David

"Tidak akan yang berani membicarakan kita. Aku CEO disini dan kau adalah sekretarisku." Kata David. "Apa yang mereka bicarakan tentangmu?" Revina hanya menggeleng tidak berani.

"Jawab Re, jangan takut" kata David tegas. "Mereka bilang aku murahan, aku sudah menggodamu, dan aku menyerhakan diriku padamu, tapi tak apa, David. Aku tidak ingin menambah pikiranku lagi dengan omongan mereka" kata Revina menunduk memainkan sepatunya.

"Ikut aku" David menarik tangan Revina lembut. Membawanya memasuki kantor, aura yang dibawa David sangat mencekam ketika memasuki kantor.

"Kalian semua!" Teriak David menunjuk pada wanita-wanita yang sedang berkumpul membentuk sebuah lingkaran.

"Tuan, jangan. Aku mohon" lirih Revina. "Tunjuk tangan siapa orang yang sering membicarakan orang dikantor ini!" Teriak David tanpa menghiraukan Revina yang memegang erat tangannya.

"Tuan, ada apa?" Tanya Nancy yang tiba-tiba datang. "Cari orang yang menjadi tukang gosip dikantor ini" Nancy tersenyum melihat David yang marah, sebenarnya Nancy adalah sepupu David. Tapi tidak ada yang tau akan hal itu. Karena Nancy ingin orang yang berteman dengannya bukan karena jabatan.

My Rich Husband (R.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang