Budayakan vote sebelum membaca
***
Hari ini semua berjalan kembali seperti seharusnya, habis sudah waktu untuk cuti atau bersantai-santai seperti pasutri pada umumnya. Karena berkas-berkas yang mulai bertambah setiap waktunya, David terpaksa harus turun tangan langsung untuk mengerjakannya. Padahal Anet sudah memaksa David dan Revina untuk melakukan bulan madu mereka terlebih dahulu sebelum melakukan rutinitas normal mereka, tapi karena kesibukan David tahun ini semuanya terpaksa tertunda.
Disinilah Revina berada sekarang, dirumah yang kelewatan mewah ini dirinya tidak mempunyai teman bicara. Baru 4 jam David pergi untuk bekerja, tapi rasanya sangat lama karena rasa bosan terus menghantuinya. Revina yang hanya memiliki satu sahabat hanya bisa diam, sekarang Ariana tentu tengah bekerja dan tidak mungkin Revina mengganggu gadis blonde itu.
"Permisi, nyonya. Maaf mengganggu waktumu, aku hanya ingin memberitahukan kalau nyonya Anet berada diruang tamu sekarang," ucap Relie, salah satu maid yang bekerja didaerah kamar utama rumah ini.
Pun Revina langsung bergegas menuju lantai satu untuk menemui mertua baik hatinya itu, Revina sedikit berlari melewati tangga eskalator karena tidak sabar untuk menemui Anet. (Cek mulmed)
"Mommy!" Pekik Revina memeluk Anet yang tengah duduk disebuah sofa besar, sedangkan Anet tak kalah heboh menyambut menantunya itu. "How do you feel, honey?" Tanya Anet sambil merapikan rambut Revina yang sedikit berantakan, sebab wanita itu sangat tergesa-gesa tadi.
"Aku sangat kesepian disini, David tidak membiarkanku ikut bekerja dengannya," ucap Revina memanyunkan bibirnya, Anet menarik Revina agar duduk semakin merapat kearahnya. Sepanjang hidupnya, Anet sangat menginginkan anak perempuan tapi dirinya justru mendapat dua anak laki-laki yang sangat tampan.
"Aku akan selalu menemanimu ketika David tidak ada bersamamu, honey," kata Anet, Revina melepaskan pelukannya lalu mengacungkan jari kelingkingnya.
"Mommy mau berjanji?" Anet terkekeh mendengarnya, tanpa membuat janji pun Anet akan membahagiakan gadis didepannya ini. Tapi asal Revina senang, Anet hanya menurut untuk menautkan jari kelingking mereka.
"Mau makan siang sekarang?" Tanya Anet langsung dibalas anggukan oleh Revina, karena dirinya memang lapar sekarang. Padahal tadi pagi Revina sudah makan dua kali, yang pertama adalah sarapan bersama David dan yang kedua yaitu dua jam setelah David pergi. Tapi perut wanita itu sepertinya masih ingin diisi dengan makanan sehat dan lezat ala keluarga Geoffrey.
"Ada berapa koki disini?" Tanya Anet sambil berjalan menuju ruang makan bersama Revina. Revina pun menceritakan yang dialaminya selama dirumah ini, termasuk dengan berkurangnya koki didapur mereka karena dipindahkan oleh David.
Anet yang mendengar cerita menantunya itu hanya tertawa, ternyata Revina memiliki sifat posesif, Anet berdo'a semoga rumah tangga Revina dan David bertahan selamanya.
Berbagai makanan telah tersaji dengan indah dimeja makan sangat besar ini, makanan ini adalah request dari David dan Revina tadi pagi. Memang David tidak ikut makan siang, tapi David tetap harus ikut andil dalam kesehatan makanan istrinya itu, dan juga mengingat Revina pemakan segala makanan tanpa peduli tentang kandungan didalamnya.
"Mika apa kabar, mom?" Tanya Revina sambil menunggu lauknya diambilkan oleh maid, sudah lama dirinya tidak bertemu adik iparnya itu. Revina dan Mika memang seumuran, mungkin karena itu mereka terlihat nyambung ketika berbicara dan tak butuh waktu lama bagi Revina untuk mendekatkan diri dengan Mika.
"Baik, kudengar Mika sekarang memiliki pacar. Seorang gadis Belanda katanya, namanya Henzie." jawab Anet terkekeh, rasanya baru kemarin dirinya melahirkan David, lalu empat tahun kemudian melahirkan Mika. Dan sekarang kedua putranya itu sudah tumbuh dewasa dan memiliki pasangan masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rich Husband (R.A)
RomanceFOLLOW DULU! BEBERAPA CHAPTER PRIVAT🖤 . . . . Tanpa basa-basi lagi, David langsung menarik Revina kepelukannya untuk bergabung bersamanya kedalam air, membuat teriakan wanita itu menggema diruangan ini. "Kau mengagetkanku!" David terkekeh lalu memb...