Gendang telinga kiri Harry mengalami kerusakan. Itu inti dari penjelasan dokter beraksen Perancis yang sulit Harry mengerti, kepada ibu Harry. Itu sebabnya Harry sering mendengar dengung secara konstan dan membuat pusing menyakitkan di kepala bagian kiri belakang. Itu sebabnya Harry harus melakukan semacam operasi beberapa jam lagi dari sekarang jika tidak ingin mengalami kehilangan pendengaran sebelah kiri.
Harry sudah terbangun selama seharian, tapi ia menghabiskan banyak waktunya untuk kembali tidur.
Ia berusaha untuk tidak mendengarkan pembicaraan apapun.
Satu-satunya pembicaraan yang ia coba dengarkan secara seksama adalah pembicaraan tentang operasi tadi.
Selebihnya orang tua Harry dan Hermione yang bergantian menungguinya berbicara dengan volume saling berbisik. Harry menghargai itu karena memang setelah usaha terakhirnya untuk mendengarkan pembicaraan berakhir dengan dirinya yang mengerang kesakitan.
Jadi, jika ia tidak tidur, Harry mulai belajar memperhatikan gerak bibir kedua orang tuanya dan Hermione atau para suster. Ia makin mahir dalam beberapa jam terakhir.
Ia menangkap informasi seperti sekitar lima jam yang lalu tisu toilet di kamar Harry habis.
Tentang Hermione yang diajak mengobrol oleh seorang pemuda Perancis ketika ia mengambilkan obat Harry, dan mendapat ajakan kencan dalam bahasa Inggris yang separuhnya Hermione tidak mengerti. Hermione menolaknya, rupanya.
Tentang pidato kemenangan Draco, yang Harry baru tahu memenangkan kategori aktor terbaik.
Tentang Draco dan kru film Folie a Deux menyabet banyak penghargaan.
Tentang Ron yang sempat menengok ketika Harry tidur dan harus terburu-buru pergi.
Tentang menu sarapan yang payah di kafetaria tapi mereka punya kopi kaleng yang lumayan enak.
Tentang Hermione yang menguping gosip para suster lantai tempat Harry dirawat, seorang dokter kepergok mencium pasiennya. Yang bersuami.
Dan tentang Draco yang harus kembali ke Inggris untuk menyelesaikan albumnya.
Lalu sisanya ayah Harry meminta Hermione untuk bicara di luar dengannya. Jadi Harry tidak bisa membaca gerak bibir mereka.
Samar-samar Harry mengingat Draco ada di sampingnya dan memanggil namanya lembut ketika ia terbangun dengan dengung menyakitkan di kamarnya.
Setelah itu ia ingat serombongan suster masuk dan seorang dokter, memeriksa ini itu dan keributan biasa itu membuat kepala Harry sakit luar biasa karena denging dari kebisingan kegiatan mereka.
Ketika ia terbangun dari obat penenangnya dan setelah selesai melakukan CT scan. Ia berharap menemukan wajah Draco lagi. Tapi saat ini ia tidak datang kembali. Dan ia pergi begitu saja. Hermione beralasan mereka terburu-buru. Jadwal padat.
Harry bertanya-tanya apa ini sudah waktunya ia dinafikkan seperti sebelumnya?
Mereka sudah molor beberapa lama. Draco sudah menjalankan peran dengan baik. Harry hanya berharap jika Draco berpikir ini sudah waktunya mengakhiri sandiwara. Ia akan mendapat ucapan selamat tinggal. Tapi ini sepertinya sama seperti sebelumnya, Harry hanya tak pernah belajar untuk tidak berharap.
Lily Potter kembali masuk ruangan Harry dengan didampingi dokter yang akan membedah Harry. Sepertinya sudah waktunya masuk rumah sakit. Harry membaca dari gerak bibir ibunya berkata, "It's Alright..." Harry tersenyum dan mencoba mempercayainya.
Lalu Harry merasakan tusukan jarum suntik. Dan matanya mulai terlalu berat untuk membaca gerakan dan kalimat-kalimat lain di bibir ibunya.
Ketika matanya menutup, ia melihat bayangan Draco dan senyumnya. Juga ciuman dari bibir tipisnya.
Di saat terakhir sebelum kesadarannya hilang. Harry merasakan sesak di dadanya. Sesak yang sama ketika ia sadar. Cedric meninggalkannya.
Dan Draco juga melakukan hal yang sama.
Lagipula siapa yang mau berurusan dengan aktor gay kelas dua yang sekarang punya masalah pendengaran?
Harry menyempatkan tertawa dalam logikanya.
Lalu terlelap dalam ketidaksadarannya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Sudah Terbit] Folie à Deux 🌟 Drarry [⏹]
Romantik"Terkadang, kita merasakan kenyataan dalam kebohongan." Atau Draco dan Harry terpaksa bertingkah seperti sepasang kekasih untuk mendongkrak popularitas masing-masing. Harry Potter dan keinginannya untuk keluar dari sebutan 'aktor kelas dua'. Sement...