BAB 53

1.4K 280 2
                                    

Pada pukul delapan Cho Chang kembali muncul. Kali ini mengenakan kardigan merah di atas dress putihnya tadi.

Kembali mengetuk kaca jendela mobil Draco dan menginstruksikan keduanya untuk keluar.

"Ini." Cho Chang memberikan sebuah kunci kamar pada Harry. Kunci dengan gantungan nomor 217. "Ruangannya ada di lantai tiga, sebelah kiri dari lift." Harry dengan wajah penuh tanda tanya menerima kunci itu.

"Pergilah ke sana..." Cho Chang menunggu reaksi Harry. yang ditunggu hanya melempar wajah penuh tanda tanya, "Kau akan menegrti nanti..." Cho Chang berusaha menjawab pertanyaan di wajah Harry.

"Kau tidak akan ikut?" Harry bertanya ragu.

"Aku hanya bilang padanya ia akan menemui tamu..." Cho Chang melebarkan senyum, "Ia akan mengamuk padaku jika ia tahu aku membawamu."

"Sakit apa sebenarnya?" Draco bertanya akhirnya.

Harry mengangguk, "Ya, kurasa aku harus setidaknya tahu sedikit pasien penyakit apa yang akan aku kunjungi?"

Cho Chang hanya memainkan bahunya. Tidak memberi jawaban apa-apa.

"Aku bilang temui saja. Kau akan mengerti nanti..." gadis itu kembali dengan senyum tenangnya. Draco melihat sekilas kesedihan dan kepasrahan. Dan dia tidak mengerti apa maksudnya.

Tapi ia tidak punya cukup keberanian untuk bertanya dan terblokir oleh jawaban kosong.

Jadi ia mengikuti langkah Harry menuju rumah sakit itu atau baiklah bangunan tempat perawatan pasien psikiatris atau semacamnya.

Tiba-tiba saja Cho Chang mencengkeram lengan Draco. "Biarkan Harry saja..." suaranya memerintah. Draco ingin tersinggung dan mulai kembali mengeluarkan sifat angkuh Malfoynya. Tapi sesuatu terasa final di mata Cho Chang. Ia tidak akan menerima argumen.

Entah mengapa.

Untuk suatu alasan tertentu gadis ini ingin mempertemukan mantan selingkuhan mantannya dengan mantan kekasihnya. Dan meskipun ia terluka dengan ide itu. Draco melihat ia memasrahkan banyak hal.

Dan katakan sekali lagi, tapi Draco menjadi sangat sentimentil mengenai hal ini.

Harry yang sempat terhenti langkahnya masih terdiam menyaksikan adegan pemberhentian paksa langkah Draco ini.

"Please Harry." sekarang ia memelas. Dan Draco makin tidak mengerti. Seperti ia melaksanakan satu permintaan terakhir.

Sebelum mati? Sebenarnya penyakit mematikan apa yang diderita Cedric?

Draco mulai muak dengan segala misteri ini.

Tapi ia menatap Harry. Harry seakan menunggu izin. Draco terdiam sejenak. Menarik nafas dan mengangguk.

Membiarkan Harry pergi sendiri memasuki gedung.

Siluetnya hilang, ditelan riuh rendah pasien dan para karyawan yang memulai aktivitas pagi mereka.

"Thank you." Cho Chang berbisik. Sambil menunduk. Draco melihat sekilas air mata jatuh dari pipinya. Tapi mungkin itu hanya ilusi matanya. Karena beberapa detik kemudian Cho Chang kembali tersenyum dengan senyum ramahnya. "Kau mau sarapan?"

.

.

.

***

Draco memandangi omelet di depan matanya. Kafetaria di fasilitas itu tidak begitu buruk. Ada cukup banyak menu dengan gambar yang mengundang selera. Dan presentasi omelet di hadapannya tidak begitu mengecewakan.

[Sudah Terbit] Folie à Deux 🌟 Drarry [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang