HaileyforDrarry
+DracoMalfoy What wish that you still hoping to happen?
Draco Malfoy
+HaileyforDrarry I wish he always be happy :)
.
.
.
Hujan tidak begitu deras mengguyur London. Beberapa pejalan kaki memilih berteduh, mencari kafe atau sekedar halte bus.
Harry Potter? Ia memilih berlari dengan celana olahraga panjang dan jaket anti air.
Melewati beberapa kali sebuah rumah yang sudah lama berganti penghuni.
Rumah tua dengan tanaman-tanaman bonsai dan sebuah pohon kayu hijau, Harry tidak yakin apa jenisnya.
Harry pernah berkunjung sekali, setelah ia kembali dari sebuah syuting pertamanya lagi sebagai pemeran utama. Alih-alih ibu-ibu tua dengan senyum ramah yang memberinya sebuah pohon karet yang tak tampak begitu sehat, ia bertemu seorang wanita muda. Dengan dua anak kecil, kembar laki-laki yang bersembunyi di balik rok panjang yang dikenakannya.
Harry membawa kue chiffon yang sepertinya cocok untuk minum teh. Ia ingin mengobrol dengan wanita tua ramah yang memberinya pohon bonsai tanpa menanyakan namanya, atau sebaliknya, memberitahu namanya.
Tapi wanita tua itu sudah tak ada.
Perempuan muda dengan dua anak kembar berkata ia dan suaminya membeli rumah itu dari pemilik sebelumnya lewat perusahaan perantara. Ia tidak tahu ke mana perginya ibu tua dengan senyum ramah.
Jadi, Harry memberikan kue chiffonnya dan pergi.
Itu sudah sekitar tiga tahun lalu. Harry tak yakin. Tapi ia masih berlari melewati rumah itu setiap kali ia merasa perlu berlari.
Sepatu Nikenya basah dan berlumpur. Hermione akan marah padanya jika ia terkena flu karena berlari di tengah hujan tanpa sarapan pagi sebelumnya.
Harry berhenti terlalu lama sepertinya di depan rumah itu, dan seseorang yang tetap berlari dengan jaket hitam di tengah hujan sepertinya mencurigakan. Harry melihat sebuah mobil patroli polisi lalu lintas mendekat. Jadi, ia melanjutkan joggingnya sebelum mobil itu terlalu dekat.
Karena sesungguhnya Harry tidak punya alasan bagus jika ada yang bertanya apa yang ia lakukan berlari di tengah hujan mengitari rumah orang asing dan berpenampilan seperti penculik anak atau pembunuh berantai?
Harry memikirkan sebuah alasan sambil berlari kecil melewati jalan pulang ke apartemennya. Halamannya kosong kini setelah para wartawan dan paparazzi akhirnya harus mengalah pada hujan yang cukup deras dan tenda darurat mereka dihancurkan angin kencangnya tadi malam. Harry tidak bisa menyalahkan kengototan mereka. Berita adalah penghasilan mereka, terlepas dari akurat atau tidaknya sebuah berita. Dusta atau fakta. Lagipula apa itu nyata?
Bertahun-tahun bekerja dan dibayar untuk memainkan peran?
Harry terkadang lupa bagian mana dari dirinya yang sebenarnya dia?
Harry berhenti berpikir ketika sebuah bayangan payung dan sepasang tungkai panjang menyejajari langkah larinya, "Kau tahu, kedengarannya mungkin romantis menunggu seseorang yang kau cintai di bawah hujan, tapi sesungguhnya tidak juga..."
"Drac?"
Draco berhenti langkahnya dari mengikuti Harry ketika mendengar namanya disebut tadi. Harry ikut berhenti. "Kau memanggilku apa tadi?" ujar Draco sambil kembali memayungi wajah Harry yang untuk sesaat kembali ditindas air hujan yang makin mengganas.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Sudah Terbit] Folie à Deux 🌟 Drarry [⏹]
Romance"Terkadang, kita merasakan kenyataan dalam kebohongan." Atau Draco dan Harry terpaksa bertingkah seperti sepasang kekasih untuk mendongkrak popularitas masing-masing. Harry Potter dan keinginannya untuk keluar dari sebutan 'aktor kelas dua'. Sement...