BAB 23

2.1K 350 2
                                    


"Terima kasih, Mr. Malfoy..." gadis berkulit eksotis yang memimpin kru yang datang dari penghargaan mengulurkan jabat tangan. Draco terlebih dahulu mengelapkan telapak tangannya yang berkeringat ke celana jeansnya.

"Ya... Maafkan kalau kata-kata tidak cukup meyakinkan. Ada banyak hal yang berputar di kepalaku saat ini."

"It's alright, Mr. Malfoy..." aksen Perancis dalam kalimat wanita muda itu dan suara lembutnya yang mengayomi, memberikan ketenangan tersendiri untuk Draco.

"Yah... aku berharap internet yang mengatakan itu, tapi orang-orang selalu punya pendapat untuk dikatakan, sepertinya." Draco biasanya bukan seseorang yang menambah-nambah pembicaraan yang tidak diperlukan. Tidak seperti Harry yang sepertinya memelihara keramahan khas commonwealth Inggris. Tapi seharian menemani Harry, ketika mereka berparade dan bermesraan di setiap sudut London sepertinya membuat Draco menangkap kebiasaan ini dari Harry.

Tentu saja Harry ramah dalam that awkward adorable way. Sementara Draco lebih kepada 'that douchey guy that you would love to bang but not the one you would marry' way.

Or whatever.

Draco harus berhenti membiarkan pikirannya berputar terlalu cepat, berpindah dari satu topik ke topik lain.

"Maaf, saya tidak bisa menemani lebih lama, saya harus kembali ke..." Draco hanya bangkit dan membuat gesture ke arah kamar Harry. Kru dari penghargaan mengangguk.

Gadis dengan aksen Perancis dan suara lembut berkata, "Semoga Mr. Potter cepat membaik Mr. Malfoy..." Draco hanya tersenyum sebelum berbalik dan sambil berjalan mengenakan kembali mantelnya.

Mengambil secangkir kopi hitam rumah sakit yang rasanya jauh lebih mirip ampas teh dibandingkan kopi. Well, setidaknya masih ada sedikit bau kopi dan cairan encer itu jelas masih mengandung kafein karena Draco terbantu untuk tetap terbangun saat ini.

Ketika ia memasuki ruangan Harry, suster yang tadi mengelap badan Harry sedang merapikan peralatannya.

Sang suster tersenyum simpatik ke arah draco, sesuatu yang sepanjang 12 jam ini sepertinya sering sekali ia dapatkan. Lalu dalam bahasa Perancis ia berkata semacam, "Saya akan datang lagi jam satu." Dan semacam permisi. Atau hanya gumaman tidak jelas. Kepala Draco mulai berdenyut karena ia belum memakan apapun kecuali bagel yang dibawakan suster yang datang tadi pagi. Dan belum tertidur sama sekali. Belum mandi, dan semua orang tahu bagaimana Draco biasanya sangat berhati-hati pada kehigienisan tubuh dan lingkungan sekitarnya.

Dan ketika kini Draco tidak peduli. Sepertinya fisiknya peduli dan Draco tidak bisa membohongi tubuhnya, ia lelah.

Hermione mengiriminya teks bahwa pesawat orang tua Harry mengalami delay dan ia harus menunggu sedikit lebih lama lagi. Draco hanya menjawab oke, karena kepalanya ia istirahatkan untuk tidak membuat kalimat atau kata yang terlalu panjang.

Ia menyisakan tenaganya untuk video footage kemenangannya. Draco berharap senyumnya cukup meyakinkan bahwa ia bahagia dengan penghargaan yang diterimanya.

Draco berhenti memikirkan ketidaknyamanan tubuhnya ketika ia mendengar lenguhan kecil. Ia berbalik ke arah Harry dan terburu-buru duduk di posisinya kembali. Di samping Harry.

"Hey..." Draco memanggilnya pelan, berharap ia tidak hanya berimajinasi dan Harry benar-benar mulai sadar.

Dan, Draco hidup di dunia entertainment dimana ia pernah melihat berbagai gerakan tubuh pada penari dan penghibur lainnya membuatnya bahagia. Tapi gerakan kecil Harry, gerakan kepala dan matanya yang mulai membuka, membuat Draco tak bisa berkata-kata.

[Sudah Terbit] Folie à Deux 🌟 Drarry [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang