TUJUH BELAS

36 19 0
                                    

sepulang dari sekolah, sye berjalan lemas ke kamarnya berlalu ke dalam kamar mandi membersihkan dirinya dari keringat dan debu.
Tidak begitu lama dia pun selesai dari mandinya dan merebahkan badan di atas kasur.
Lelahnya dari aktivitas seharian ini sangat terasa setelah dia mengistirahatkan badannya. rasanya sye ingin sekali rebahan sampai pagi, tetapi karena suara ketukan pintu dari mama yang mengajaknya untuk makan malam bersama memaksakan dengan berat tubuh sye untuk bangun dan berjalan keluar dari kamar.

"Gimana sye? Udah difikiran belum mau masuk kuliah dimana?" Pertanyaan dari mama sye saat makan malam bersama membuyarkan lamunan sye yang sedang mengaduk makanannya.

"Masih lama kali ma, ntar aja mikirnya kalau udah kelas 3"

"Ya setidaknya mulai dari sekarang kamu udah punya bayangan dong minat di jurusan apa, bagian mana, mau berkarya kah atau menteoritiskan diri"

"Iya ma"

"Kamu jangan iya iya aja"

"Iya ma. Sye udah kenyang, balik ke kamar dulu ya ma sye capek"

Sye meninggalkan meja makan dan menyisakan makanannya yang tidak habis.  Sedangkan mama sye hanya menggelengkan kepala seakan memaklumi anaknya yang mempunyai mood tak beraturan.

Di kamar sye kembali rebahan dan kali ini mungkin sye sudah siap-siap untuk tidur.
Malam sudah menunjukan jam 20.30 dan sye sudah merasa sangat mengantuk. Mungkin karena kesibukan seharian sye yang membuat daya tubuhnya sangat kelelahan.
Dan besok pagi pun sye akan kembali dilanda kesibukannya seperti hari ini, selama meetclass berlangsung sye akan selalu sibuk. Belum lagi acara MOS untuk siswa baru yang akan di urusnya. Tetapi tidak apa-apa, setelah acara ini selesai sye juga akan mendapatkan libur semester selama 2 minggu. Mungkin bisa saja dijadikan refreshing diri dari semua penat di kepalanya.

Sye memeriksa ponsel nya dan mengecek notifikasi dari semua pesan-pesan nya. Sye menunggu notif dari galang dan ternyata galang tidak memberikan kabar kepada sye.  Teringat kembali pada seharian ini dia telah mengabaikan galang berkali-kali, rasa sesal di hatinya pun kembali muncul. Sebenarnya sye sangat ingin mengirim pesan duluan kepada galang, tetapi berat rasanya dia melakukan itu. Sye merasa malu-malu dan gengsi jika dia yang memberi pesan duluan. Memang selama dia dekat dengan semua laki-laki dia tidak pernah memberi pesan duluan, lelaki itu yang akan memulai dan itu membuatnya merasa kebiasaan. 

Menunggu lebih baik.

Tapi tidak untuk kali ini.

Berkali-kali sye membuka tutup ruang chatnya dengan galang. Hendak ingin memulai chat dengan alasan meminta maaf pada galang yang sudah membuat dia kecewa, tetapi sekali lagi niat itu pun tak dilakukan.

Terakhir kali sye pun benar-benar menutup ponselnya, meletakkan di atas meja dan tidak akan di periksa nya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terakhir kali sye pun benar-benar menutup ponselnya, meletakkan di atas meja dan tidak akan di periksa nya kembali. Dia sedikit kesal karena menunggu pesan dari galang yang tak kunjung datang. Rasa cemas pun juga muncul dari benaknya jika seandainya galang marah dan tidak ingin dekat dengannya lagi.  Perasaannya yang awalnya kesal menjadi khawatir jika apa yang di sugestikan itu benar.
Rasanya sye ingin pagi cepat datangnya, agar dia bisa bertemu dengan galang.

***

Malam ini sye sangat merindukan galang. Sangat rindu, hingga dia terlelap dalam rindunya kepada galang.

Tetapi tidur nya kali ini mungkin tidak akan nyenyak. Raut wajah perempuan ini saat tidur sangat terlihat seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu. Tidak ada yang dia khawatirkan selain sosok laki-laki yang sekali lagi berhasil mengambil hatinya.

***

IM SORRY I DID IT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang