SEMBILAN BELAS

35 11 0
                                    

Keesokan hari nya sye kembali kepada kesibukannya dalam menjalankan acara sekolah tersebut. Dia sudah berniat ingin menemani galang dan menonton tandingnya hingga selesai. Maka dari itu dari pagi hingga siang sye mengejar semua tugas-tugas nya di ruangan osis.

Tiga jam berlalu dan akhirnya sye menyelesaikan surat menyurat nya. Lalu merenggangkan sedikit badannya yang merasa pegal-pegal.

Sye memeriksa ponselnya dab seperti biasa dia mendapatkan kan pesan dari galang, ucapan selamat pagi dan sedikit perhatian untuk menyuruhnya makan siang.

Sye, lagi dimana? Ruang osis?

Iya nih lang. Abis kelar tugasnya

Makan siang yuk. Aku kesana ya

Sye menutup ponselnya dan merapikan baju seragam dan rambutnya yang terlihat sedikit berantakan. Tidak lama kemudian galang sudah berdiri di depan pintu menunggu sye yang masih merapikan kertas-kertas berserakan di mejanya.

"Padet banget ya?" Galang membantu sye membereskan kumpulan memilah berkas yang tak berguna dan berguna.

"Engga kok cuma emang ya maklum deh" jawab sye sambil nyengir.

"Udah beres nih. Yuk kantin"

"Iya ntar dulu."  Sye mengikat tinggi rambutnya yang sudah lepek gara-gara kepanasan. Galang yang melihat sye mengikat rambutnya tampak merasa speechless dan mukanya menjadi seperti kepiting rebus. Sye memang tampak terlihat cantik jika dilihat dari samping, ditambah lagi cara dia mengikat rambut. Hidung mancung dan tatapan yang tajam pelengkap dari segala kecantikan yang sye punya.

Sye merasa salah tingkah saat galang ketahuan melihatnya lama. Mereka sama-sama kelagapan beberapa saat. Lalu akhirnya galang pun membuka pembicaraan.

"Yaudah yuk" ajak galang.

Sye mengangguk dan menutup pintu, berlalu pergi bersama galang menuju kantin sekolah.

***


"Hari ini final ya?" Sye bertanya kepada galang. Setelah selesai makan dari kantin mereka memilih untuk duduk di belakang sekolah bawah pohon rindang yang sangat sejuk disana.

Galang mengangguk.

"Nanti aku nonton loh"

"Tentu" balas galang memberikan sedikit senyuman.

"Kamu kenapa?" Sye melihat raut wajah galang terlihat seperti sedang kebingungan

"Hm, aku mau nanya sesuatu boleh?"

"Yaelah tanya aja kali"

"Kalo aku bilang bahwa aku sayang kamu, gimana tanggapan kamu"

Deg!

Jantung sye sontak berdetak keras seperti mendengar dentuman bom di dirinya.

"Maksud kamu gimana?"

Giliran galang yang salah tingkah, sadar dengan apa yang telah dia ucap kan membuat nya merasa malu.

"Ah engga lupa-"

"Lanjutin" sye memotong perkataan galang. Kembali galang terdiam.

Dan mereka dalam beberapa menit pun terdiam sibuk dengan perasaan masing-masing.

"Hm, nanti pulang nya kamu sama siapa?" Tanya galang membuyarkan lamunan sye.

"Mungkin dijemput soalnya motor ku lagi di servis"

"Mau aku anter?" Galang menawarkan dirinya mengantarkan sye pulang sepulang sekolah nanti.

"Ga ngerepotin nih?" Sye meyakinkan galang sekali lagi.

IM SORRY I DID IT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang